Kado untuk Suami (Cerita Pendek O. HENRY)
- O. Henry adalah nama pena yang dipakai novelis Amerika Serikat, William Sydney Porter -

Nusantarapedia.net, Jurnal | Sastra — Kado untuk Suami (Cerita Pendek O. HENRY)
SATU dolar dan delapan puluh tujuh sen. Hanya itu. Padahal, besok Natal tiba. Uang enam puluh sen yang terdiri atas uang recehan itu merupakan hasil simpanan Della selama ini. Uang ini pun diperolehnya dengan cara agak memaksa para penjual sayur, penjual daging, dan pemilik toko kelontong supaya menjual dagangananya dengan harga murah. Adu tawar dengan mereka terkadang membuatnya malu sehingga pipinya memerah. Keadaan seperti ini pasti dirasakan semua orang. Sudah tiga kali Della mempermalukan dirinya.
Biarlah Della menyesali nasibnya itu. Ia tinggal di salah satu flat sempit di lantai dua. Bagian lantai flat ditutup karpet merah yang sudah kusam. Begitu pula keadaan perabotannya sudah kelihatan using dan reyot. Tidak jauh dari ranjang tempat Della menangis, terpasang cermin yang tidak terlalu besar.
Di lantai bawah flat terdapat ruangan kecil tempat sejumlah kotak surat walaupun jarang ada surat yang masuk. Kotak-kotak surat ini bertuliskan nama penghuni flat. Pada bagian atas kotak surat milik Della tertera nama: Tuan James Dillingham Young. Nama Dillingham dituliskan saat keadaan ekonomi mereka mapan. Ketika pendapatan suami menyusut, sebenarnya lebih tepat kalau tulisan Dillingham itu cukup disingkat dengan huruf D saja. Walaupun demikian, setiap kali James Dillingham Young pulang, ia akan dipanggil ”Jim” dan disambut hangat dengan pelukan Ny. James Dillingham Young. Terlepas dari masalah ekonomi, rumah tangga mereka tetap harmonis.
Della menghentikan tangisnya. Bekas air matanya diseka dengan sehelai kain. Ia berdiri di dekat jendela dan memandang keluar ke arah seekor kucing berwarna abu-abu yang sedang berjalan di atas pagar di halaman belakang bernuansa serupa. Besok Natal tiba. Della hanya punya uang 1.87 dolar untuk membelikan Jim hadiah Natal. Sudah lama ia berusaha menabung, tetapi hasilnya belum memuaskan. Apalagi gaji Jim seminggu hanya 20 dolar sehingga tidak menyisakan banyak untuk ditabung. Ditambah lagi dengan harga-harga kebutuhan yang melampaui batas kemampuannya.
Dengan uang 1.87 dolar, apa yang dapat diperoleh? Lama Della berpikir tentang sesuatu yang indah yang akan diberikan kepada Jim, suami yang sangat ia cintai. Sebelumnya ia masih sempat memikirkan sesuatu yang ingin ia hadiahkan kepada Jim. Sesuatu yang unik dan berkualitas tinggi atau sesuatu yang mengilat. Pokoknya, sesuatu yang mencerminkan rasa sayangnya.
Tiba-tiba Della memutar tubuhnya dan berdiri di depan cermin. Kedua matanya tampak berseri-seri, tetapi wajahnya mendadak pucat. Dengan cepat, ia melepas ikatan rambut dan membiarkannya tergerai leluasa.
Kini ada dua kekayaan yang sangat membanggakan keluarga James Dillingham Young. Pertama, jam saku berlapis emas warisan turun-temurun dalam silsilah keluarga Jim. Kedua, rambut Della. Mereka percaya bahwa ratu manapun akan melihat keindahan rambut itu dan setiap raja tentu akan iri melihat jam berlapis emas milik Jim.
Rambut Della yang indah itu tergerai laksana gelombang air sungai yang berwarna kecokelatan dan berkilauan tersorot sinar matahari. Rambut Della panjangnya sampai ke lutut sehingga tampak dari jauh seperti kain yang menutupi lekuk tubuhnya. Lalu, Della cepat-cepat menggelung kembali rabmutnya dengan gugup. Ia sempat bimbang beberapa saat dan hanya berdiri mematung. Air matanya menetes ke atas karpet merah yang sudah kusam. Ia merasakan getaran hebat merasuki dirinya. Ia kenakan jaket dan topinya yang berwarna cokelat tua. Dengan mata yang masih berkaca-kaca, ia tergesa-gesa menuruni tangga flat, lalu menuju jalan besar.
Setelah menyusuri jalan, langkahnya terhenti di depan toko yang memajang tulisan Nyonya Sofronie. Sedia Aneka Hiasan Rambut. Cepat-cepat Della naik ke lantai atas. Seorang wanita bertubuh gemuk dengan kulit putih pucat menatap Della tanpa keramahan, sama sekali tidak pantas menyandang nama indah: Nyonya Sofronie.
”Maukah Anda membeli rambut saya?” tanya Della tergesa-gesa.
”Pekerjaan saya memang jual-beli rambut,” kata Sang Nyonya.
”Buka topimu agar saya melihat dan membelinya.”
Rambut indah berwarna kecokelatan itu tergerai bagaikan riak air sungai yang memesona.
”Dua puluh dolar,” kata si Nyonya sambil memeriksa untaian rambut Della dengan jemari yang sudah terlatih.
”Baik, cepat ambil,” sela Della cepat.
Dua jam kemudian berlalu dengan cepat. Della sangat girang dan mendatangi setiap toko mencari hadiah yang tepat untuk Jim. Akhirnya, ia mendapatkan benda yang dicarinya, yakni rantai jam saku berbahan logam platinum. Model rantainya memang sederhana, tetap sungguh elegan. Cocok benar dengan jam indah milik Jim. Begitu melihat benda itu, Della langsung ingat dengan kepribadian Jim yang tenang dan berhati mulia.
Untuk benda itu, Della menghabiskan uang sebanyak dua puluh satu dolar. Kemudian, ia pulang dengan sisa uang kembalian lebih dari 87 sen. Rantai yang baru Della beli itu akan membuat Jim berbangga hati saat mengeluarkan jam saku warisan orang tuanya di depan siapa pun. Selama ini jam yang tampak mewah itu sering Jim pakai secara sembunyi-sembunyi supaya tidak malu dilihat orang sebab talinya sudah jelek dan belum mampu menggantinya.