Jadah Ketan
Jadah, salah satu jenis makanan kecil (nyamikan) yang sejak abad X Masehi sudah disebutkan dalam kitab Kidung Harsa Wijaya, jadah disebut dengan jawadah/juadah

Nusantarapedia.net, Jurnal | Puspawarna — Jadah Ketan
NUSPEDIAN, jika kalian pecinta masakan tradisional pasti tahu dengan jadah, ya. Jadah adalah sebuah makanan berwarna putih dari beras ketan yang dicampur kelapa. Jadah bertekstur empuk dan kenyal dengan rasa gurih.
Jadah termasuk makanan basah yang bisa dinikmati tanpa tambahan apapun. Bisa juga dinikmati dengan tambahan tempe bacem atau serundeng manis. Selain jadah basah, bisa juga dibakar atau digoreng. Sesuaikan selera aja saat menikmati jadah.
Yang perlu diperhatikan saat membuat jadah adalah jenis ketannya, karena itu akan berpengaruh dengan hasil. Dengan bahan ketan yang bagus maka menghasilkan jadah yang empuk dan pulen.
Di daerah Magelang ada juga jadah yang dibuat kerupuk, namanya jrangking atau banyak yang menyebutnya legendar ketan.
Sejarah Singkat Jadah
Pada tahun 2010, makanan Jadah Manten dari Yogyakarta ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia, dengan nomor registrasi 2010000192, kategori domain
kemahiran dan kerajinan tradisional.
Sejarah jadah manten, merupakan salah satu jenis makanan kecil (nyamikan) yang sejak abad X Masehi sudah disebutkan dalam kitab Kidung Harsa Wijaya, jadah disebut dengan jawadah/juadah. Penggunaan jadah sebagai nyamikan berasal dari istilah amik-amikan, yang dalam bahasa Jawa tersebut nyamikan.
Nama manten sendiri, awalnya digunakan sebagai salah satu jenis makanan dalam rangkaian sesaji manten yang penuh dengan filosofi, maka disebut jadah manten. Kini jadah manten merupakan salah satu makanan kecil/nyamikan masyarakat Yogyakarta.
Jadah manten Yogyakarta ini adalah hanya satu contoh saja dari varian makanan jadah yang ada di Indonesia dengan aneka ragam dan penyebutan.
Berikut ada cara membuat jadah ketan. Mungkin ada yang ingin membuatnya sendiri di rumah. Simak, yuk.
