Kenalkan Potensi Ekonomi dan Budaya, Pemdes Socokangsi-Klaten Gelar Gebyar UMKM dan Budaya
- kegiatan ini untuk memunculkan kembali potensi lokal Socokangsi yang banyak sekali kaitannya dengan ekonomi dan budaya -
Nusantarapedia.net, Klaten, Jawa Tengah — Sebanyak 26 pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang terdiri dari warga Desa Socokangsi, Kecamatan Jatinom Kabupaten Klaten, menggelar stand dalam rangka memeriahkan Gebyar UMKM dan Budaya yang diselenggarakan oleh Pemerintah Desa Socokangsi. Bertempat di Lapangan Desa Socokangsi pada Rabu (07/12/2022), helat UMKM dimeriahkan dengan beberapa hiburan lokal.
Dihadiri oleh seluruh kepala desa se-kecamatan Jatinom, Camat Jatinom, Sri Wahyuni, Kapolsek Jatinom, Nahrowi. Hadir pula Kepala Badan Kesbangpol Propinsi Jawa Tengah, Haerudin.
Haerudin menyambangi satu-satu puluhan stand yang didominasi sajian kuliner hasil bumi oleh warga setempat. Tampak warga penjaga stand antusias menawarkan dagangannya.
Kegiatan berlangsung meriah di tengah persembahan hiburan oleh kelompok musik setempat. Juga tak lupa persembahan budaya khas Desa Socokangsi, yaitu; Grup Hadroh Al Hidayah, Seni Reog Turangga Mudha, Kridha Manunggal, dan Permadi Budhoyo yang berlangsung hingga larut menambah semarak acara.
Kepala Desa Socokangsi, Wingsang Trenggono, menuturkan kegiatan ini untuk memunculkan kembali potensi lokal Socokangsi yang banyak sekali kaitannya dengan ekonomi dan budaya.
“Socokangsi ini potensi ekonomi dan budaya besar sekali. Harapannya, perekonomian di Socokangsi akan menggeliat. Di tengah beberapa dukuh yang stagnan, kita suplai perkelompok dukuh sebesar 500 ribu. Ini sebagai stimulan agar masyarakat produktif secara ekonomi,” kata Wingsang.
Dulu, lanjutnya, lapangan Socokangsi adalah pasar, warga menyebutnya Pasar Ngringin. Dari spirit membangun kembali pasar ini kami berinisiasi mengadakan gelar UMKM dan budaya.
Harapannya ke depan akan menjadi ruang publik yang mengakomodasi kebutuhan masyarakat termasuk eksistensi budaya yang akhirnya memunculkan potensi ekonomi warga itu sendiri.
Sementara itu, warga Dukuh Gatak Rejo, Widoyo, mengungkapkan kegiatan ini perlu diadakan berkala agar semangat warga berinovasi di bidang ekonomi tidak surut.
“Kegiatan seperti ini ada baiknya diadakan secara berkala agar spirit warga untuk berkreasi dan berinovasi di bidang ekonomi tidak surut. Perlu juga diadakan pelatihan-pelatihan mengembangkan hasil bumi menjadi barang atau makanan yang layak jual dan menghasilkan,” ungkapnya. (SWidodo)
Stasiun Klaten Tahun 1871 – 2022
Sejarah Klaten
Perayaan “Yaa Qowiyyu” 2022, Sebaran Apem Jatinom Berlangsung Akbar
Merapi Merbabu, Vespa 80 dan Sawah Lestari
Rawa Jombor Klaten ‘Bedugul van Java’, Pesona Wisata Air di Tengah Perbukitan
Budaya Mundur Kian Kendur