IBI Cabang Sikka Dukung Pronas, “Bidan Harus Siap Mengabdi Secara Total”
Nusantarapedia.net, MAUMERE, SIKKA — Martina Pali, S.St. M.Kes., Ketua Pengurus Cabang Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kabupaten Sikka, kepada pewarta pada Rakercab IBI I, mengajak kepada seluruh Bidan di Kabupaten Sikka agar selalu setia mengabdi dengan total dalam mendukung Program Prioritas baik secara nasional dan daerah. Saat menyampaikan arahan kepada ratusan bidan dalam Rapat Kerja Cabang (Rakercab) I Ikatan Bidan Indonesia Cabang Sikka, di Aula Susteran Alma Maumere, Sabtu (27/05/2023).
“Organisasi IBI hadir untuk mendukung program pemerintah, terutama Program Prioritas Nasional,” ungkap Martina Pali.
Menurut Martina, masalah kesehatan Ibu dan Anak sangat kompleks dan isu yang berkembang saat ini adalah masih tingginya Angka Kematian Ibu dan Bayi (AKI-AKB), tingginya kasus resiko pada ibu hamil dan juga masih tingginya angka stunting di Kabupaten Sikka.
“Bidan yang bertugas di fasilitas pelayanan kesehatan baik sebagai ASN, dan non ASN juga sebagai anggota profesi, bidan harus siap mengabdi secara total dalam melayani masyarakat Kabupaten Sikka baik upaya preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitatif,” kata Martina.
Lanjutnya, dalam mencegah dan menangani masalah kesehatan ibu dan anak, organisasi selalu bermitra dengan pemerintah, swasta LSM NGO dan masyarakat, agar bersama-sama berjuang memberikan pelayanan yang berkualitas, komprehensif, dan terintegrasi untuk mencapai outcome yang diharapkan, yakni tidak ada kematian ibu, bayi, dan stunting di Kabupaten Sikka.
Rapat Kerja Cabang (Rakercab) menurut Martina, merupakan momen untuk mengevaluasi program kerja tengah periode kepengurusan IBI periode 2021-2025. Kepengurusan periode ini dilantik pada bulan Juni 2021.
Sedangkan tema Rakercab kali ini adalah “Mengoptimalkan Peran Bidan Dalam Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal di Kabupaten Sikka”.
Urai Martina, bidan sebagai garda terdepan mesti berperan sebagai konselor, mentor, motivator, menjadi sahabat wanita dalam pelayanan kepada setiap siklus kehidupan mulai dari remaja, calon pengantin, ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, BBL, dan usia lanjut.
“Terdengar ungkapan ramah dari pasien ‘Bidan Tugasmu Mulia’. Mulia dalam arti melayani dengan cinta tanpa kenal lelah, tanpa mengeluh, menghormati hak pasien, tanpa menyerah disaat sulit ketika menyeberang lautan yang diterpa ombak, arus dan badai, ketika naik gunung turun lembah, karena bidan dituntut bekerja bertanggung jawab atas keselamatan dua nyawa, yakni ibu dan anak,” tandas Martina Pali.
“Oleh karena itu, dukungan, motivasi, pendampingan serta pembinaan dari Pengurus Cabang kepada anggota di ranting perlu dilakukan secara berkala dan kontinue, karena seorang bidan harus memiliki pengetahuan dan keterampilan serta sikap yang baik dimana saja ia mengabdi,” ujarnya penuh harap.