Kecamatan Nita di Sikka-NTT Gelar Peringatan Hari Pendidikan Nasional dengan Tema: “Anak PAUD Menolak Stunting”

3 Mei 2023, 17:07 WIB

Nusantarapedia.net, Sikka, NTT — Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang jatuh setiap tanggal 2 Mei, Organisasi Perangkat Daerah Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka-NTT, menggelar rangkaian acara kegiatan.

Rangkaian acara tersebut dengan berbagai kegiatan digelar di komplek kantor Kecamatan Nita, Sikka. Selasa, (02/05/2023).

Rangkaian kegiatan tersebut, yaitu: digelarnya upacara bendera peringatan Hardiknas, acara tabur bunga, serta kegiatan yang melibatkan anak-anak sekolah, terutama anak PAUD (Pendidikan Usia Dini) dan TK (Taman Kanak-kanak).

Fokus dalam peringatan Hardiknas ini untuk menyasar hal pendidikan dan kesehatan anak PAUD, mengangkat tema: “Anak PAUD Menolak Stunting.”

Dalam sambutannya, Wakil Bupati Sikka Romanus Woga saat menjadi inspektur upacara mengatakan, pentingnya kesehatan dan pendidikan pada anak-anak, khususnya anak PAUD, karena melalui pendidikan akan dapat mengubah dunia.

Romanus Woga mengutip pemikiran dari Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela.

“Pendidikan adalah senjata paling ampuh yang digunakan untuk membuat perubahan besar,” kata Wabup Romanus.

Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Sikka, Donatus David S.H., memberi apresiasi kepada para guru PAUD dan TK yang ada di Kecamatan Nita atas terlaksananya kegiatan yang dimaksud, yang mana melibatkan semua TK dan PAUD di Kecamatan Nita.

“Suatu hal yang luar biasa yang baru terjadi kali ini, dan saya berharap ke depan, setiap tahun kita perlu menyelenggarakan kegiatan ini dengan harapan kita tidak sekedar menjadikan Hardiknas ini sebagai rutinitas biasa, tetapi lebih dari itu mampu mengintrospeksi diri, melihat,  merefleksi atas berbagai perkembangan dan dinamika yang ada  terkait pendidikan di wilayah  kecamatan Nita, Sikka, dan Indonesia umumnya. Ada hal yang belum terlalu menonjol atau masih menjadi problem, kita butuh gotong royong dan kerja sama untuk memperbaiki semua. Terhadap hal yang sudah berjalan baik perlu kita tingkatkan di kecamatan Nita, perlu diberi motivasi atau dorongan kepada semua orang tua, dan juga kita semua memberi pemahaman kepada masyarakat bahwa pendidikan paud itu sangat penting, karena usia dini adalah usia emas yang dibekali dengan pendidikan karakter yang lebih baik, sehingga bertumbuh dan berkembang itu sesuai dengan harapan kita semua,” kata Ketua DPRD.

Dalam kesempatan yang sama, Camat Nita, Alfonsus Naga, S.P., menjelaskan, di Kecamatan Nita, jumlah anak stunting untuk anak PAUD urutan ketiga di Kabupaten Sikka dari 21 kecamatan, dengan jumlah anak PAUD stunting sebanyak 246 anak.

Sementara itu, istri camat Nita, Paulina Nino, selaku bunda PAUD dan Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kecamatan Nita mengatakan, kecamatan Nita berkomitmen untuk menurunkan angka stunting di wilayah kerjanya.

“Tujuan diadakan ‘Gebyar PAUD Menolak Stunting’ ini, untuk membuka wawasan masyarakat, bahwa kita di Kecamatan Nita ini dengan jumlah angka stunting semakin tinggi, sehingga harus disebarluaskan ke  masyarakat untuk dilakukan upaya pencegahan. Biar kita sama-sama sehati, sepikir dan sejiwa untuk mengurangi angka stunting di kecamatan Nita, kata TP PKK Nita.

IMG 20230503 WA0000
Jajaran Forkompimda Sikka saat acara tabur bunga. Selasa, (2/5/2023).

Kegiatan ini, Selasa (2/5/2023), yang dilaksanakan di lingkungan kecamatan, mulai pukul 09:00 pagi WITA. Dimulai dengan upacara bendera dan tabur bunga di pekuburan ITFK Ledalero, Desa Takaplager-Nita.

Kegiatan ini dihadiri oleh jajaran Forkompimda Kabupaten Sikka, yaitu; Wakil Bupati Sikka Romanus Woga, Ketua DPRD Sikka Donatus David, S.H., serta jajaran OPD di Pemkab Sikka, diantaranya; Kadis Pertanian, Kadis Pemberdayaan Perempuan, Guru PAUD di Kecamatan NITA, Kepala Puskesmas, orang tua anak PAUD, serta tokoh agama dan masyarakat di Nita, ialah Romo Preses Ritapiret.

Selengkapnya di YouTube Nusantarapedia Journals | NPJ:

(Maria Icha Florida)

“Semana Santa 2023”, Tuan Meninu dan Tuan Ma Bertemu Sekali dalam Setahun (Tradisi Umat Katolik Larantuka-NTT)
Kampung Adat Wologai Berusia 800 Tahun
Air Terjun Tanggedu, Keindahan Lukisan Tuhan di Sumba Timur
Mengenal “Rea” Topi Khas Manggarai Barat, Terbuat dari Daun Pandan

Membaca Kenaikan Tarif TN Komodo, Terdapati Kesamaan Pola dengan Borobudur

Terkait

Terkini