Indonesia Salah Satu Tempat Investasi Terbaik (Pertemuan Bilateral Indonesia – Jepang)

28 Juli 2022, 08:43 WIB

Nusantarapedia.net, Jakarta — Rabu sore, 27 Juli 2022, Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana Joko Widodo melakukan kunjungan kehormatan kepada Kaisar Jepang Naruhito dan Permaisuri Masako, berlangsung di Istana Kekaisaran Jepang.

Presiden Jokowi dan Ibu negara disambut oleh Kaisar Naruhito dan Permaisuri Masako.

“Selamat datang, saya senang sekali dapat bertemu kembali dengan Bapak Jokowi,” ucap Kaisar Naruhito.

“Yang Mulia terima kasih atas penyambutannya,” jawab Presiden Jokowi.

Setelah melakukan kunjungan kehormatan kepada Kaisar Jepang, agenda selanjutnya Presiden menerima kunjungan kehormatan Presiden Japan-Indonesia Association, Fukuda Yasuo, di Salon Room, Imperial Hotel, Tokyo, Jepang.

Dalam menerima kunjungan tersebut, Presiden didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto. Airlangga mengatakan bahwa dalam perbincangan tersebut dibahas soal peran Indonesia di kancah internasional, utamanya sebagai pemegang keketuaan ASEAN pada tahun depan.

“Terima kasih telah meluangkan waktu di tengah jadwal yang sangat padat. Saya senang Yang Mulia sehat,” ujar Fukuda Yasuo di awal perbincangan.

Dalam pertemuan tersebut, Presiden mengatakan soal peran Indonesia di kancah internasional, utamanya sebagai pemegang keketuaan ASEAN pada tahun depan.

“(Pertemuan) mengangkat isu tahun depan Indonesia akan memegang keketuaan ASEAN dan Jepang memegang keketuaan G7,” ujar Menko Airlangga.

Sementara itu, Fukuda Yasuo mengangkat tema soal kerja sama sumber daya manusia (SDM).

“Tadi diingatkan oleh Fukuda Yasuo terkait dengan keberadaan Universitas Darma Persada yang menjadi salah satu bagian dari kerja sama SDM Jepang dengan Indonesia,” ujar Airlangga.

Usai pertemuan dengan Fukuda Yasuo, Presiden Jokowi menerima kunjungan kehormatan Ketua Japan-Indonesia Parliamentary Friendship League Nikai Toshihiro di tempat yang sama, Salon Room, Imperial Hotel, Tokyo, Jepang, pada Rabu, 27 Juli 2022.

Pertemuan kedua pihak tersebut membahas soal peran Jepang dan Indonesia di dunia internasional pada tahun depan.

“Presiden menjelaskan kerja sama yang sudah lama dan mengangkat isu terkait dengan tahun depan Indonesia akan memegang keketuaan ASEAN dan Jepang memegang keketuaan G7,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keterangannya selepas pertemuan.

Lebih lanjut, Airlangga menjelaskan bahwa pada tahun 2023 Indonesia dan Jepang juga akan memperingati 65 tahun hubungan diplomasi dan 50 tahun hubungan ASEAN-Jepang. Pertemuan ASEAN-Jepang tahun depan juga direncanakan akan dilakukan di Jepang dan pada saat itu akan ditelurkan semacam visi 50 tahun ke depan ASEAN dan Jepang.

“Tentunya dengan keketuaan Bapak Presiden Jokowi tentu kepentingan untuk ekonomi ke depan dan kerja sama strategis ke depan menjadi penting. Karena sesuai dengan apa yang pernah didorong oleh mantan Perdana Menteri Shinzo Abe bahwa Jepang adalah kemitraan strategis Indonesia,” jelas Airlangga.

Usai pertemuan tersebut, Presiden bersama rombongan dari Indonesia sebelum bertolak ke Seoul, Korea, melakukan pertemuan dengan sejumlah CEO perusahaan Jepang di Imperial Hotel, Tokyo, Jepang, pada Rabu, 27 Juli 2022.

Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi mengatakan bahwa Jepang merupakan salah satu investor terbesar di Indonesia dengan karakter investasi yang berkualitas.

“Saya sangat menghargai kualitas investasi Jepang. Namun, saya juga berharap investor Jepang mempertimbangkan competitiveness-nya. Sehingga dapat bersaing dengan investor lain di Indonesia,” ujar Presiden.

“In short, kualitas baik, harga bersaing, itulah yang kita harapkan dan saya yakin Indonesia masih merupakan salah satu tempat investasi terbaik,” lanjutnya.

Sebagai negara demokrasi terbesar keempat di dunia, Presiden mengatakan bahwa check and balances dalam sistem pemerintahan Indonesia berjalan dengan baik. Politik domestik Indonesia juga sudah sangat stabil, pertumbuhan ekonomi Indonesia juga cukup baik pascapandemi.

“Tahun yang lalu kita tumbuh 3,69 (persen) dan kuartal pertama tahun ini Indonesia ekonominya masih tumbuh 5,01 persen year on year, inflasi juga bisa dijaga di 4,35 (persen). Kemudian defisit fiskal juga cukup baik, saya kira tahun ini akan jatuh di bawah 4,” jelasnya.

Selain itu, Indonesia juga masih memiliki cadangan devisa sebesar USD135 miliar, dan bisa untuk 6-7 bulan impor. Saat ini, investasi diharapkan bisa untuk membangun ekonomi hijau termasuk di bidang transisi energi.

“Saat ini juga kita sedang memulai membangun ibu kota baru di mana banyak sekali peluang investasi, mulai dari infrastruktur, teknologi untuk membangun smart city, dan lain-lainnya. Kebijakan investasi juga sudah kita sederhanakan lewat omnibus law, undang-undang cipta kerja, sehingga semua perizinan bisa ditangani secara terkoordinasi di kantor investasi,” paparnya.

Kepada para CEO, Presiden pun meminta agar mereka bisa menghubungi Menteri Investasi Bahlil Lahadalia jika mengalami kendala dalam berinvestasi di Indonesia.

“Para CEO silakan minta nomor HP-nya Menteri Investasi, ini penting. Jika ada masalah bisa langsung berhubungan dengan Menteri Investasi. Jika tidak bisa selesai di Menteri Investasi, silakan hubungi saya,” tandasnya.

Para CEO yang hadir dalam pertemuan tersebut, yaitu CEO Toyota Motor Corp Akio Toyoda, CEO Sojitz Corp Masayoshi Fujimoto, Mitsubishi Corp Katsuya Nakanishi, Mitsubishi Motors Corp Takao Kato, Mitsubishi Chemical Corp Jean-Marc Gilson, Denso Corp Koji Arima, Toyota Tsusho Ichiro Kashitani, Vice President Sharp Corp Masahiro Okitsu, Vice President Inpex Corp Kenji Kawano, dan Vice President Kansai Electric Power Matsumura Mikio. (dnA)

sumber: setpres

Pertemuan Bilateral Indonesia – Jepang, Sepakat Perkuat Perdagangan dan Investasi
Selandia Baru dan Australia Perketat Wilayah Perbatasan, Antisipasi Wabah PMK dari Asia
WHO Mengumumkan, Cacar Monyet (Monkeypox) Dinyatakan sebagai Darurat Kesehatan Global
PSN Rampung Semester I 2024, hingga Skenario Pemangkasan Jumlah PSN dan Relasinya dengan IPM (1)
Indonesia Peringkat ke-47 (163) Dunia Tingkat Kedamaian

Terkait

Terkini