Kekurangan Vaksin, Pemda Sikka Siapkan 500 Juta Pengadaan Vaksin Rabies

9 Mei 2023, 18:07 WIB

Nusantarapedia.net, Maumere, Sikka — Pemerintah Daerah Kabupaten Sikka untuk memutus mata rantai penyebaran penyakit rabies pada anjing, dilakukan dengan vaksinasi, selain dengan upaya mengeliminir wilayah yang terindikasi atau wilayah yang telah ada korban jiwa gigitan anjing rabies.

Terhadap rencana atas kejadian-kejadian  gigitan anjing rabies ini, Pemda Kab. Sikka bersama lintas sektor melakukan rapat khusus melibatkan Dinas Pertanian, Dinas Komunikasi dan Informatika, Dinas Kesehatan, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Bagian Kesejahteraan Masyarakat, Direktur RSUD TC. Hillers, Camat se-Kabupaten Sikka dan dr. Aspe Purnama.

Mengatasi persoalan ini, pemerintah tidak dapat bekerja sendiri, masyarakat terutama pemilik hewan anjing harus kooperatif, jujur, mempunyai kesadaran untuk mau menerima hewan peliharaannya untuk dilakukan pendataan atau sensus sekaligus akan dilakukan vaksinasi.

Pemerintah juga akan melibatkan lintas sektor, dengan melibatkan pihak TNI/POLRI, Linmas, tokoh agama, tokoh masyarakat dan semua komponen untuk bekerjasama dalam rangka menurunkan angka rabies di Kabupaten Sikka, sekaligus memotong rantai penularannya.

Demikian keterangan dari Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo S. Sos., M.Si., kepada wartawan di lantai III Kantor Bupati Sikka, setelah diadakan rapat koordinasi tentang penanganan kasus rabies di Kabupaten Sikka, Selasa, (9/5/2023) siang.

Dikatakan Bupati Sikka, sejauh ini cakupan vaksinasi belum mencapai target sesuai standar yang berlaku. Untuk capaiannya vaksinasi saat ini berkisar 15 persen, seharusnya yang sesuai standarnya adalah 70 persen lebih. Untuk di Kabupaten Sikka diperkirakan total hewan anjing peliharaan kurang lebih 55 ribu ekor anjing, baik hewan anjing peliharaan maupun hewan anjing ternak untuk diperdagangkan.

Lebih lanjut kata Robby Idong, terkait vaksin untuk hewan anjing selama ini, Pemda Kab. Sikka mendapatkan bantuan dari Pemprov NTT, namun sangat terbatas, tidak sesuai dengan jumlah real hewan anjing yang ada di Kabupaten Sikka saat ini.

Oleh karena itu, melalui rapat koordinasi yang dilakukan adalah untuk mengatasi kekurangan vaksin serta kegiatan pendukung lainnya, diantaranya melakukan vaksinasi, melakukan sensus hewan anjing, mengadakan sosialisasi dari tingkat RT/RW, Desa/Kelurahan, melibatkan aparat keamanan sekitar dengan melakukan pendekatan secara humanis agar masyarakat pemilik hewan anjing dapat mengerti serta dapat bekerjasama untuk kepentingan penekanan rabies di Kabupaten Sikka.

“Pemda Kabupaten Sikka akan membeli vaksin dan melakukan berbagai rencana dengan mengalokasikan anggaran sebesar 500 juta rupiah yang bersumber dari Dana BTT atau menunggu perubahan anggaran secepatnya, dan ke depan akan dilakukan pendanaan melalui dana desa (DD), setelahnya akan dikaji lagi oleh pihak Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Sikka berdasarkan aturan-aturan dan nomenklatur yang telah ada,” kata Bupati Robby.

IMG 20230509 WA0028
Bupati Kabupaten Sikka, Fransiskus Roberto Diogo S. Sos., M.Si., saat memberikan keterangan kepada media selepas rakor.

Bupati Sikka Robby Idong juga memerintahkan, mulai hari ini yang sangat mendadak adalah tim akan melakukan isolasi di tempat-tempat atau wilayah yang telah terjadi kasus gigitan hewan anjing, khususnya wilayah yang telah memakan korban Jiwa.

Untuk rencana kerja ini harapan Bupati Sikka Robby Idong, agar masyarakat dapat bekerjasama dalam proses pendataan atau sensus hewan anjing sampai pada kegiatan vaksinasi serta program lainnya dalam rangka memutuskan atau menghilangkan mata rantai penularan hewan anjing rabies di Kabupaten Sikka untuk menghindari juga korban jiwa semakin bertambah.

Terkait

Terkini