Hevearita Gunaryanti Rahayu “Mbak Ita” Menjadi Wali Kota Semarang Definitif

Nusantarapedia.net, Semarang, Jawa Tengah — Hevearita Gunaryanti Rahayu, akrab disapa Mbak Ita, dilantik sebagai Wali Kota Semarang definitif untuk sisa masa jabatan 2021-2026. Mbak Ita menggantikan Wali Kota Hendrar Prihadi yang kini menjabat Kepala LKPP RI. Sebelumnya LKPP RI (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah) dijabat oleh Abdullah Azwar Anas (Bupati Banyuwangi) yang saat ini diangkat menjadi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Briokrasi (PANRB).
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melantik Hevearita G Rahayu sebagai Wali Kota Semarang, untuk sisa masa jabatan 2021-2026. Pelantikan berlangsung di Grhadhika Bhakti Praja, Senin (30/1/2023).
Acara pelantikan juga dihadiri oleh Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, yang mana Mbak Ita adalah kader dari PDIP.
Pada kesempatan itu, Ganjar mengaku kehadiran Megawati memberikan semangat dan energi, khususnya dalam hal bekerja melayani masyarakat.
“Keberadaan Ibu di tengah-tengah kami ini adalah suntikan energi luar biasa bagi kami untuk lebih bersemangat bekerja dalam melayani masyarakat,” kata Ganjar dalam sambutannya, dikutip dari humas Jateng.

Gubernur Ganjar mengungkapkan, saat ini ada sembilan kepala daerah perempuan di Jawa Tengah, yang mana terbanyak se-Indonesia. Mbak Ita menjadi Wali Kota perempuan pertama dalam sejarah Pemerintahan Kota Semarang.
“Inilah manifestasi spirit Marhaenisme dan Sarinah di era modern,” ucap Ganjar.
Dalam pidatonya, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengutip pemikiran Bung Karno dalam buku Sarinah, yakni ‘Yang mula-mula induknya kultur, dialah pembangun kultur yang pertama. Dia dan bukan laki-laki. Dialah pembentuk pembangun peradaban manusia yang pertama’. Berawal dari narasi itu, Ganjar teringat pada sosok Kunti dalam epos Mahabharata. Digambarkan, Kunti sebagai perempuan tidak asal ‘nrima ing pandum‘, tapi juga sosok yang ‘nggetih’, berjuang untuk rakyatnya, sekaligus guru yang membangun kultur serta adab bagi anak-anaknya.
“Kehebatan Kunti menitis pada para kepala daerah perempuan. Mereka bukan saja mampu menjadi pesaing serius dalam hal prestasi, beberapa di antaranya malah lebih berani dan progresif daripada kepala daerah laki-laki,” tuturnya.
Lantas Gubernur Ganjar mencontohkan Bupati perempuan yang lain, yaitu Bupati Kabupaten Grobogan, hal progresivitas Bupati Grobogan. Grobogan mengajukan pinjaman Rp115 miliar untuk percepatan pembangunan 19 kecamatan di Grobogan. Terobosan brilian ini mengatasi APBD Grobogan yang sangat kecil untuk biaya pembangunan.
Selain itu, Gubernur Ganjar juga menyinggung nama Bupati Sri Mulyani dari Kabupaten Klaten yang menggandeng Badan Tenaga Nuklir Nasional untuk mengembangkan Padi Rojolele. Hingga melahirkan varietas Rojolele Srinar dan Rojolele Srinuk yang punya usia tanam lebih pendek dan tahan hama. Harganya pun lebih tinggi.
Menurut Ganjar, berkaitan dengan tata kelola penyelenggaraan pemerintahan di kota Semarang, masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Ganjar menegaskan, siap menghasilkan kolaborasi solutif dengan Mbak Ita, sapaan akrab Wali Kota Semarang.
“Mbak Ita, saya mendorong terus untuk mengoptimalkan seluruh potensi Kota Semarang. Mulai perdagangan, industri, transportasi, pendidikan, wisata hingga persoalan infrastruktur,” ujarnya.
Hal lainnya, rencana pembangunan Simpang Lima Underground dan reaktivasi jalur trem, Ganjar menilai dua hal itu bakal mengungkit Kota Semarang semakin maju.
“Titip juga Mbak Ita, potensi anak muda. Mereka yang bergerak di dunia teknologi, E-Sport, UMKM, seni budaya sampai olahraga. Dengan fasilitas yang tepat, Semarang pasti akan lebih hidup kotanya,” ucapnya.
Di bidang kepariwisataan, Ganjar terinspirasi dari pertunjukan sendratari di Candi Prambanan, Ganjar yakin hal serupa bisa dilakukan di Kota Lama. Misalnya dengan pertunjukan soal sejarah gula. Juga mengemas ulang pertunjukan wayang orang Ngesti Pandawa, agar lebih menarik bagi wisatawan.
Untuk hal lain, yang mana menjadi persoalan klasik di Semarang, adalah rob dan banjir yang masih terjadi di Ibu Kota Jawa Tengah ini. Ganjar mengajak Wali Kota Semarang yang baru untuk mengawasi beberapa pekerjaan besar, seperti Jalan Tol Semarang-Demak yang sekaligus jadi tanggul laut.
“Termasuk rencana pembangunan kolam retensi di Terboyo yang kita harapkan mampu mengendalikan rob dan banjir di Kota Semarang,” ujarnya.
Tak berhenti sampai disitu, Gubernur Ganjar juga mengkaitkan dengan nafas organisasi PDIP, hal paling penting yang selalu ditekankan Megawati, yakni untuk menjaga amanat dan selalu turun menemani rakyat.
“Kita para kepala daerah untuk selalu menjaga amanat rakyat, agar kita tak pernah lelah turun menemani masyarakat, duduk dan nglesot bersama rakyat, karena jabatan cuma mandat,” tandasnya.
Sebagai informasi, Ir. Hj. Hevearita Gunaryanti Rahayu, M.Sos, lahir pada 4 Mei 1966, adalah seorang politikus PDI Perjuangan. Menjabat sebagai Wali Kota Semarang sejak 29 November 2022. Mbak Ita panggilannya, dua periode menjabat sebagai Wakil Wali Kota Semarang di bawah Wali Kota Hendrar Prihadi. (**/Ragil74)
Sumber: jateng.prov
Ganjar Pranowo, “Capres” PDIP 2024
Bangkit Berkat Lapak Ganjar, UMKM Sirup Daun Kersen dan Kopi Milenial asal Kendal
Ganjar: Kawasan Pegunungan Kendeng Lebih Banyak Jagungnya Ketimbang Pohonnya
Penurunan Tanah di Jakarta dan Semarang
Budidayakan Padi Organik, Ganjar Dorong Petani Klaten