Klarifikasi UKM Seba Unkhair Mengenai Flyer Cokaiba Yang Beredar di Medsos

Nusantarapedia.net, Ternate, Maluku Utara — Mengenai flyer yang beredar di media sosial (medsos), dengan tampilan gambar Cokaiba yang meniru budaya Fagogoru Maba, Patani, Weda, di dua Kabupaten yaitu Halmahera Tengah (Halteng) dan Halmahera Timur (Haltim) Senin, (13/06/2022).
Hal ini membuat publik terutama masyarakat Fagogoru se-Antero, sangat tersinggung dan merasa diremehkan oleh pihak terkait. Berangkat dari hal tersebut, mahasiswa se-Fagogoru Haltim-Halteng sangat resah dan sedih.


Ketua Umum Himpunan Pelajar Mahasiswa Indonesia (HIPMI Halteng-Mu), Halmahera Tengah-Maluku Utara, Munawarsay Musa, serta Ketum Sentral Organisasi Pelajar Mahasiswa (SeOPMI Haltim-Mu), Halmahera Timur-Maluku Utara, Risman Ciliu, dengan beberapa mahasiswa yang menempuh pendidikan di berbagai universitas di Maluku Utara.
Pada dini hari tadi, mahasiswa Halteng-Haltim mewakili masyarakat Fagogoru, meminta klarifikasi terhadap Unit Kerja Mahasiswa UKM Seba Universitas Khairun Ternate (Unkhair). Berikut penjelasan klarifikasi dari UKM Seba yang diwakili langsung oleh alumni Seba sendiri.
Aris Munandar, selaku alumni Seba UNKHAIR menjelaskan.
“Kami secara pribadi UKM Seba mungkin flyer yang sudah terlanjur beredar di media sosial, kami akan tetap klarifikasi.”
“Alhamdulillah hari ini pertemuan dengan teman-teman Haltim-Halteng insya Allah kita bisa kolaborasi soal event ini, saya kordinasi dengan Ketum Seba walaupun dengan kesiapan yang tidak bisa itu juga bagian dari ketidakmampuan kami,” ucapnya.
“Kami juga tidak menutup kritik atau auto kritik, saya pribadi bersyukur bahwa selama kami mempublikasikan soal kegiatan Seba ini, komentar dan kritik tidak sebanyak kemarin malam pada Minggu (12/06/2022), tapi kami memaknai ini merupakan kepedulian, dan kami merasa memiliki begitu. Oleh sebab itu, kami tetap klarifikasi karena kami juga tidak bermaksud dengan kekeliruan kami.”
“Jika kami tetap berangkat mengikuti event internasional tersebut, maka kami ada inisiatif untuk tidak memakai atau mementaskan Cokaiba di event, tapi kalau mau pakai berarti kami harus bangun kordinasi dan komunikasi dari dua Kabupaten, yaitu Haltim-Halteng,” ucap Aris sebagai klarifikasi.


Terpisah, Warek III (Wakil Rektor) Unkhair Abdul Kadir Kamaluddin menjelaskan.
“Kegiatan ini saya tahu karena memang mereka memasukan proposal bantuan dana, tapi gambarnya bukan di flyer. Oleh sebab itu saya selaku Warek III punya insiatif menghadirkan mahasiswa Haltim-Halteng yang ada di Ternate maupun pengurus Seba Unkhair untuk membicarakan flyer yang sudah beredar di medsos. Memang kita bicara budaya itu jangan anggap enteng, karena masing-masing daerah atau negara punya budaya yang berbeda-beda.”
“Oleh sebab itu dalam pertemuan ini, perlu kami tegaskan bahwa bukan kami melarang Seba untuk mementaskan budaya yang ada di Maluku Utara, tetapi ini harus ada kordinasi karena budaya kita di Maluku Utara saling menghargai.”
“Kalau mau dipaksakan Seba untuk menampilkan pentas budaya menyerupai Cokaiba di event internasional, maka harus ada point-point yang harus mereka laksanakan, seperti kordinasi dengan pemangku adat, tokoh agama, tokoh masyarakat dan pemerintah yang terkait, dalam hal ini Pemda Halteng-Haltim. Tapi kalau point-point ini UKM Seba tidak melaksanakan, maka sudah ada kesepakatan dari kedua Organisasi Himpunan Pelajar Mahasiswa Halmahera Tengah-Maluku Utara (HIPMI Halteng-Mu) dan Sentral Organisasi Pelajar Mahasiswa Halmahera Timur Maluku Utara (SeOPMI Haltim-Mu) tidak boleh di tampilkan di event tersebut, jangan sampai mereka memaksakan tampil di event internasional, karena mengingat jangan sampai timbul hal-hal yang efeknya lebih besar.”
“Kita tidak melarang untuk mereka berangkat tapi mereka harus memiliki alternatif lain kalau bukan Cokaiba yang dipentaskan, berarti cari budaya atau tarian lain yang di Maluku Utara, dengan cara harus melalui kordinasi dan izin dengan pihak-pihak terkait,” tutup Warek III Unkhair. (MHI)
Premier Perti Resmi Dibuka, 32 Tim Merebut Juara
Strategi Kebudayaan Nasional Kekinian, Lebarkan Dimensi Pemikiran
Benteng Oranje Ternate
Alarm Berkunjung ke Pulau Sayafi dan Liwo Sudah Dekat
Sandiaga: Pergerakan Wisdom ke Bali Capai 70% Wisman 30%, Namun Waspadai Omicron