Integrasi Kepariwisataan di Sekitar TMII melalui Pokdarwis
Ketujuh unsur Sapta Pesona meliputi; Aman, Tertib, Bersih, Sejuk, Indah, Ramah dan Kenangan.
Nusantarapedia.net, Jurnal | Tourism — Integrasi Kepariwisataan di Sekitar TMII melalui Pokdarwis
BEBERAPA waktu yang lalu, 29 Agustus 2022, para pekerja di destinasi wisata Taman Mini Indonesia Indah (TMII) bersama Sudin Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Jakarta Timur, melakukan pembentukan Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) bersama para pengurus warga di sekitar kampung-kampung di lingkungan wisata TMII.
Ketua Pokdarwis TMII, Ali Rosehan mengatakan, pembentukan Pokdarwis ini bertujuan untuk pemberdayaan masyarakat sekitar TMII dengan pihak TMII dalam integrasi kepariwisataan yang berdampak pada banyak hal, salah satunya ekonomi.
“Pembentukan Pokdarwis ini adalah bertujuan untuk meningkatkan Sadar Wisata kepada masyarakat sekitar destinasi wisata, dan juga meningkatkan keberdayaan masyarakat setempat dalam peran serta memajukan daerah-daerah khususnya sekitar destinasi wisata TMII,” kata Ali beberapa waktu yang lalu, usai pembentukan Pokdarwis masyarakat sekitar TMII.
Secara umum, fungsi Pokdarwis dalam kegiatan kepariwisataan adalah, sebagai penggerak ‘Sadar Wisata’ dan ‘Sapta Pesona’ di lingkungan wilayah di destinasi wisata, serta menjadi mitra pemerintah pusat dan daerah kabupaten/kota dalam upaya perwujudan dan pengembangan Sadar Wisata di daerah.
Masyarakat Sadar Wisata memiliki peranan penting dalam mewujudkan Sapta Pesona dengan mengembangkan desa wisata, mulai dari memanfaatkan potensi wisata, menciptakan produk-produk untuk peluang usaha wisata, membangun fasilitas umum pada tempat-tempat wisata, hingga mengembangkan sumber daya alam dan sumber daya manusia pada daerah wisata.
Pembentukan Kelompok Sadar Wisata merupakan salah satu upaya pemerintah dalam mengembangkan potensi pariwisata.
Kelompok Sadar Wisata atau Pokdarwis adalah sebuah organisasi di tingkat masyarakat yang anggotanya terdiri dari para pelaku kepariwisataan yang memiliki kepedulian dan tanggung jawab, serta berperan sebagai penggerak dalam mendukung terciptanya iklim kondusif bagi pariwisata dan berkembangnya kepariwisataan, serta terwujudnya Sapta Pesona dalam meningkatkan pembangunan daerah melalui kepariwisataan dan manfaatkannya bagi kesejahteraan masyarakat sekitar.
Dalam pengertiannya Sadar Wisata dimaknai dalam peranan masyarakat pada dua hal, yaitu :
Pertama, masyarakat menyadari peran dan tanggung jawabnya sebagai tuan rumah yang baik bagi tamu atau wisatawan yang berkunjung untuk mewujudkan lingkungan dan suasana yang kondusif sebagaimana tertuang dalam slogan Sapta Pesona.
Kedua, masyarakat menyadari hak dan kebutuhannya untuk menjadi pelaku wisata atau wisatawan untuk melakukan perjalanan ke suatu daerah tujuan wisata, sebagai wujud kebutuhan dasar untuk berekreasi maupun khususnya dalam mengenal dan mencintai tanah air.
Dengan gerakan Sadar Wisata, Pokdarwis juga mengusung semangat Sapta Pesona sebagaimana disinggung di atas. Tujuh unsur Sapta Pesona yang harus diwujudkan bagi terciptanya lingkungan yang kondusif dan ideal bagi berkembangnya kegiatan pariwisata. Ketujuh unsur Sapta Pesona meliputi; Aman, Tertib, Bersih, Sejuk, Indah, Ramah dan Kenangan.
Menyadari pentingnya membentuk suatu kegiatan yang bisa meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar, maka Pokdarwis merupakan jawaban dari pernyataan mengenai pentingnya menyiapkan pihak-pihak yang bertanggung jawab dalam mengelola destinasi wisata. Selain itu, Pokdarwis merupakan organisasi swadaya yang dibentuk dari oleh dan untuk masyarakat setempat (partisipatif).
Demikianlah dalam harapannya, pembentukan kelompok sadar wisata di lingkungan destinasi wisata TMII ini adalah, agar daerah atau kampung sekitarnya juga bisa berperan dan berkembang, seperti berpengaruh pada pendapatan warga sekitar, serta membantu perkembangan wisata TMII.
Sebagai informasi, TMII terletak di 2 kecamatan, yaitu Kec. Cipayung dan Kec. Kampung Makasar, dan di apit 4 kelurahan yaitu; Kelurahan Ceger, Bambu Apus, Lubang Buaya dan Pinang Ranti.
Nah, perlunya di sini masyarakat kampung atau daerah sekitar destinasi wisata TMII untuk saling bekerja sama bahu-membahu dalam upayanya berperan serta dalam Sadar Wisata, dan juga sekaligus memberdayakan daerahnya masing-masing guna meningkatkan perekonomian masyarakat dalam peran sertanya memajukan destinasi wisata sekitarnya.
Jakarta Punya Cerita dalam Pantun Frutikultura (1)
Anies Resmikan Dua Gereja di Jakarta
Fatahillah dalam Diskursus Sejarah Kelahiran Kota Jakarta (1)
Warsidi si penyaksi, sedang Warsito lelaki pinggir kali
Harga Telur Ayam Stabil Tinggi Rp.30.409, Update Sembako di Jakarta Hari Ini 3 September