Kampung Adat Wologai Berusia 800 Tahun

Datanglah saat yang dinantikan penuh kegembiraan dan kebersamaan. Mereka menari bersama di atas pelataran mengelilingi Tubu Kanga. Rangkaian puncak ritual ini dinamakan ritual Gawi

9 Oktober 2022, 23:26 WIB

Fungsi dan Filosofi Bangunan

Atap Rumah Adat Wologai yang mengerucut tinggi ke atas, sebagai simbol kewibawaan para tetua adat. Para tetua adat ditempatkan sebagai golongan sosial yang lebih tinggi dari masyarakat adat biasa.

Rata-rata bentuk bangunannya, rumah adat di Flores termasuk Rumah Adat Wologai hampir sama, tetapi ada yang membedakan, yaitu pada bentuk dan ornamen ukiran pada tiang kayu bangunan yang mempunyai ciri khasnya masing-masing tiap suku (kampung adat).

Rumah Adat Wologai sebagai rumah suku, difungsikan untuk menyimpan benda pusaka peninggalan para leluhur. Untuk rumah utama (besar), hanya digunakan untuk menggelar ritual adat dan acara-acara besar.

Fungsi lainnya dari rata-rata rumah adat di Flores, Rumah Adat Wologai sama dengan rumah adat lainnya pada suku Lio, yaitu Rumah Adat Lewu. Bagian kolong rumah atau lewu difungsikan untuk memelihara ternak seperti babi dan ayam. Untuk tempat tinggal berada di ruang tengah, dan bagian loteng untuk menyimpan pusaka, barang-barang untuk ritual adat juga untuk menyimpan barang-barang yang bersifat privat.

Tata cara pembangunan Rumah Adat Wologai ditandai dengan ritual adat Naka Wisu. Naka Wisu adalah aturan memotong pohon di hutan yang akan digunakan sebagai tiang utama penyangga rumah. Ritual Naka Wisu dilakukan pukul 12 malam, dengan aneka sesaji dan menyembelih hewan.

Ritual Adat di Kampung Adat Wologai

Ritual besar di kampung ini dilakukan pasca panen, yaitu dengan menggelar ritual Keti Uta, yang biasanya diselenggarakan pada bulan April. Mereka memanen padi, jagung, dan kacang-kacangan. Setelahnya, dilanjutkan dengan ritual Ta’u Nggua pada bulan September, yaitu ritual menumbuk padi. Kemudian dilanjutkan dengan ritual Pire.

Ritual Pire adalah tidak adanya aktivitas masyarakat selama 7 hari, tidak ada aktivitas apapun, semuanya istirahat total untuk menguatkan bathin (spiritual). Kalau di Jawa ada istilah Pati Geni atau upacara Nyepi di Bali. Setelah selesai melewati 7 hari, datanglah saat yang dinantikan penuh kegembiraan dan kebersamaan. Mereka menari bersama di atas pelataran mengelilingi Tubu Kanga. Rangkaian puncak ritual ini dinamakan ritual Gawi.

Jika mau menelisik lebih jauh lagi, masih banyak yang dapat di expos ke dunia luar tentang wisata budaya di Pulau Flores, termasuk kearifan lokal yang ada di dalamnya.

Ri’i Ta’a Surga Tersembunyi di Utara Nagekeo
Sopi Suna’ Likaf, Minuman Tradisional Timor Tengah Selatan
Alarm Berkunjung ke Pulau Sayafi dan Liwo Sudah Dekat
Mapian Biodiversity Conservation (MBC), Konservasi Penyu di Pulau Cendrawasih
50+ Destinasi Wisata di Sumatera Barat Yang Ikonik

Terkait

Terkini