Kemuning
Salah satu flora yang banyak ditemui yaitu bunga kemuning atau yang bernama latin Murraya Paniculata
Nusantarapedia.net — Kemuning adalah sebuah judul lagu tahun 70 – 80 an yang diciptakan oleh A. Riyanto. Lagu ini cukup melankolis dan populer hingga saat ini. Termasuk bagian lagu “Indonesian Love Song Evergreen.”
Tanaman Kemuning, oleh kabupaten Klaten Jawa Tengah, dijadikan maskot flora tanaman khas Klaten.
Berikut sepenggal lirik lagu Kemuning yang pernah dinyanyikan oleh Jenderal Wiranto dalam album solo.
Di bukit itu, kemuning mekar dan layu
Bergantian sepanjang masa
Harum abadi dan kekal bagai cintaku
Kepadamu, oh, sayangku
“Tanaman ini termasuk tanaman liar dan biasa tumbuh di semak belukar. “
Tingginya bisa mencapai 12 meter, tetapi yang lebih sering ditemui kisaran tingginya 3-4 meter. Daunnya berbentuk agak bulat dan ujungnya runcing.
Halo Nuspedian? yang budiman. Indonesia merupakan negara yang kaya akan flora dan fauna. Salah satu flora yang banyak ditemui yaitu bunga kemuning atau yang bernama latin Murraya Paniculata. Tanaman ini berasal dari daratan India. Selain bunganya yang cantik, bunga kemuning juga memiliki aroma yang sangat harum.
Tanaman ini termasuk tanaman liar dan biasa tumbuh di semak belukar. Bunga kemuning juga bisa dijadikan sebagai tanaman hias dan bisa juga ditanam dipekarangan rumah.
Tingginya bisa mencapai 12 meter, tetapi yang lebih sering ditemui kisaran tingginya 3-4 meter. Daunnya berbentuk agak bulat dan ujungnya runcing.
Selain itu, adapun cara merawat atau menanam tanaman kemuning yaitu sebagai berikut.
Pertama-tama ambil buah kemuning lalu buang kulitnya sambil cuci dan bersihkan. Setelah itu, biji tersebut harus dijemur selama 1-3 hari supaya hasilnya bagus. Setelah dijemur, siapkan wadah atau polibek sekitar ukuran 50. Langkah selanjutnya siapkan media tanah yang sudah dicampur dengan sekam. Lalu masukan tanahnya ke dalam polibek hingga setengah polibek. Kemudian masukkan biji kemuningnya lalu ditutup dengan tanah.
Setelah tumbuh kira-kira lima daun, pindahkan ke polibek ukuran 15 cm.
Untuk waktu penyiraman tanamannya, tergantung dengan cuaca. Pada saat musim kemarau, minimal 3 kali sehari penyiraman nya.
Kembali lagi ke perawatan bibit kemuning. Setelah ditanam dalam polibek, siram seperti cara di atas, sampai tumbuh hingga muncul daun dan tingginya mencapai 50 cm. Nah, setelah bibit berukuran 50 cm, pindahkan bibit ke dalam polibek yang ukurannya lebih besar yang sudah diisi dengan media tanah.
Setelah dipindahkan, kira-kira satu bulan, bibit baru boleh diberi pupuk seperti pupuk urea. Kenapa harus satu bulan baru bisa dipupuk? karena itu jika bibit baru dipindahkan ke tempat atau wadah yang baru, bibit akan stres dan mati. Jadi, untuk perawatan tanaman atau bibit benar-benar harus diperhatikan agar hasilnya bagus.
Nah, begitu Nuspedian, cara menanam kemuning dan puspawarna tanaman kemuning. (zha)
Ajaibnya Daun Sukun, Berantas Berbagai Macam Penyakit
Tips Diet Alami
Transformasi Pertanian Subsisten Menuju Kapitalisasi Industri Pertanian Mandiri