HUT Emas PDIP, Pidato Megawati Diawali Salam Pancasila hingga Ingatkan Kader Taat Aturan
Nusantarapedia.net, Jakarta — Hari ini, 10 Januari 2023 adalah HUT PDIP yang ke-50 (emas). Acara ultah ini berlangsung di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (10/1/2023) pagi.
“Genggam Tangan Persatuan dengan Jiwa Gotong Royong dan Semangat Api Perjuangan Nan Tak Kunjung Padam,” adalah tema dari Hari Ulang Tahun (HUT) Emas partai PDI Perjuangan (PDIP), dengan sub tema “Persatuan Indonesia untuk Indonesia Raya”.
Ribuan kader PDIP dari berbagai daerah di Indonesia hadir dalam acara ini, khususnya para pengurus PDI dari tingkat DPD (provinsi), DPC (kabupaten), hingga para anggota legislatif tingkat daerah. Selain itu ribuan Satgas Cakra Buana hadir mengamankan jalannya acara.
Dalam kesempatan tersebut hadir Presiden Joko Widodo (Jokowi), Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Ganjar Pranowo (Gubernur Jateng), jajaran pengurus PDIP, seperti Prananda Prabowo, Puan Maharani hingga Ketua DPC Solo FX. Rudyatmoko, dan tokoh lainnya, serta beberapa menteri kabinet Indonesia Maju, seperti Tri Rismaharini. Khusus pada acara ini, PDIP sengaja tidak mengundang partai lain untuk hadir dalam acara ultah ke-50 ini.
“Dengan segala hormat pada partai lain, kali ini tidak mengundang, ini konsolidasi partai untuk kangen-kangenan,” ujar Megawati.
Saat mengawali sambutannya, Megawati memperkenalkan salam baru (sorak/yel-yel), dengan meminta kader PDIP yang memenuhi gedung tersebut untuk menyuarakan salam baru, yaitu “Salam Pancasila”.
“Bagi yang merasa PDIP saya minta berdiri. Jangan gerutu,” kata Megawati tegas.
Kemudian Megawati mengucapkan salam tersebut yang kemudian disahut oleh audience.
Megawati memekikkan,” Salam Pancasila!”, kata Mega lantang, kemudian para kader menyahutnya dengan kata merdeka sebanyak tiga kali.
“Merdeka! Merdeka! Merdeka!”, sahut audience (kader PDIP) dengan bergemuruh.
Ada banyak poin dalam pidato politik Megawati tersebut, salah satunya, Mega menyinggung dengan mengingatkan para kader untuk selalu mengikuti aturan/instruksi partai.
“Lha, sekarang bikin aturan baru, supaya, ya sudah kalau kamu gitu, mundur saja dia nggak mau. Padahal mereka benar-benar tidak menjalankan aturan partai, ada yang berkhianat dan lain sebagainya,” ujarnya.
Megawati juga mengatakan jangan sampai dirinya menandatangani surat pemecatan untuk kader karena tidak tunduk pada aturan partai.
“Jadi kalau saya, kalau ada anak buah yang sudah di dalam aturan partai harus sampai pemecatan, ya, saya teken. Jangan sampai bikin tangan ibu ini, untuk membuat itu,” tandasnya. (dnA)
Kira-kira Siapa, ya, Capresnya? Rama lan Ibu Saja atau Ibu dan Bapak Saja
Prabowo: Kita Dari Bawah, Menghendaki Sistem Terbuka
Rakernas PDIP: Tak Ada Manuver, Capres Hak Ketum, Isu Ambruknya Ekonomi 60 Negara hingga Ultah
PDIP Harus Realistis, Ganjar Pranowo Urutan Teratas
2023, Dicari Cendekiawan yang Jujur dan Mendobrak, Menyentuh Wacana Publik Tujuan Indonesia