Jangan Bilang Anda Pegawai Cerdas Kalau Masih Melakukan 5 Hal Ini
Nusantarapedia.net | JURNAL, GAYA HIDUP — Jangan Bilang Anda Pegawai Cerdas Kalau Masih Melakukan 5 Hal Ini
PERNAHKAH anda merasa tidak nyaman pada pekerjaan anda? Ingin sekali resign karena ada saja sesuatu yang mengganjal, merasa diperlakukan tidak adil, baik oleh teman kerja atau bos anda sendiri? Sementara kondisi tidak memberi pilihan untuk keluar karena terdesak oleh kebutuhan hidup. Anda mungkin mempertimbangkan berbagai resiko, termasuk harus menyaksikan anak dan istri kelaparan atau suami terbebani selama anda mencari pekerjaan baru. Sementara semua tentunya paham, mencari pekerjaan bukan hal yang mudah, hendak berbisnis pun, mungkin membutuhkan waktu lama hingga bisa mapan, bahkan harus jatuh berkali-kali dulu untuk bisa mengais rupiah dari bisnis.
Ketika menjadi pegawai atau karyawan adalah satu-satunya pilihan, anda tidak akan mungkin mengubah kondisi atau memaksanya sesuai kemauan anda. Cara pandang dan berpikir anda lah yang bisa dikendalikan. Berpikir cerdas adalah jalan yang bisa anda tempuh agar anda tetap enjoy dalam situasi seburuk apapun.
Ini 5 hal yang kerap dilakukan pegawai atau karyawan yang kurang cerdas :
1) Terlalu kesengsem dengan pujian bos dan teman kerja
Dalam dunia kerja, pujian bisa jadi strategi untuk mendongkrak kinerja para pegawai. Seorang pimpinan diharapkan tidak terlalu pelit pujian, karena kata-kata penyemangat sederhana yang murah meriah ini merupakan salah satu bentuk apresiasi pimpinan pada kinerja pegawainya. Sebagai pegawai tentunya akan tersentuh, berbunga-bunga dan semakin semangat menjalani perannya. Seolah merasa perjuangannya tidak sia-sia dan benar-benar dihargai terutama oleh pimpinannya.
Namun, bagaimana kalau ternyata ada maksud tertentu di balik kalimat-kalimat manis itu? ada yang bilang “jangan terlalu percaya sama yang manis-manis, endingnya kadang menyakitkan hati“ ada benarnya juga kita pakai dalam situasi ini. Seorang pimpinan yang bijaksana, tidak akan terlalu mengumbar murah kalimat pujian. Kalimat mantra itu akan dilontarkannya jika memang benar-benar kinerja anda patut diberi apresiasi. Jika terlalu dijual murah, maka pegawai kemungkinan akan merasa sudah cukup dengan kinerjanya dan tidak perlu lagi mengeluarkan potensi dan kreativitas yang lebih.
Jika anda menghadapi pimpinan yang sedikit-sedikit memuji, kontrol diri anda jangan terlalu terlena dengan kata-kata manisnya. Kumpulkan berbagai alasan , kenapa pimpinan memuji anda dengan sangat berlebihan. Bisa jadi pimpinan merasa bersalah pada anda, karena telah membebankan terlalu banyak tugas. Dia mungkin sebenarnya tahu persis, sebenarnya tugas itu terlalu banyak untuk ukuran manusia normal dan dia berpikir bahwa anda lah manusia super yang akan bisa menyelesaikan dengan cepat, tanpa dia harus repot-repot mengajari pegawai lain. Menurutnya mengajari yang belum bisa sama sekali hanya buang waktu dan date line sudah di ambang pintu.
Satu-satunya cara yang bisa dia lakukan adalah dengan menjual murah pujian, agar anda merasa penting dan dibutuhkan. Tujuannya bukan untuk mengapresiasi kinerja atau mendongkarak kreativitas anda, melainkan untuk merayu anda agar tidak menolak mengerjakan semua tugas yang dilimpahkan. Biasanya pimpinan seperti ini tahu persis anda tipe people oriented, gak terlalu peduli materi atau gak itung-itungan dan paling gak enakan.
Ini kalimat-kalimat mantra yang biasanya pimpinan penggombal gunakan :
“kamu pegawai yang berbakat, pinter, dan selalu tepat waktu, makanya aku cuman percaya sama kamu“
“kamu kok bisa sih kerja cepet banget, kayaknya tugas selanjutnya cocok deh sama kamu, kamu memang cerdas!”
“hebat kamu, baru dikasih kemarin udah selesai sebelum dateline. Ini kerjaan selanjutnya, aku yakin kamu bisa meyelesaikannya dengan cepat, kamu memang out of the box!”
“kamu tahu gak, kenapa tugas ini aku kasih ke kamu, karena aku percayanya cuman sama kamu, yang lain lemot gak bisa diandalkan!”
“aku heran kenapa pegawai secerdas kamu bisa dikeluarkan dari kantormu yang dulu, mereka pasti menyesal telah mengeluarkan kamu!”
Intinya pimpinan hendak menegaskan bahwa anda lah manusia super yang bisa diandalkannya. Dan kebanyakan orang akan merasa bangga ketika dibutuhkan atau dianggap penting. Aslinya justru sebaliknya mereka gak pernah menganggap anda sekrusial itu. Bahkan mereka tidak merasa bersalah sama sekali ketika anda memohon ijin membawa pekerjaan ke rumah. Apapun cara yang anda lakukan, dia hanya berfokus pada satu tujuan yakni “selesai tepat waktu sebelum dateline!”. Mereka tidak peduli bagaimana anda menyelesainnya, bahkan tidak membayangkan anda akan lembur bermalam-malam untuk kejar dateline. Mereka juga tidak akan cemas, bagaimana kalau anda akan sakit setelahnya.
Jika anda penting dalam kehidupannya, tentunya pimpinan akan menjaga keseimbangan hak dan kewajiban anda bukan? Pimpinan yang baik akan memperdulikan kesehatan fisik dan mental anda, dia akan memahami posisi dan kondisi anda dan dapat mengukur dengan pasti apakah tugas itu bisa anda laksanakan dengan sehat dan benar. Mereka pimpinan yang baik akan memperdulikan kehidupan keluarga anda dan tidak mengijinkan membawa pekerjaan anda ke rumah, karena mereka paham, langkah tersebut akan merebut hak keluarga anda. Mereka juga akan sangat peduli dengan kesehatan anda, bahkan beberapa pimpinan hingga menyediakan tempat fitness di kantornya, atau mengadakan refreshing secara berkala untuk menyegarkan mental pegawainya. Sepeduli itu seorang pimpinan superior pada pegawainya.
Jadi, pastikan setiap pujian yang terlontar dari pimpinan kepada anda, memang memiliki makna dan tujuan yang tepat, yakni menggugah motivasi dan daya kreativitas anda. Bukan “ada udang di balik batu” hanya memanfaatkan anda untuk tujuan pribadinya.