Komunitas Resan Gunung Kidul Gelar Aksi Tanam Pohon Loa Bersama Wakil Bupati
Ini menjadi momentum untuk mensosialisasikan kepada seluruh warga masyarakat Gunung Kidul untuk senantiasa menjaga dan melestarikan alam

Nusantarapedia.net, Gunung Kidul, Yogyakarta — Dalam rangka melestarikan pohon pelindung, Komunitas Resan pada Minggu (9/10/2022) bekerja sama dengan Komunitas Raksarumaksa, Forum Disabilitas Tanggap Bencana (FDTB) dan warga Padukuhan Karbolo, Pemerintah Kalurahan Sumberejo, Kapanewon Semin, Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta menyelenggarakan aksi penanaman bibit pohon Loa atau Lo di kompleks Sendang Beji Logantung, Sumberejo. Acara dihadiri Wakil Bupati Gunung Kidul, Heri Susanto, S. Kom, M.Si.
Kegiatan ini bersamaan dengan refleksi keprihatinan paska pembakaran salah satu pohon resan sebagai sumber air yang terletak tak jauh dari lokasi penanaman bibit oleh oknum yang tak bertanggung jawab.
“Ini berangkat dari keprihatianan kami atas pembakaran pohon Resan yang terjadi beberapa waktu lalu, sehingga akhirnya Komunitas Resan bekerja sama dengan beberapa relawan melaksanakan giat tanam bibit pohon Loa di area Sendang Logantung ini,” tutur Budi Wibowo, Ketua Komunitas Resan Gunung Kidul.
Pemilihan Logantung sebagai lokasi penanaman, lanjutnya, karena memang tempat ini masih diuri-uri sebagai tempat penting bagi masyarakat untuk berkumpul dalam banyak hajat seperti tradisi rasulan, bersih desa, petri bumi, ucapan syukur setelah panen, dsb.
Sementara itu, Heri mengungkapkan apresiasi dan rasa terima kasih kepada segenap relawan atas semangat dalam rangka menjaga dan merawat pohon resan (pohon pelindung).
“Saya ikut senang dan berterima kasih atas hadirnya relawan-relawan komunitas Resan ini yang sangat masif kegiatan lingkungannya, dimana posisi saat ini terjadi perubahan cuaca ekstrim dan iklim yang dampaknya mengakibatkan banyak bencana banjir, angin, dll. Tentu saya juga sangat mengapresiasi hadirnya relawan-relawan yang kemudian bergabung dan peduli dalam menjaga alam. Sebagai pemerintah kami merasa mendapat support dalam menjaga lingkungan,” ungkapnya
Harapan saya, lanjutnya, mudah-mudahan ini menjadi momentum untuk mensosialisasikan kepada seluruh warga masyarakat Gunung Kidul untuk senantiasa menjaga dan melestarikan alam. Jangan sampai alam yang begitu lestari rusak hanya karena kepentingan personal dan tidak berorientasi jangka panjang.
Budi menaruh harapan besar agar masyarakat menyadari bahwa pohon resan adalah pohon pelindung dan sumber kehidupan. Untuk itu diharapakan masyarakat bisa ikut berpartisipasi melestarikannya apapun bentuknya.
“Harapan saya agar semua masyarakat tahu bahwa pohon adalah sumber kehidupan. Oleh karena itu, semua wajib menjaganya apapun usahanya. Selain itu, Gunung Kidul identik dengan kekeringan, dan upaya-upaya kami ini untuk menepis stigma itu,” pungkasnya menutup wawancara.


