Konversi Kompor Gas LPG ke Kompor Induksi Listrik

18 September 2022, 06:58 WIB

Nusantarapedia.net, Jakarta — Arifin Tasrif, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada Jumat, (16/9/2022) mengatakan, bahwa LPG 3 kg yang selama ini termasuk dalam barang subsidi, pemerintah berencana akan mengurangi. Pengurangan jumlah tabung gas LPG 3 kg (gas melon) akan dilakukan secara bertahap.

Dengan dikuranginya peredaran gas melon tersebut, sebagai gantinya Pemerintah bersama PT PLN (Persero) akan melakukan program konversi kompor gas LPG (Liquefied Petroleum Gas) menjadi kompor listrik induksi/1000 watt untuk rumah tangga.

Selain konversi dari kompor gas ke kompor listrik, pemerintah juga akan memproduksi produk substitusi impor LPG, seperti proyek gasifikasi batu bara menjadi dimethyl ether (DME).

“Diminimalkan, tapi ini kan it takes time (butuh) beberapa tahun. Mau enggak kita impor barang luar terus? Kan enggak mau,” kata Arifin saat ditemui di kantor Kementerian ESDM, Jumat (16/9/2022), dilansir dari okezone.com.

Tujuan dari konversi ini adalah sebagai upaya mengurangi subsidi pada gas LPG, karena saat ini LPG 3 kg didistribusikan secara terbuka, sehingga subsidi sering tidak tepat sasaran. Dengan begitu, program konversi tersebut akan mengurangi jumlah pengguna LPG Subsidi.

Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) kembali melakukan penyesuaian harga jual gas LPG non subsidi sebesar Rp2.000 per kilogram pada 10 Juli 2022 yang lalu. Kenaikan tersebut pemerintah beralasan bahwa saat ini tren kenaikan harga komoditas energi dunia terus fluktuatif naik, karena diantaranya imbas perang Rusia dan Ukraina.

Dari hasil proses uji klinis konversi kompor yang sedang dilakukan PLN pada tahun ini (2022) hingga tahun 2025, didapatkan angka efisiensi keuangan pada APBN.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo, beberapa waktu yang lalu mengatakan, program konversi kompor gas ke kompor listrik induksi untuk rumah tangga, akan menghemat APBN sebesar Rp16,8 triliun untuk 15,3 juta KPM (keluarga penerima manfaat) per tahun.

Terpisah, pada acara bertajuk “Sinergitas BPH Migas dan DPR RI,” bertempat di obyek wisata Jambe kembar, Belik, Pemalang, Jawa Tengah, Sabtu (17/9/2022).

Dalam acara tersebut, hadir Anggota Komisi VII DPR RI Ramson Siagian, kepada wartawan Ramson mengatakan, bahwa program konversi gas LPG ke kompor induksi listrik masih bersifat wacana, belum menjadi kebijakan pemerintah.

“Terkait rencana pemerintah untuk mengganti kompor gas LPG 3 kg menjadi kompor listrik induksi 1000 watt, baru sebatas wacana saja, belum menjadi kebijakan dari pemerintah,” jelasnya.

Lanjut Ramson, dirinya juga tidak sepakat dengan adanya wacana tersebut, namun karena sudah ada pengadaan kompor listrik 1000 watt oleh PLN, yang entah dari mana, oleh siapa, maka akan diadakan uji teknis terlebih dahulu nantinya.

“Jika nantinya dalam uji teknis di lapangan tidak berhasil, maka akan kita hentikan,” tegas Ramson.

Terkait kapan waktunya akan diadakan uji teknis, dirinya mengatakan, “Mungkin dalam waktu dekat ini,” imbuh Ramson. (Ragil74)

Pengalihan Daya Listrik
Keberpihakan Pada Nelayan, Dampak Kenaikan BBM
Pidato Kebangsaan AHY, Pertegas Sikap Demokrat
Tiket 2024 Sudah Di Kantong, Menanti Kembalinya Visi Misi Prabowo 2014 Menggaung di 2024 (1)
Subsidi Energi Bisa Capai 700 Triliun, Pertalite Rp13.150 Harga Ideal Keekonomian

Terkait

Terkini