Konfigurasi Poros Koalisi Capres Makin Seru Namun “Terkontrol” Penuh (Di Balik Perjodohan Anies-Cak Imin)
Dengan analisis tersebut di atas, seyogyanya partai Demokrat untuk sementara menahan diri, tidak keluar terlebih dahulu dalam barisan KPP
Nusantarapedia.net | OPINI, POLHUKAM — Konfigurasi Poros Koalisi Capres Makin Seru Namun “Terkontrol” Penuh (Di Balik Perjodohan Anies-Cak Imin)
“Apakah Paloh akan mengubur Anies, bahkan mempertaruhkan Nasdem rungkat di 2024. Benar-benar Paloh ditakar keperwiraannnya. Poros Surya Paloh atau Nasdem dengan jagoan Anies, ibaratnya, Paloh punya bedil tapi pelatuk tidak ditariknya (pull the trigger) untuk ditembakkan. Nyatanya konfigurasi Anies-Cak Imin ini salah satunya, kecuali tetap duet Anies-AHY endingnya, dengan segala konsekuensi yang timbul muncul pada diri Surya Paloh atau partai Nasdem.”
GEGER, buntut isu pasangan capres-cawapres Anies-Cak Imin. Meski secara resmi partai Nasdem dan PKB belum mendeklarasikan.
Hal itu membuat geram partai Demokrat yang tergabung dalam poros Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang terdiri dari partai Nasdem, Demokrat dan PKS. Sebelumnya, koalisi ini mengarah untuk mengusung pasangan capres-cawapres Anies-AHY. Anies jagoan dari partai Nasdem yang dikomandoi oleh Surya Paloh, sedangkan AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) cawapres dari partai Demokrat sekaligus sang ketua umum. Dalam artian duet Anies-AHY hampir final.
Serangkaian wara-wiri Tim 8 KPP dalam merumuskan capres-cawapres selama ini terancam bubar jalan.
Dengan adanya isu tersebut, Demokrat pun murka, resmi hengkang dari koalisi KPP dan mencabut dukungan kepada Anies Baswedan sebagai calon presiden dalam Pilpres 2024. Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi Mallarangeng di kediaman Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Puri Cikeas, Kabupaten Bogor, Jumat (1/9/2023) malam. Sebelumnya Demokrat juga bersikap atas hal tersebut yang disampaikan oleh Teuku Riefky Harsya, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, saat rapat Majelis Tinggi Demokrat di Puri Cikeas, Bogor, Kamis, 31 Agustus 2023.
Bahkan, pihak Demokrat menyebut partai Nasdem (Surya Paloh) dan Anies Baswedan berkhianat akan hal itu.
Surya Paloh buka suara, Kamis (31/8) malam di Nasdem Tower Jakarta, bukan tidak mungkin pasangan Anies-Cak Imin melaju di Pilpres 2024, meski duet tersebut belum diformalkan. Paloh juga membantah bila dirinya tidak setuju dengan AHY, dan akan tetap berkomunikasi dengan partai Demokrat. Namun, dibaca pernyataan Surya Paloh tersebut ngambang, seolah mengamini duet Anies-Cak Imin positif. Terlebih, pertemuan Surya Paloh dan Jokowi di Istana (31/8/2023), di tengah kabar duet Anies-Cak Imin mengemuka, apakah ini signal ada restu dari Istana? meski pertemuan tersebut dinyatakan tidak dalam pembicaraan pencapresan. Yang jelas, yang paling berperan terciptanya duet Anies-Cak Imin ini, tetaplah Surya Paloh.
Sementara infonya, partai PKS tetap bersama Anies Baswedan di tengah isu duet Anies-Cak Imin. Kasak kusuknya lagi sepertinya deklarasi duet Anies-Cak Imin akan dideklarasikan di Surabaya hari ini, (2/9/2023).
Sebelumnya, apakah Cak Imin (Muhaimin Iskandar) sebagai ketua umum (ketum) partai PKB yang tergabung di Koalisi Kebangkitan Industri Raya (KKIR) bersama partai Gerindra dengan ketum dan kandindat capresnya Prabowo Subianto, telah kecewa karena harapannya sebagai cawapres Prabowo “pupus”, seiring bergabungnya Airlangga Hartarto (Ketum Golkar) dan Zulkifli Hasan (Ketum PAN) ke capres Prabowo, hingga nama koalisi KKIR telah diubah menjadi Koalisi Indonesia Maju, karena diprediksi cawapres Prabowo akan memilih atau “dipilihkan” dengan opsi seperti, nama; Airlangga, Erick Thohir hingga Gibran dengan catatan uji materiil batas usia minimal capres-cawapres dikabulkan oleh MK (Mahkamah Konstitusi).
Manuver Cak Imin ini, entah meminang atau dipinang – menjapri atau dijapri partai Nasdem atau Surya Paloh atau Anies Baswedan, faktanya isu duet Anies-Cak Imin dijustifikasi publik, juga atas tafsir komunikasi publik para tokoh-tokohnya. Pun Dewan Pimpinan Pusat Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) memutuskan, telah menerima tawaran kerja sama politik yang diajukan Partai NasDem untuk menduetkan Anies-Cak Imin sebagai capres-cawapres pada Pilpres 2024. Seperti pada keputusan Rapat Pleno Gabungan DPP PKB di Kantor Dewan Pimpinan Wilayah PKB Jawa Timur, Jalan Menanggal, Surabaya, Jumat (1/9/2023).