Jadah Tempe, Kudapan Kesukaan Raja

Sultan Hamengkubuwana IX (1940-1988) berkunjung ke Kaliurang dan mampir di warung milik Sastrodinomo.

19 Juli 2022, 21:49 WIB

Nusantarapedia.net, Jurnal | Puspawarna — Jadah Tempe, Kudapan Kesukaan Raja

“Salah satu produk jadah tempe yang paling legendaris dan terkenal di Kaliurang adalah Jadah Tempe Mbah Carik. Syafaruddin Murbawono dalam buku Monggo Mampir: Mengudap Rasa Secara Jogja (2009), menceritakan kembali asal usul jadah tempe yang melegenda itu.”

Negeri ini sangat kaya dengan kekayaan kulinernya. Baik kuliner lawas hingga kuliner kekinian. Kuliner lawas atau biasa disebut legend, biasanya kaya akan nilai historis dari aspek kulturalnya dan kandungan rempah yang banyak dari sisi makanannya itu sendiri. Salah satu kudapan legend yang tak akan lekang waktu, diminati seluruh lapisan masyarakat dari waktu ke waktu adalah, jadah tempe. Jadah tempe adalah kudapan perpaduan antara jadah dan tempe.

Jadah adalah makanan yang berasal dari bahan ketan dengan campuran kelapa rasanya gurih. Sedangkan tempe adalah makanan khas Indonesia yang terbuat dari fermentasi kedelai atau beberapa bahan lain yang menggunakan beberapa jenis kapang Rhizopus, seperti Rhizopus oligosporus, Rh. oryzae, Rh. stolonifer, atau Rh. arrhizus.

Jadah tempe adalah salah satu makanan tradisional khas yang berasal dari Sleman, Yogyakarta. Belum lengkap rasanya datang ke Kaliurang tidak mencicipi makanan ini. Makanan ini tidak akan anda temui di sembarang tempat di kota Yogyakarta karena makanan ini khas Kaliurang dan sangat terkenal hanya ada di sekitar tempat wisata yang berada di lereng Gunung Merapi ini.

Nama Jadah Tempe sesungguhnya merupakan gabungan dari dua jenis makanan yaitu jadah yang merupakan olahan dari ketan dan tempe ataupun tahu. Baik tempe atau tahunya biasanya diolah dengan cara dibacem. Nama Jadah (uli) atau orang jawa bilang gemblong.

Pada tahun 1950-an Jadah tempe ini diperkenalkan pertama kali oleh Sastro Dinomo atau yang sering disapa mbah Carik di desa sekitar Kaliurang (jalan Kaliurang: wisata). Makanan tersebut menjadi terkenal ketika Sri Sultan Hamengkubuwono IX mencoba mencicipi jadah tempe.

Salah satu produk jadah tempe yang paling legendaris dan terkenal di Kaliurang adalah Jadah Tempe Mbah Carik. Syafaruddin Murbawono dalam buku Monggo Mampir: Mengudap Rasa Secara Jogja (2009), menceritakan kembali asal usul jadah tempe yang melegenda itu.

Sastrodinomo, seorang carik atau sekretaris desa di dekat Kaliurang, tulis Syafaruddin, biasa menyerahkan persembahan nasi jagung kepada keluarga Keraton Yogyakarta. Hal seperti ini dianggap sebagai bentuk pengabdian oleh abdi dalem seperti Sastrodinomo.

Beliau sangat menyukainya apalagi beliau sering mengutus pengawalnya untuk membeli jadah tempe ke Kaliurang. Sejak saat itulah makanan Jadah tempe menjadi terkenal dan menjadi makanan khas Yogyakarta khususnya di Kaliurang hingga saat ini.

Sultan Hamengkubuwana IX (1940-1988) berkunjung ke Kaliurang dan mampir di warung milik Sastrodinomo. Rasa jadah tempe bikinan Mbah Sastro memang lain daripada yang lain meskipun saat itu sudah banyak orang yang berjualan kuliner serupa.

Untuk membedakannya dengan jadah tempe yang lain, atas saran istri Sultan HB IX, yakni Kanjeng Ratu Ayu Hastungkara, warung tersebut diberi nama Jadah Tempe Mbah Carik, mengingat Sastrodinomo dulunya adalah seorang carik.

Keunikan jadah tempe justru terletak pada kekontrasannya. Jadah yang lembut dan gurih berbanding terbalik dengan tempe bacem yang memiliki tekstur kasar dan mengandung rasa manis khas Yogyakarta.

Jika disantap satu-satu, jadah atau tempe bacemnya, barangkali biasa saja, rasa yang mungkin sudah dikenal banyak orang. Namun, apabila dimakan berbarengan, dengan menangkupkan tempe di atas jadah, maka yang bakal muncul adalah sensasi unik namun nikmat, apalagi jika disertai cabai rawit.

Dikutip dari Majalah Adiluhung: Pelestari Budaya Nusantara Edisi 01 (2013), Jadah Tempe Mbah Carik di Kaliurang bertahan secara turun-temurun dan sudah memasuki generasi keempat. Saat ini, produksi Jadah Tempe Mbah Carik dikelola oleh cicit Sastrodinomo.

Ayam Penyet dan Ayam Geprek, Kesederhanaan Khas Indonesia
Nastar Kue Favorit Lebaran 2022
Bisnis Minuman Kekinian? Mengapa Tidak!
12 Kuliner Nusantara yang Mulai Langka
6 Resep Simpel Olahan Daging Sapi Kurban

Terkait

Terkini