Kurikulum Merdeka Diimplementasikan di SMK Gondang Pekalongan

17 Desember 2022, 13:59 WIB

Nusantarapedia.net, Pekalongan, Jawa Tengah — SMK Gondang yang dahulu adalah sekolah STM ini, terletak di Kampung Blumbang, Rowokembu, Wonopringgo, Pekalongan, mengimplementasikan kurikulum merdeka dengan menggelar acara bertajuk “Gelar Karya, Gelar Budaya, dan Bazar Produk Kreatif Siswa.” Acara berlangsung pada Sabtu, (17/12/2022) sekaligus dalam agenda penerimaan raport hasil belajar siswa.

Implementasi kurikulum merdeka dilaksanakan para siswa dan guru dengan menggelar panggung kreasi yang menampilkan kearifan lokal serta minat dan bakat. Tak hanya itu, puluhan stand juga disediakan untuk menjual produk kreatif serta hasil karya siswa SMK Gondang yang berupa olahan makanan dan berbagai cindera mata.

Kepala SMK Gondang Arif Hermawan mengatakan, dengan penerapan kurikulum merdeka, siswa dibebaskan untuk menunjukkan kreativitas sesuai bakat dan minatnya.

“Ini sebagai implementasi kurikulum merdeka, terutama dalam hal kreativitas, bagaimana sekolah mewadahi kreativitas siswa dan bisa dituangkan dalam aksi,” ungkapnya.

Kata Arif, peran guru kini tidak hanya memberikan pembelajaran produktif, tetapi juga mendampingi siswa dalam menyalurkan bakat dan minatnya.

“Apa yang dibutuhkan siswa dalam mengembangkan minat dan bakatnya, guru wajib mendampingi,” lanjutnya.

Sementara itu salah satu guru kelas di SMK Gondang, Amin Royan Sari menambahkan, siswa selama acara itu menampilkan bakat yang mereka miliki, seperti drama, musik, hingga tarian. Bagi siswa yang memiliki bakat dalam memasak, pihak sekolah mewadahinya dengan menggelar bazar sebagai bentuk wirausaha.

“Kegiatan dikhususkan pada hari ini saat moment penerimaan raport, agar meriah. Setelah itu kembali belajar di rumah menikmati masa libur semester,” terangnya.

Meski demikian, menurut panitia, setiap kreasi yang ditampilkan siswa diharuskan menyertakan unsur kebudayaan. Hal itu agar para peserta didik paham akan identitas mereka, juga sebagai wujud dalam melestarikan kearifan lokal.

“Projek yang dibuat oleh anak-anak ini harus menggunakan tema kearifan lokal, itu untuk memperkenalkan kepada mereka tentang kebudayaan,” ujar panitia pelaksana kegiatan. (Ragil74)

Merdeka Belajar, Antara Idealisme dan Angan-angan
Perubahan Kurikulum atau Peningkatan Kompetensi Guru?
Sejarah Perkembangan Kurikulum Pendidikan di Indonesia
Rendahnya Kemampuan Literasi Di Tengah Dentuman Digitalisasi
Study Tour, Jangan (Hanya) Jadi Ajang Piknik Gratisan!

Terkait

Terkini