Kubangan Air Tergenang Hasil Galian C Liar Terancam Banjir Jika Curah Hujan Meningkat

Nusantarapedia.net | LINGKUNGAN HIDUP – Kubangan Air Tergenang Hasil Galian C Liar Terancam Banjir Jika Curah Hujan Meningkat.
“Kalau mengenai penambang-penambang liar itu kita dari dinas sudah menegur berulang kali. Sudah pernah ada pemasangan portal, larangan untuk masuk. Tetapi mereka tetap saja melakukan penambangan dengan alasan mereka memang mencari makan,”
Aktivitas penambangan galian C di sejumlah lokasi di wilayah Kabupaten Sikka menimbulkan dilema yang pelik. Pada satu sisi para penambang terus ‘berjuang’ untuk melakukan penambangan untuk meraih penghasilan (memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari).
Namun pada sisi lain, warga di sekitar lokasi penambangan hidup dalam ketidaknyamanan karena merasa terancam bencana banjir dan longsor, sebagai dampak lingkungan dari kegiatan penambangan.
Pemerintah Daerah pun berada dalam posisi dilematis: “beri peluang bagi para penambang atau mencegah dampak lingkungan bagi warganya?”
Masalah ini tergolong rumit. Sebab, dari hasil monitoring dan identifikasi yang dilakukan Pemerintah Daerah Kabupaten Sikka, diketahui terdapat 18 lokasi penambangan liar galian C yang tersebar di berbagai wilayah di Kabupaten Sikka.
Warga resah akan dampak lingkungan penambangan galian C
Dampak lingkungan yang dikuatirkan warga masyarakat dari sejumlah aktivitas penambangan galian C di Kabupaten Sikka sejauh ini sudah menjadi kenyataan di depan mata.
Hal ini dikeluhkan warga masyarakat, saat media ini mengunjungi lokasi tambang galian C dikelurahan Nangalimang , Kecamatan Alok Kabupaten Sikka,4 februari 2025
Keresahan warga terkait potensi bencana banjir dan longsor dan dampak lingkungan lainnya dari lokasi penambangan galian C juga disampaikan warga Desa Nangalimang, Kecamatan Alok.
Ketika media meyjambangi lokasi bekas tambang di Kelurahan Nangalimang, Kecamatan Alok, kemarin sore , di lokasi penambangan galian C tampak ada kubangan air, seperti sebuah kolam besar.
Para warga di sekitar mengaku sangat mencemaskan anak-anak mereka.sehingga rasa kuatir kalau anak-anak tercebur ke kolam yang dalamnya mencapai 6 meter itu.
“Kalau sampai ada anak-anak tercebur ke kolam itu, ya nyawanya bisa terancam,” kata ibu Maria yang rumahnya tak jauh dari kolam ‘buatan’ tambang liar itu.”tutupnya
Sementara para rekannya merasa kuatir kalau bekas galian itu menyebabkan banjir bandang dan longsor.
“Terus terang, kami kuatir dengan intensitas hujan yang cukup tinggi akhir-akhir ini. Kami takut ada banjir bandang seperti yang disiarkan tv atau di media sosial,” ujar seorang ibu yang mengaku bernama Lusia.