Kegiatan “Harlah” Himpunan Pelajar dan Mahasiswa Tana Ai (HIPERMATA) Sikka yang ke-7
Nusantarapedia.net, Sikka, NTT — Kegiatan “Harlah” (hari lahir) Himpunan Pelajar dan Mahasiswa Tana Ai (HIPERMATA) Sikka yang ke-7, dengan tema “Mai libu wi’it liar boer Blokang wi’it rang lelen. Mai ita huk naruk, Mai ita nera lalan, unen naha kloda boang, wate naha plau la’ak Mu,e kuwu itan buluk pang itan padak (Hipermata)”. Mari bersama kita berkumpul satukan pikiran berjuang berasaskan Pancasila.
Kegiatan ini dilaksanakan pada, Selasa, (2/5/2023), bertempat di aula Rumah Susun Maumere dengan jumlah peserta sebanyak 50 orang.
Adapun peserta yang ikut terlibat dalam kegiatan tersebut berasal dari pelajar SMA dan juga Mahasiswa yang menempuh pendidikan di Kota Maumere.
Markus Mada, Ketua Himpunan Pelajar dan Mahasiswa Tana Ai (HIPERMATA) SIKKA, melalui media ini menjelaskan, bahwa HIPERMATA merupakan sebuah organisasi yang berasal dari bumi Tana Ai yang terdiri dari 3 kecamatan, yakni; Talibura, Waigete dan Waiblama yang berada di Kabupaten Sikka-NTT, yang mana berasaskan kekeluargaan, Pancsila dan UUD 1945, dan sifatnya independen, serta bergerak di bidang pendidikan dan pengkaderan, kebudayaan, kerohanian dan minat bakat.
HIPERMATA Sikka dideklarasikan pada tanggal 2 Mei 2016 di lapangan Stef Leong Liwu, Talibura, bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional.
“Untuk itu, diusia yang ke-7 tahun ini, HIPERMATA menyelenggarakan peringatan hari ulang tahun sebagai langkah taktis yang ditujukan kepada semua anggota HIPERMATA untuk mengapresiasi kinerja yang telah dilakukan,” kata Markus.
Perayaan ulang tahun ini merupakan ajang silaturahmi antara anggota dan alumni. Dengan acara ini Hipermata akan menerima dan memperkenalkan anggota baru kepada alumni Hipermata, sehingga mempererat hubungan antara anggota dan alumni Hipermata.
Stanislaus Nong selaku pembina dan pendiri Hipermata yang hadir menerangkan, bahwa sesuai semboyan Hipermata yaitu, ‘Salam Wate ha (salam satu hati), ita ditewat (kami juga bisa).’ Semboyan ini memotivasi orang muda Tana Ai agar bangkit dari keterpurukan pandangan yang mengatakan Tana Ai ‘ngangan’ (bodoh).
“Kami percaya bahwa itu sebuah cerita fiksi yang mau menyudutkan orang Tana Ai, namun sebagai kaum intelektual, kata ‘ngangan’ (bodoh) merupakan suatu motivasi terhebat buat kami untuk bangkit berdiri dan menunjukan bahwa kami tidak seperti apa yang mereka pikirkan,” jelasnya.
Salah satu peserta atas nama Ifan Gobang ketika diberikan kesempatan mewakili peserta untuk sharing ketika berada di Hipermata, dirinya menceritakan bahwa sebelum bergabung di Hipermata, dirinya tidak tahu apa-apa.
“Berdiri omong di depan gemetar dan selalu diam ketika ada forum diskusi di kampus maupun di masyarakat, tetapi dengan organisasi Hipermata ini, saya belajar dari hal-hal kecil dan menjadi bagian terpenting dalam kegiatan, seperti jadi ketua panitia dan lain sebagainya, sehingga membuat saya memiliki kesempatan untuk belajar memipin rapat dan mengkoordinasi teman-temanm Sehingga saya sudah terbiasa berbicara di depan umum tanpa ada rasa takut. Jadi saya sangat bersyukur dan berterimakasih kepada Hipermata yang memberikan saya kesempatan untuk belajar. Dan saya juga mengajak untuk teman-teman dari Tana Ai yang berpendidikan di Maumere ikut bergabung dengan Hipermata, dan jangan pernah malu untuk mengakui diri sebagai orang Tana Ai,” pungkasnya.