Jawa Barat, Pemudik Terbesar Ke-Tiga dengan 14,7 Juta Orang
Mudik lebih awal (23 - 27 April 2022), puncak mudik diprediksi (28 - 30 April 2022)
Nusantarapedia.net, Bandung, Jawa Barat — Rapat Koordinasi Kesiapan Mudik Penyelenggaraan Angkutan Lebaran Jawa Barat 2022, dilaksanakan pada Sabtu (23/04/2022).
Rapat tersebut digelar oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy didampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
“Jawa Barat menjadi daerah tujuan terbesar pemudik yang ketiga setelah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Diprediksi, sekitar 14,7 juta orang atau 17 persen dari total pemudik pada tahun ini yang diperkirakan sebesar 85,5 juta orang.”
Dilansir dari dephub.go.id, Muhadjir menyampaikan, Jawa Barat sudah siap menyelenggarakan mudik tahun 2022 ini. Ada empat hal yang dikoordinasikan dalam penangangan mudik tahun 2022 ini yaitu;
1) Tata kelola lalu lintas ditambah ketersediaan BBM secara baik
2) Pelaksanaan vaksinasi terutama vaksin booster
3) Ketersediaan bahan pokok
4) Mengantisiasi kemungkinan-kemungkinan adanya peristiwa bencana serta edukasi terhadap pemudik agar memiliki perilaku yang membuat mudiknya aman dan sehat.
“Dari penjelasan Pak Kapolda Jabar dari Pak Wagub Jabar, semuanya menandakan bahwa Jawa barat sudah siap untuk menyukseskan pelaksanaan mudik tahun ini,” ucap Menko PMK.
Harapannya, mudik tahun ini membawa kegembiraan bagi masyarakat dan tidak terjadi hal-hal yang tidak diharapkan.
“Siapkanlah perjalanan mudik dengan sebaik-baiknya, termasuk berperilaku baik dan bertanggung jawab. Jangan datang membawa Covid-19 atau pulang membawa Covid-19. Segera lakukan vaksin booster,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Budi Karya Sumadi (Menhub) mengatakan, Jawa Barat menjadi daerah tujuan terbesar pemudik yang ketiga setelah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Diprediksi, sekitar 14,7 juta orang atau 17 persen dari total pemudik pada tahun ini yang diperkirakan sebesar 85,5 juta orang.
“Oleh karenanya, kami sudah melakukan antisipasi dengan melakukan simulasi rekayasa lalu lintas jauh-jauh hari yang sudah disepakati dengan Korlantas, BPJT, dan unsur terkait lainnya,” jelas Menhub.
Himbauan dari Menhub agar mudik lebih awal untuk menghindari kepadatan di hari puncak mudik (28 – 30 April 2022).
“Dari hasil simulasi tadi sudah menunjukkan angka VC Ratio (atau perbandingan volume kendaraan dengan kapasitas jalan) sudah tinggi atau mendekati macet. Maka, imbauan untuk melakukan mudik hari ini, besok, dan lusa (23 – 27 April 2022), harapannya bisa dilakukan,” kata Menhub.
Lanjutnya, sejumlah titik di Jawa Barat yang harus diwaspadai seperti di Karawang, Subang, Indramayu dan Cirebon. Selain itu, kawasan Puncak Bogor juga menjadi titik yang krusial untuk ditangani.
“Saya minta kepada Kapolres Bogor dan Pemerintah Daerah menginformasikan seluas-luasnya mengenai penerapan rekayasa lalu lintas kepada masyarakat. Jika kita bisa berkoordinasi dan bersinergi dengan baik, Insha Allah kita bisa laksanakan ini dengan baik,” tutur Menhub.
Dari pihak Pemprov Jabar yang disampaikan oleh Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, mendukung imbauan pemerintah pusat agar masyarakat bisa mudik lebih awal agar persebaran pergerakan lalu lintas bisa merata dan tidak menumpuk di hari puncak.
Beberapa upaya yang telah dilakukan oleh Pemprov diantaranya; bertemu dengan beberapa pengusaha pabrik untuk segera memberikan THR lebih awal agar karyawan dapat pulang mudik lebih awal.
Wagub juga mengimbau para pengelola pondok pesantren untuk meliburkan para santrinya. Diketahui, Jawa Barat terdapat sekitar 15.000 pondok pesantren dan 4,8 juta santri. Sementara itu, untuk melancarkan pergerakan lalu lintas, pihaknya juga telah memperbaiki jalan-jalan yang rusak.
Rapat bertajuk “Rapat Koordinasi Kesiapan Daerah dalam Penyelenggaraan Angkutan Lebaran Tahun 2022 Jawa Barat,” dihadiri oleh; Kakorlantas Polri Irjen Pol. Firman Santyabudi, Kapolda Jawa Barat Irjen. Pol. Suntana, Direktur Utama PT. Jasa Raharja Rivan Achmad, Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi, dan sejumlah pejabat terkait lainnya. (zha)