Kisah Ashabul Kahfi, 7 Pemuda yang Tertidur Selama 309 Tahun di Dalam Gua
- Sang raja menceritakan bahwa raja Dikyanus yang zalim dan bengis telah mati sejak 309 tahun yang lalu -

Nusantarapedia.net, Jurnal | Religi — Kisah Ashabul Kahfi, 7 Pemuda yang Tertidur Selama 309 Tahun di Dalam Gua
“Istana kerajaan menjadi haru dan hening dengan adanya pemuda beriman yang telah mempertahankan keimanannya dari raja yang kejam dan bengis”
TENTU, kita sebagai muslim tidak asing lagi dengan kalimat Ashabul Kahfi? Pernahkah mendengar kisahnya? Ashabul Kahfi:Ashabulkahfi yaitu kisah 7 orang pemuda dan seekor anjing yang tertidur selama 309 tahun di dalam sebuah gua. Kisah tersebut terdapat dalam Al Quran surah Al Kahfi dari ayat ke-9 sampai ayat ke 26.
Asbabun nuzul turunnya ayat tersebut yaitu ketika Nabi Muhammad ﷺ ditanya oleh beberapa kaum Yahudi. Yang penasaran dan ingin membuktikan kenabian Rasulullah ﷺ, apakah benar atau tidak. Sehingga mereka (orang Yahudi) bertanya kepada Rasulullah, untuk menceritakan tentang kisah 7 pemuda yang mengasingkan diri di dalam gua demi mempertahankan keimanan kepada Allah. سبحا نه و تعالى
Jika Muhammad benar dalam menceritakan kisah tersebut, maka orang-orang Yahudi tadi akan mengikutinya dan menjadi Islam. Kemudian, Rasulullah ﷺ berdo’a dan Allah سبحا نه و تعالى menjawabnya dengan diturunkannya wahyu surah Al Kahfi.
أَمْ حَسِبْتَ أَنَّ أَصْحَابَ الْكَهْفِ وَالرَّقِيمِ كَانُوا مِنْ آيَاتِنَا عَجَبًا
Artinya: “Apakah (umat) Anda (dan Ahlul Kitab) menyangka bahwa Ashabulkahfi (yang memiliki) kitab suci itu termasuk tanda-tanda kami (Allah) yang mengherankan?”
Menurut beberapa riwayat, ada 3 pendapat yang berbeda tentang lokasi gua tempat tertidurnya 7 pemuda dalam kisah Ashabul Kahfi tersebut. Yaitu Gua di Efesus, Gua di Damsyik, dan gua di Amman.
Berikut kisah lengkap kisah Ashabul Kahfi yang terdapat dalam Al-Qur’an.
Dahulu hiduplah seorang raja yang sangat kejam dan dzalim yang bernama Raja Dikyanus. Sebelum raja Dikyanus berkuasa, rakyat kerajaan tersebut merupakan rakyat yang beriman dan taat kepada Allah. Akan tetapi semuanya berubah, rakyat menjadi sangat patuh pada Dikyanus, sebab jika ada yang membangkang akan langsung dibunuh dengan kejam. Rakyat dipaksa mengagungkan Raja-nya sebagai Tuhan mereka.
Berbeda dengan rakyat lainnya yang menjadi patuh kepada raja, ada 7 pemuda yang menentang kekuasaan dzalim raja Dikyanus. Penentangan dan keimanan 7 pemuda tadi akhirnya diketahui oleh sang raja. Dikyanus pun berang tidak terkira, dan langsung memerintahkan bala tentaranya untuk mencari 7 pemuda tadi dan membawanya ke hadapannya.
Setelah tertangkap, Raja Dikyanus menawari 7 pemuda itu dengan berbagai macam kesenangan dunia, mulai dari jabatan, kekayaan, wanita dan lain-lain, namun semuanya ditolak oleh mereka. Para pemuda beriman tersebut lebih memilih mempertahankan pendiriannya daripada menjadi penyembah selain Allah.
Mereka akhirnya dilepas oleh raja Dikyanus untuk memberi kesempatan supaya berubah pikiran. Di akhir pertemuan tersebut, Dikyanus mengancam akan membunuh ke-7 pemuda jika tidak mengikuti titah sang raja. Namun mereka sama sekali tidak berpikir untuk berubah keyakinan. Dari ancaman raja Dikyanus itu, justru membuat mereka semakin yakin dengan keimanannya, bahkan mereka tidak takut dengan kematian sedikitpun.
Sebagai ikhtiar untuk mempertahankan prinsip, mereka ber-7 akhirnya sepakat untuk hijrah ke tempat lain yang lebih baik dan mendukung bagi keimanan. Mereka mengasingkan diri bertujuh dan 1 ekor anjing.