Jangan Menyerah

"Oke, aku terima tantanganmu, Shan. Dan jika aku tidak lolos, maka jangan suruh aku mengikuti lomba menulis lagi."

20 Mei 2022, 05:51 WIB

Nusantarapedia.net — Jangan Menyerah | cermin

“Na, ini ada info lomba menulis, ikut ya? Gratis nih.”

Shania, sahabatku menyodorkan selembar info tentang lomba menulis online. Dengan malas aku meraih selebaran itu, membacanya sekilas.

“Aku lagi nggak mood buat nulis, Shan.”

“Kenapa? Bukankah biasanya kamu antusias kalau lihat pengumuman lomba nulis?” tanya sahabatku itu heran.

“Shan, aku nyerah, aku ingin mundur dari dunia literasi … ,” kataku tegas, kemudian berbalik membelakanginya.

Shania maju kearahku, kemudian menatap mataku lekat-lekat.

“Serius kamu, Anna Maharani. Katanya kamu bercita-cita ingin jadi penulis yang bisa menerbitkan karya-karya luar biasa …,”

Aku memotong perkataan Shania.

“Itu dulu, Shan. Kamu tahu kan perjalananku meniti dunia literasi, sudah banyak sertifikat yang aku kumpulkan. Bahkan, hampir ratusan jumlahnya. Sertifikat nulis itu selalu aku posting di wall fb aku, tapi semua itu hanya sebagai peserta, nggak pernah lebih. Lebih tepatnya belum pernah ada yang jadi juara. Lama-lama aku berpikir, mungkin memang bukan jalanku untuk berkecimpung di dunia literasi ini. Makanya aku ingin mundur,” kataku menjelaskan.

Shania mengangguk-angguk, menerima alasanku ingin mundur dari dunia literasi.

“Oke, Na, aku mengerti, tetapi bukankan kamu tidak bisa sehari saja tanpa menulis. Dan itu sudah menjadi hobimu bukan?”

Aku mengiyakan pertanyaan Shania, tapi menilik perjalananku menjadi pejuang event, seperti tidak ada kemajuan, masih stay dititik itu saja. Aku ingin menyerah saja. Mungkin menulis bukan menjadi keberuntunganku.

“Na, cobalah sekali ini saja ya. Ini adalah challenge menulis novel selama satu bulan, dan nanti hasilnya akan diterbitkan jadi sebuah buku cetak jika lolos. Aku sebagai sahabat akan mendukung kamu. Ayo semangat menulis lagi, Anna.”

Shania berujar sambil memajukan jari kelingkingnya kearahku. Aku berpikir sejenak, kemudian membalas tautan jemarinya, sembari tersenyum dikulum.

“Oke, aku terima tantanganmu, Shan. Dan jika aku tidak lolos, maka jangan suruh aku mengikuti lomba menulis lagi.”

“Baiklah, aku hargai itu.” kata Shania menutup pertemuan kami sore itu.


Dengan dorongan dan dukungan dari Shania, aku pun ikut. Selama tiga puluh hari berturut-turut aku menulis. Bab per bab aku posting setiap harinya, untuk menjadi sebuah cerbung. Dengan jumlah kata tidak lebih dari seribu. Kuakui, terasa tidak ada beban saat menulis karena datang dari hati. Semua ide mengalir begitu saja. Aku merasa, Allah memudahkan semua langkahku.

Tak pernah terpikirkan untuk menjadi juara, dalam challenge ini. Yang ada, cuma ingin menyelesaikan tantangan menulis aja. Dan ternyata hasilnya sungguh diluar dugaan. Naskahku lolos, meski bukan juara, tetapi menjadi salah satu dari dua puluh cerita yang terpilih. Itu artinya, cerita yang aku tulis akan ikut diterbitkan menjadi sebuah novel. Karyaku termasuk novel inspiratif dengan judul ‘Jangan Menyerah’.

” Selamat, Anna, akhirnya impianmu tercapai.” kata Shania sambil mengulurkan tangannya. Aku pun menyambutnya dengan senyuman.

“Terima kasih, Shan. Kamu telah menyuntikkan semangat untuk aku. Tanpa dukunganmu, semua ini tak bisa aku raih. Kau memang sahabat terbaikku.”

Kami pun berpelukan, ada bulir bening yang menetes pelan, menjadi akhir atas perjuanganku yang hampir pupus dengan kata menyerah.

“Untuk kalian yang di sana, jangan pernah menyerah untuk sebuah cita-cita, ya. Teruslah berusaha sampai yang Maha Kuasa, menjawab semua pintamu. Percayalah, tidak akan ada usaha yang sia-sia. Tinggal menunggu kapan waktu terbaik untuk kita saja.”

Magelang, 10 Mei 2022

Bapak, Jangan Menangis
Resep Oseng Labu Siam Spesial
Resep Kupat Tahu Magelangan
Nastar Kue Favorit Lebaran 2022
Catatan Hati Seorang Ustazah
Kalau Boleh Memilih
Harga Sebuah Kejujuran
Lelaki Tangguh
IPM dalam Hak Hidup, Amanat Konstitusi dan Distribusi Keadilan
Tindak Lanjuti Lawatan Jokowi-Elon Musk, Perbaiki Kemudahan Berbisnis
50+ Destinasi Wisata di Sumatera Barat Yang Ikonik

Terkait

Terkini