Kebiasaan Suku Dayak yang Menarik Diketahui

Pelebaran cuping telinga tidak hanya diberlakukan untuk kalangan wanita saja. Hampir seluruh masyarakat suku Dayak baik perempuan maupun laki-laki juga memiliki kebiasaan ini.

30 Agustus 2022, 11:45 WIB

Nusantarapedia.net, Jurnal | Sosbud — Kebiasaan Suku Dayak yang Menarik Diketahui

“Para pasukan yang mengikuti Upacara Tariu juga akan mendapatkan kekuatan sama dengan cara kerasukan. Hal tersebut dapat terjadi ketika mereka mendengarkan rapalan mantra yang diucapkan saat proses upacara berlangsung.”

SUKU Dayak merupakan salah satu kekayaan yang dimiliki bangsa Indonesia. Suku ini mendominasi suku yang ada di Pulau Kalimantan. Apakah Anda penasaran dengan keunikan yang ada di suku Dayak ini? Berikut adalah uraian mengenai kebiasaan suku Dayak yang wajib Anda ketahui.

Melebarkan Lubang Telinga untuk Anting

Kebiasan khas pertama dari suku Dayak yakni melebarkan telinga di bagian tindik untuk anting-anting. Sudah pernahkan Anda melihat cuping telinga yang panjang dari masyarakat ini? Kebiasaan memanjangkan cuping telinga dilakukan untuk menunjukkan tingkatan sosial di suku Dayak.

Orang yang berasal dari kalangan bangsawan sering menandai diri mereka dengan cuping telinga yang memanjang. Proses pemanjangan cuping dilakukan dengan memberikan pemberat seperti logam berbentuk gasing atau lingkaran gelang.

Pemasangan alat ini dilakukan sejak bayi hingga dewasa dan menjadi kakek nenek. Pelebaran cuping telinga tidak hanya diberlakukan untuk kalangan wanita saja. Hampir seluruh masyarakat suku Dayak baik perempuan maupun laki-laki juga memiliki kebiasaan ini.

Melakukan Ritual Sebelum Perang

Kebiasaan masyarakat suku Dayak sebelum melakukan perang yakni mengadakan Upacara Tariu. Saat proses upacara berlangsung, dipimpin oleh Panglima Suku Dayak. Dalam prosesi upacara, arwah para leluhur akan dipanggil.

Mereka dipanggil untuk masuk ke tubuh sang pemimpin. Panglima suku Dayak akan menerima kekuatan yang digunakan selama berperang nanti.

Para pasukan yang mengikuti Upacara Tariu juga akan mendapatkan kekuatan sama dengan cara kerasukan. Hal tersebut dapat terjadi ketika mereka mendengarkan rapalan mantra yang diucapkan saat proses upacara berlangsung.

Membuat Tato Penuh di Badan

Kebiasaan suku Dayak berikutnya yang harus Anda ketahui yakni membuat tato. Bagi masyarakat suku Dayak, tato memiliki istilah lain yakni tutang. Gambar di tato tidak hanya sekadar gambar saja. Terdapat arti dan makna yang mendalam dalam setiap gambarnya.

Makna tersebut berkaitan erat dengan kepercayaan yang mereka yakini terhadap para leluhurnya. Pembuatan tato tidak bisa dilakukan secara langsung. Masyarakat suku Dayak harus mengikuti seluruh ritual tertentu sebelum membuat tato.

Hal tersebut dikarenakan, adanya kepercayaan bahwa setelah kematian, tato yang di buat akan berubah warna menjadi emas. Tutang juga dipercaya mampu menerangi jalan untuk menuju ke alam keabadian.

Mencari Keberadaan Musuh Melalui Ritual

Ritual untuk mencari keberadaan musuh juga menjadi salah satu kebiasaan dari masyarakat suku Dayak. Mereka melakukan Upacara Manajah Antang sebelum menghadapi peperangan. Hal tersebut bertujuan untuk mencari keberadaan dari para musuh.

Para sesepuh desa akan melakukan panggilan terhadap arwah leluhur melalui Upacara Manajah Antang. Proses memanggil dilakukan melalui perantara Burung Antang. Sang burung akan menunjukkan lokasi dari keberadaan para musuh.

Upacara ini tidak hanya dilakukan untuk mencari musuh sebelum perang. Masyarakat suku Dayak juga melakukan kebiasaan ini untuk mencari atau mendapatkan petunjuk lain.

Mengantarkan Tulang Belulang Para Leluhur

Kebiasaan lain dari masyarakat suku Dayak yakni menghantarkan tulang belulang leluhur yang sudah meninggal. Ritual ini dilakukan di waktu tertentu dan melalui Upacara Tiwah. Pelaksanaannya digelar dengan sangat meriah.

Dalam Upacara Tiwah akan ada banyak ritual, pertunjukkan musik tradisional, dan tarian. Melalui upacara ini, tulang para leluhur akan dibawa serta diletakkan di sebuah rumah kecil. Rumah tersebut dikhususkan untuk orang yang telah meninggal. Rumah ini disebut juga dengan Sandung.

Beberapa kebiasaan suku Dayak yang telah mendarah daging hingga saat ini merupakan kekayaan leluhur yang perlu dilestarikan.

Tip Belajar Bahasa Inggris yang Efektif dan Cepat
Prinsip Hidup Suku Batak Dalam Mempertahankan Adat Istiadat
3 “Klakah” Kebudayaan Madura dalam Ragam Seni Budaya
Legenda “Aprang Tandhing” Arya Penangsang vs Danang Sutawijaya di Bengawan Sore (1)
Gambang Rancag Pantun Betawi, Si Jali-jali Abang Jampang, …

Terkait

Terkini