Kabupaten Batang Jamas Pusaka Tombak Abirawa

30 Juli 2022, 22:46 WIB

Nusantarapedia.net, Batang, Jawa Tengah — Pergantian tahun baru Islam dalam kalender Hijriah, juga sekaligus pergantian tahun baru Jawa, yang mana penanggalan Jawa merupakan akulturasi dari penanggalan Islam dan Saka yang diciptakan oleh Sultan Agung Mataram pada tahun 1633.

Ritual tahun baru Islam 1 Muharram atau 1 Sura, banyak diperingati hampir di pelosok tanah air sebagai spirit.

Dalam budaya masyarakat Jawa, 1 Sura di samping sebagai moment pergantian tahun, juga dimaknai sebagai refleksi. 1 Sura juga dijadikan momentum pembersihan diri (manusia) yang dilakukan dengan simbolik pada pembersihan benda-benda pusaka, atau disebut “jamasan”.

Pembersihan benda pusaka atau senjata pusaka, pada umumnya di kebudayaan Jawa dilakukan proses kirab budaya. Kirab tersebut dengan membawa benda pusaka peninggalan dari leluhur pendiri suatu daerah atau entitas tertentu yang erat hubungannya dengan kekuasaan. Juga disimpulkan sebagai pemimpin umat di suatu daerah.

Salah satunya adalah Kabupaten Batang di Provinsi Jawa Tengah. Daerah yang terkenal dengan hutannya bernama “Alas Roban” ini, dalam rangka menyambut tibanya malam 1 Suro (1 Muharram 1444 Hijriah), kembali mengadakan ritual “Jamasan Tombak Abirawa,” Jumat (29/7/2022), tepat pada malam 1 Sura (1 Sura Tahun EHE 1956 Jawa).

Bertempat di Pendapa Kabupaten Batang, penjamasan disertai dengan kirab keliling pusaka, memutari komplek sekretariat kabupaten dengan mengarak beberapa pusaka pengiring lainnya.

Penjabat (Pj) Bupati Batang, Lani Sri Rejeki mengatakan, penjamasan pusaka Tombak Abirawa ini, dikandung maksud untuk melestarikan kebudayaan asli Kabupaten Batang, dimana sejak dahulu keberadaannya sudah mentradisi secara turun-menurun hingga sekarang, menjadi bagian penting dari sejarah berdirinya Kabupaten Pemalang.

Di samping itu, acara jamasan atau membersihkan pusaka dan kirab budaya ini, untuk menghornati jasa para leluhur dalam peranannya mendirikan Kabupaten Batang.

Setelah acara ritual jamas pusaka dan kirab, dilanjutkan dengan pagelaran Wayang Golek Elang Sutojoyo oleh Ki Dalang Wibi Wihasmoro dan Ki Dalang Aji Bayu Lestari. (Ragil74)

Kirab Malam 1 Suro di Keraton Surakarta
Mangayubagya Mapak Warsa Anyar 1 Sura EHE 1956
Tradisi Munggah Molo
Politik Ekspansi Panembahan Senopati dan Susuhunan Hanyakrawati
Harapan Baru BULOG dengan MRMP menjadi “The King of Rice”

Terkait

Terkini