Kecamatan Tulung-Klaten Gelar Karnaval Seni Budaya, Dalam Rangka HUT Pemkab Klaten Ke-219 & RI Ke-78
Menurut Camat Hendri, kegiatan ini bertujuan untuk menggali potensi seni budaya di desa masing-masing dan upaya pelestarian budaya. Secara praktis untuk memberikan hiburan kepada masyarakat sebagai ajang aktualisasi, juga berdampak pada penggeliatan ekonomi masyarakat sektor UMKM

Nusantarapedia.net | KLATEN, JATENG — Kantor Kecamatan Tulung Kabupaten Klaten, akan menggelar event seni budaya bertajuk “Karnaval Seni dan Budaya” dalam rangka memeriahkan Hari Jadi Kabupaten Klaten Ke-219 dan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia (RI) Ke-78.
Gelaran karnaval seni budaya ini akan dilangsungkan di lapangan desa Desa Sedayu sebagai titik start, dan finish di lapangan Desa Pomah, Sabtu (12/8/2023), mulai pukul 13:00 WIB sampai selesai.
Karnaval seni budaya ini menampilkan atraksi dan parade seni budaya, juga iring-iringan kirab seni budaya, menempuh jarak sekitar 1 KM dari lapangan Desa Sedayu menuju lapangan Desa Pomah, melintasi Jalan Jatinom – Mundu dan Jalan penghubung Kecamatan Tulung. Adapun atraksi kesenian akan digelar sebagai puncak di tempat tujuan lapangan Desa Pomah, selain sebelumnya saat start dan sepanjang arak-arakan kirab, atraksi seni budaya direncanakan sudah digelar sambung-menyambung.
Adapun peserta dari gelaran karnaval seni budaya yang dihelat oleh Kantor Kecamatan Tulung Pemda Kab. Klaten ini, diikuti oleh stakeholder terkait, yakni jajaran FORKOPIMCAM Tulung, UPTD di wilayah kecamatan, 18 Kantor Kepala Desa, instansi, sekolahan, organisasi, serta masyarakat umum.


Camat Tulung, Hendri Pamungkas, S.Sos., M.M. di kantornya mengungkapkan, kegiatan ini baru pertama kali akan diselenggarakan. Berawal atas masukan dari desa-desa dan masyarakat.
“Kegiatan karnaval seni budaya Kecamatan Tulung ini baru pertama kali akan diselenggarakan. Kita menginisiasi gelaran ini atas masukan dari desa-desa dan masyarakat akan kebutuhan aktualisasi bidang seni dan budaya,” kata Hendri.
“Gairah dan antusias masyarakat cukup tinggi, seiring semaraknya rangkaian kegiatan hari jadi Kabupaten Klaten ke-219 yang digelar di tingkat Kabupaten,” lanjut Hendri.
Menurut Camat Hendri, kegiatan ini bertujuan untuk menggali potensi seni budaya di desa masing-masing dan upaya pelestarian budaya. Secara praktis untuk memberikan hiburan kepada masyarakat sebagai ajang aktualisasi, juga berdampak pada penggeliatan ekonomi masyarakat sektor UMKM.
“Wilayah Tulung di bagian barat dan utara dengan potensi seni budaya yang beragam. Sementara di wilayah timur dengan potensi kepariwisataannya. Jadi ini untuk ajang penggalian potensi desa. Kita mencoba memberikan ruang, agar hubungan tiap desa saling menguatkan dan berdampak pada kegairahan desa di segala potensi – bidang dapat tumbuh berkembang,” ungkapnya.
Hendri menjelaskan, bahwa event ini belum menemukan formatnya, karena baru akan terselenggara yang pertama kali. Setelah ini nanti akan ada evaluasi atas masukan dari desa-desa dan partisipasi masyarakat.
“Kedepannya akan membentuk formatnya, karena ini baru akan pertama kali. Semoga besuk gelarannya sukses. Direncanakan akan menjadi event tahunan berkelanjutan. Untuk pelaksanaannya, ke depan bisa di Tulung sektor barat, timur maupun utara, secara bergiliran. Kalau diselenggarakan di jalur kecamatan, lalu lintas terlalu berbahaya karena termasuk jalan besar provinsi,” tambahnya.
Menurutnya lagi, pendanaan dari kegiatan ini menjadi tanggung jawab kontingen masing-masing dari stakeholder terkait. Secara administrasi OPD kecamatan belum menganggarkan.
Di akhir keterangannya Hendry menandaskan, “Diharapkan untuk masyarakat Tulung turut berpartisipasi di acara ini dengan menghadiri karnaval besuk. Setelahnya, ke depan kita serahkan kepada masyarakat untuk dibentuk seperti apa. Kita musyawarahkan di forum-forum tingkat kecamatan maupun desa. Yang jelas agar dapat berkesinambungan.”


Terpisah, Kepala Desa Sedayu Sri Kuatno, saat awak media bertandang ke Kantor Kepala Desa Sedayu, yang mana lapangan desanya dipakai untuk titik start karnaval mengungkapkan hal persiapan dan kesiapannya.
“Kami dari pihak desa yang keblabagan (ketempatan, red) sebagai tuan rumah menyambut positif kegiatan ini. Kami sudah berkoordinasi dengan unsur-unsur desa dan para relawan untuk menyiapkan segala sesuatunya, seperti untuk tarubnya. Kami menyiapkan panggung dan peralatan lainnya. Juga persiapan untuk koordinasi rekayasa lalu lintas untuk rute yang dilalui dari lapangan Desa Sedayu menuju Desa Pomah,” kata Kades Kuatno.
“Selain itu, kami masyarakat Sedayu bergembira sekali, karena event tingkat kecamatan ini diselenggarakan di desa kami, yang mana akan menggeliatkan ekonomi masyarakat kami. Event karnaval seni budaya Kecamatan Tulung ini momentum yang pas sekali buat masyarakat kami, karena senafas jelang perayaan Grebeg Saparan Jatinom dan gelaran “Sedayu Fair” yang akan diselenggarakan oleh Kantor Desa Sedayu pada tanggal 27 Agustus mendatang,” lanjut Kuatno menginformasikan.
Untuk Desa Sedayu sendiri dalam karnaval ini, akan mengeluarkan Drumband dari MI Muhammadiyah dan seni Jathilan dari SD N Sedayu II.
Sri Kuatno juga mengungkapkan, saat ini Desa Sedayu di bidang seni dan budaya sedang menggalakkan kembali kesenian Ketoprak, “Yang mana dulu Sedayu ini gudangnya para pemain Ketoprak dan Wayang Wong.”
Di akhir keterangannya Sri Kuatno berharap, umumnya di tingkat Kecamatan Tulung, karnaval besuk bisa berjalan dengan sukses. Khususnya untuk Desa Sedayu, masyarakat dapat ambil bagian dengan berjualan, bisa menggeliatkan ekonomi keluarga.

Sementara itu Kepala Desa Pomah Almadi, yang lapangan desanya juga sebagai tempat pelaksanaan karnaval ini, saat berada di kantornya sedang rapat bersama kepanitiaan desa untuk membahas hal teknis penyelenggaraan besuk, termasuk persiapan tarub.