Komisi IX DPR RI dan BKKBN Sosialisasi Program GenRe, Sasarannya Para Remaja

Kegiatan yang dikemas secara interaktif dengan menggundang perwakilan para remaja ini, diselenggarakan merespon permasalahan dan meningkatkan kualitas remaja Indonesia

26 November 2022, 19:33 WIB

Nusantarapedia.net, Sukoharjo, Jawa Tengah — Sosialisasi Program Generasi Berencana (GenRe) bertajuk Konsolidasi dengan Pemangku Kebijakan, digelar Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bersama Komisi IX DPR RI, di Hotel Syariah Lor In, Kartasura, Sukoharjo, Sabtu (26/11/2022).

Kegiatan yang dikemas secara interaktif dengan menggundang perwakilan para remaja ini, diselenggarakan merespon permasalahan dan meningkatkan kualitas remaja Indonesia.

Program ini dikembangkan BKKBN Jateng dalam rangka penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja melalui pemahaman tentang pendewasaan usia perkawinan.

Dalam Program GenRe ini, BKKBN Jateng mengembangkan dengan mengedepankan pembentukan karakter bangsa terutama dikalangan generasi muda atau remaja di Indonesia.

Anggota Komisi IX DPR RI, Muchammad Nabil Haroen yang hadir melalui Zoom Meeting, menyampaikan bahwa kualitas bangsa Indonesia di masa mendatang bergantung generasi muda pada saat ini.

Gus Nabil, begitu pria ini biasa disapa, menyatakan bahwa generasi muda harus senantiasa bersiap dan meningkatkan pemahaman dan pengetahuan serta kemampuan mereka di dalam mengatasi berbagai persoalan.

Disisi lain, mengingat saat ini penyebaran Covid-19 dengan varian baru masih menjadi ancaman, Gus Nabil pun meminta agar anak-anak muda tidak abai tentang kepatuhan terhadap protokol kesehatan (Prokes).

“Nggak boleh parno (cemas-Red), tapi juga jangan sembrono,” ujarnya.

Saat ini, imbuhnya, pemerintah tengah fokus menurunkan angka stunting. Oleh karenanya, Gus Nabil pun berharap kepada generasi muda perlu memahami dan mengerti tentang program KB dalam keluarga, serta menghindari kelahiran bayi stunting.

Sementara, Kepala BKKBN Pusat, Hasto Wardoyo dalam materi sosialisasi Program GenRe tentang stunting menyampaikan, bahwa stunting perlu penanganan secara serius. Kasus stunting di Indonesia cukup tinggi, yakni mencapai 27,7%

”Kasus stunting harus kita tangani bersama-sama. Apalagi, fokus Presiden Jokowi pada periode kedua pemerintahannya adalah meningkatkan kualitas SDM. Dan, salah satunya adalah penanganan kasus stunting,” tandasnya.

Untuk membuktikan keseriusan pemerintah dalam menangani stunting khususnya di Jateng, saat ini BKKBN Perwakilan Jateng dan BP4 (Badan Penasehatan Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan) Jateng, telah menjalin kerjasama dalam penanganan stunting di tingkat daerah.

”Kerja sama menangani stunting ini juga untuk menuju kedamaian keluarga,” tandas Hasto. (Auni)

RKUHP Segera Digedok Sebelum Masa Reses, Dasco: Yang Tidak Setuju Silahkan ke MK

JSIT Jateng Gelar Puncak Hari Guru Nasional 2022, Dapat Pesan dari Wagub Taj Yasin

Di Pemalang ada Kampung Wonogiri, Kampung Pertanian Yang Asri

Tempati Rumah Tidak Layak Huni, Keluarga Munziri Harapkan Bantuan

APBN KiTa Bulan November, Kinerja Ekonomi Indonesia Masih Tumbuh Kuat

Terkait

Terkini