Hari Pertama Penutupan Pasar Hewan Jatinom-Klaten Berlangsung Kondusif

"Kami pihak pemerintah desa begitu surat edaran keluar, langsung mengadakan rapat tertutup, membuat spanduk dan share ke grup pedagang sapi,"

25 Mei 2022, 13:31 WIB

Nusantarapedia.net, Klaten, Jateng — Pemerintah Kabupaten Klaten menutup sementara kegiatan pasar hewan yang ada di Klaten. Ini berkaitan dengan maraknya isu penularan virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang hewan sapi. Penutupan sementara pasar berdasar Surat Edaran dengan Nomor 524/283/26 tertanggal 24 Mei 2022 tentang penutupan operasional pasar hewan di kabupaten Klaten mulai tanggal 25 Mei hingga 7 Juni 2022.

“Jika ditemukan gejala seperti panas, demam, hipersalivasi harus segera melapor ke Puskeswan terdekat. Setelah laporan masuk, kami akan melakukan survei, apakah benar sapi yang bergejala itu merujuk ke PMK atau hanya BEF (Bovine Ephermeral Fever_red).”

Bupati Klaten, Sri Mulyani mengatakan, penyebaran virus PMK ini sangat cepat sehingga diperlukan langkah tegas untuk menekan penyebaran virus tersebut.

“Agar nanti tenang dalam merayakan hari raya Idul Adha, kita harus tekan penularan virus PMK pada sapi di wilayah Klaten. Salah satu caranya dengan menutup sementara lalu lintas perdagangan sapi,” ucapnya pada wartawan, (24/5/2022) lalu.

Hari ini, Rabu (25/5/2022), hari pertama pemberlakuan penutupan pasar hewan, Pasar Hewan Jatinom, bersamaan dengan Pasar Legen (hari pasaran Legi) terlihat lengang. Tidak ada aktivitas jual beli di pasar tersebut.

Kepala Desa Bonyokan, Jatinom, Surono, saat diwawancara media NPJ, sedang melakukan pemantauan hari pertama penutupan pasar di Pasar Sapi Jatinom, mengatakan bahwa para pedagang sudah mengetahui instruksi berdasar surat edaran yang dishare melalui grup WhatsApp. Jadi, sudah kompak dan mendukung himbauan pemerintah.

“Kami pihak pemerintah desa begitu surat edaran keluar, langsung mengadakan rapat tertutup, membuat spanduk dan share ke grup pedagang sapi, kebetulan kami ada grup WhatsApp yang sangat efektif untuk share informasi-informasi. Seperti info surat edaran ini, karena memiliki grup sendiri, jadi langsung tersampaikan dengan cepat dan para pedagang manut (mengikuti) semua, dari tadi pagi tidak ada lalu lintas pedagang sapi, semua terkondisikan dengan baik,” ungkapnya.

Berkaitan dengan PMK yang sedang marak ini, Dokter Hewan Puskeswan Jatinom, Duwi Pudji, menyampaikan bahwa pihaknya sudah bekerja sama dengan Pelsa (pelapor desa), PPL, dan Petugas Mandiri. Jika ada sapi yang bergejala mendekati PMK harus segera melapor ke tenaga kesehatan hewan.

“Di Jatinom sendiri ada 2 sapi yang dikonfirmasi suspect PMK. Namun, kondisinya sudah membaik. Kami sudah ada Pelsa, PPL dan Petugas mandiri yang bertugas memantau kesehatan sapi di tiap desa. Jika ditemukan gejala seperti panas, demam, hipersalivasi harus segera melapor ke Puskeswan terdekat. Setelah laporan masuk, kami akan melakukan survei, apakah benar sapi yang bergejala itu merujuk ke PMK atau hanya BEF (Bovine Ephermeral Fever_red). Jika terbukti suspect PMK, sapi harus masuk karantina 14 hari dan mendapat perawatan intensif,” jelas Duwi.

Duwi juga mengungkapkan bahwa masyarakat terutama pedagang dan peternak sapi sangat perlu edukasi tentang PMK ini karena gejala klinis hampir sama dengan BEF. Bedanya adalah PMK menimbulkan kesakitan yang tinggi, BEF hanya demam dan berlangsung kurang lebih 3 hari.

“Kami memiliki program yang integral, selain mengedukasi tentang beda PMK dan BEF, juga edukasi tidak memasukkan sapi baru, juga tidak mengeluarkan sapi yang sakit. Sapi yang sudah bergejala PMK harus segera dikarantina 14 hari,” tambahnya.

Sementara itu, Kapolsek Jatinom, Nahrowi, mengungkapkan pihaknya dalam hal ini TNI Polri ikut serta dalam menjamin keamanan selama penutupan pasar hewan berlangsung.

“Menindak lanjuti surat edaran pemerintah Klaten, pematauan hari pertama pelaksanaan penutupan pasar hewan berlangsung kondusif, aman dan tidak ada lalu lintas perdagangan sapi. Setidaknya untuk 5 hari ke depan kami sudah menyiapkan 30 personil untuk pengamanan. Semoga ke depannya kondusif seperti hari ini,” tegasnya. (INH)

Kedatuan Ki Ageng Gribig Jatinom Klaten dalam Historiografi Penyebaran Islam (1)
Kedatuan Bayat Klaten dalam Sejarah Geologi, Pusat Spiritual dan Inisiasi Industri, Bagian Metroplex Kuno (1)
Bajingan, dari Sopir Gerobak Sapi Hingga Penjahat Berdasi
Perhitungkan Rencana Vaksinasi PMK
Rawa Jombor Klaten ‘Bedugul van Java’, Pesona Wisata Air di Tengah Perbukitan
Bukit Sidoguro, Gardens by The Bay-nya Klaten
Gondola Kaca dan Jembatan Gantung, Pesona Wisata Girpasang
Candi Merak, Jejak Peradaban Hindu di Klaten
Mudikku ke Klaten, Ke Mana Mudikmu? 60+ Rekomendasi Destinasi Wisata di Klaten Jawa Tengah (1)
Transformasi Pertanian Subsisten Menuju Kapitalisasi Industri Pertanian Mandiri
Adu Elektabilitas Sudah Dimulai, Saling Klaim Itu Hak! Dimana Etikabilitasnya?
Tradisi Padusan dan Pergeseran Nilainya
Prepegan, Tradisi Penjaga Pasar Tradisional

Terkait

Terkini