Kebakaran Depo Plumpang Tak Usah Mencari Kambing Hitam, Evaluasi Menyeluruh Meski Gaduh!
Dalam pokok, atas peristiwa kebakaran tersebut ada dua hal yang segera diputuskan, yaitu memindahkan depo atau merelokasi warga. Itu harga mati!
Nusantarapedia.net, Jurnal | Polhukam — Kebakaran Depo Plumpang Tak Usah Mencari Kambing Hitam, Evaluasi Menyeluruh Meski Gaduh!
“Persoalannya? Memang, secara kasuistik atas peristiwa di atas, ini soal penyelesaian atau solusi aspek keamanan pada buffer zone, tetapi sejatinya, penyelesaian ihwal buffer zone adalah soal kembali menata ulang rencana tata ruang wilayah (RTRW).”
DOA ikhlas untuk korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang di Koja Jakarta Utara. Semoga yang meninggal diterima di sisi-Nya, yang sakit diberikan kesembuhan, secara keseluruhan (korban) warga Tanah Merah yang terdampak musibah kebakaran diberikan kekuatan dan cepat terselesaikan dengan baik.
Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) atau Depo Pertamina Plumpang di Kecamatan Koja, Jakarta Utara, terbakar hebat pada Jumat malam (3/3/2023), dan api berhasil dipadamkan pada Sabtu sekira pukul 02:19 WIB, (4/3/2023).
Api yang membakar beberapa tangki BBM (Bahan Bakar Minyak) turut menyambar dan membakar area pemukiman di sekitarnya, yaitu di pemukiman warga khususnya RT.012/RW.009, Kampung Tanah Merah, Kelurahan Rawa Badak Selatan. Secara keseluruhan zona terdampak berada di RW.009, RW.008, dan RW.001.
Dilaporkan, informasi yang dihimpun dari beberapa media, sebanyak 19 korban meninggal (tewas), korban luka-luka yang dirawat sebanyak 33 orang, dan tersisa 297 mengungsi, serta 21 orang dinyatakan hilang. Sementara dari sumber BPBD Jakarta, sebelumnya sebanyak 1.085 warga mengungsi.
Peristiwa kebakaran ini tentu menjadi keprihatinan kita semua, karena 19 korban meninggal adalah jumlah yang tidak sedikit, bisa dikatakan sebagai “tragedi kemanusiaan”, seperti halnya hilangnya kegembiraan di Malang Jawa Timur atas tragedi “kerusuhan” sepak bola yang menewaskan sedikitnya 134 orang.