Kepala Kepolisian Korea Selatan Mengakui Tanggung Jawab Berat Atas Tragedi Itaewon

Informasi update jumlah korban dalam insiden tersebut dilaporkan menewaskan sedikitnya 156 orang dan 151 lainnya luka-luka

2 November 2022, 16:45 WIB

Nusantarapedia.net, Jakarta — Yoon Hee-keun, Komisaris Jenderal Polisi Korea Selatan (Ketua Kepolisian), termasuk sejumlah pejabat meminta maaf atas insiden Halloween di Itaiwon yang menewaskan sedikitnya 156 orang dan 151 lainnya luka-luka.

Yoon Hee-keun mengatakan pada hari Selasa, (1/11/2022) waktu setempat melalui konferensi pers yang disiarkan melalui televisi. Dirinya mengakui bahwa respons polisi dalam menangani tragedi Halloween di Itaewon “tidak memadai”.

“Saya merasakan tanggung jawab yang berat, sebagai kepala salah satu kantor pemerintah terkait,” kata Yoon.

Yoon mengatakan Badan Kepolisian Nasional sedang mencari tahu bagaimana petugas di lapangan menangani lonjakan massa, dan fakta bahwa layanan darurat menerima sejumlah panggilan yang memperingatkan mereka saat situasi memburuk.

“Saya akan melakukan yang terbaik untuk mencegah kejadian tragis seperti itu terjadi lagi di masa depan, sambil sekali lagi merasakan tanggung jawab tak terbatas untuk keselamatan publik melalui kecelakaan ini,” kata Yoon dengan posisi badan membungkuk.

Pejabat lain, termasuk Walikota Seoul dan Menteri Dalam Negeri Korea Selatan, juga menyampaikan permintaan maaf kepada publik.

Walikota Seoul Oh Se-hoon meneteskan air mata selama konferensi pers.

“Ketika saya mencoba menghibur seseorang dengan seorang anak perempuan yang dirawat di National Medical Center kemarin, mereka mengatakan bahwa anak perempuan mereka akan selamat, dan mereka percaya begitu,” kata walikota seperti dikutip dari Associated Press.

“Saya mendengar dia meninggal pagi ini. Saya minta maaf karena permintaan maaf saya datang terlambat.”

Pada pertemuan Majelis Nasional, Menteri Dalam Negeri Lee Sang-min mengatakan:

“Sangat menyedihkan bagi saya sebagai seorang ayah yang memiliki putra dan putri, sulit untuk mengungkapkan dengan kata-kata betapa tidak nyatanya situasi ini, dan sulit untuk menerima situasi ini,” menurut BBC News.

Dalam insiden di Itaiwon, polisi telah meluncurkan gugus tugas 475 orang untuk menentukan penyebab bencana, menyisir video kamera keamanan dan mewawancarai saksi. Mereka mengatakan kepada BBC bahwa panggilan darurat pertama datang pada pukul 18:34 waktu setempat, beberapa jam sebelum insiden maut itu dimulai, dan bahwa ada 10 panggilan lain selama beberapa jam berikutnya.

Beberapa orang mempertanyakan penempatan hanya 137 petugas polisi untuk mengendalikan kerumunan di distrik pusat Seoul di tengah perayaan Halloween pada malam bencana. Meskipun jumlah itu lebih tinggi yang dikerahkan dalam tiga tahun sebelum pandemi COVID-19, sekitar 7.000 petugas dikerahkan ke daerah lain di kota itu untuk memantau protes yang juga menarik banyak orang.

Mayoritas dari mereka yang tewas dalam tragedi itu berusia 20-an dan 30-an tahun, dan 26 adalah warga negara asing, termasuk dua mahasiswa AS. Korban lainnya berasal dari negara Rusia, Iran, dan Jepang.

Ketika Han diinterogasi oleh wartawan selama hampir 150 menit pada hari Selasa, dan berulang kali ditanya, bagaimana polisi tampaknya tidak menyadari bencana yang terjadi.

Dia mengatakan, pemerintah sedang menyelidiki dan mengakui bahwa perubahan harus dilakukan, tetapi bersikeras bahwa, secara umum, Korea Selatan adalah negara yang sangat aman, dan bencana itu adalah peristiwa yang sangat tidak biasa.

“Jika kami memiliki beberapa teknik manajemen kerumunan preemptive (mendahului), mengantisipasi semua masalah yang bisa terjadi sebelumnya, itu mungkin sangat baik bagi kami,” kata Han dalam menanggapi pertanyaan CBS News.

Lanjutnya, “Tapi kali ini, saya membaca bahwa ada beberapa kekurangan dalam hal itu,” pungkas Han.

Sebelumnya, pesta kemeriahan perayaan Halloween di Seoul, Korea Selatan berujung petaka. Sebanyak 149 orang tewas dalam insiden tersebut akibat saling berdesakan, terjatuh dan terinjak-injak. Insiden terjadi pada Sabtu malam waktu setempat, (29/10/2022), di distrik rekreasi Itaewon, Seoul, Korea Selatan.

Sedikitnya 149 orang tewas dan sedikitnya lagi 150 lainnya terluka akibat kerumunan besar yang mendorong maju di jalan sempit selama perayaan Halloween di ibu kota Korea Selatan, Seoul, kata para pejabat setempat.

Informasi update jumlah korban dalam insiden tersebut dilaporkan menewaskan sedikitnya 156 orang dan 151 lainnya luka-luka. (***)

Sumber: cbs.news

149 Tewas dalam Kerumunan Perayaan Halloween di Seoul
Tragedi Kanjuruhan, 127 Orang Tewas dalam Kerusuhan Sepakbola
Budaya Mundur Kian Kendur
Dengan Ini: Saya Menyatakan Mundur dari Jabatan … atas …, Misalnya! (1)
Moral Clarity dan Etika Politik Poros Intelektual

Terkait

Terkini