Legislator: Indonesia Jangan Hanya Jadi Pasar Baterai Listrik
Nusantarapedia.net, Jakarta — Dunia saat ini tengah bertransformasi ke dalam penggunaan energi terbarukan. Salah satunya isu mengenai penggunaan baterai listrik. Seperti hadirnya kendaraan (mobil dan motor) listrik di pasaran. Tentu hal tersebut berdampak positif pada semangat go green dan efisiensi energi bersumber dari bahan fosil, serta dampak terhadap lingkungan hidup dengan hadirnya udara bersih.
Pada Rapat Kerja Komisi VII DPR RI dengan Menteri ESDM Arifin Tasrif beserta jajaran, di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Senin (21/11/2022), Anggota Komisi VII DPR RI Nasril Bahar menyoroti pertumbuhan kendaraan listrik, baik mobil maupun sepeda motor. Ia mengingatkan, jangan sampai nantinya Indonesia hanya menjadi user kendaraan listrik dan pemakai baterai listrik terbesar di seluruh dunia.
Ia mempertanyakan koordinasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dengan Kementerian BUMN, khususnya Indonesia Battery Corporation (IBC). Menurutnya direktur utama IBC sudah berganti, namun belum ada progres pengembangan baterai listrik.
“Ini perlu kita memanggil BUMN yang bersangkutan terhadap IBC ini. Kita ingin lihat progres IBC, ada Pertamina, PLN, sudahkah menempatkan sahamnya atau Menteri BUMN sudah menarik beberapa investor ataupun investasi lokal terutama dari BUMN, ini perlu dipanggil secara bersamaan. Jadi kita tahu bersama MIND ID. Kami melihat belum kelihatan progresnya,” kata Nasril seperti dilansir dari parlementaria dpr, (23/11/2022).
Lanjutnya, terkait hilirisasi baterai, ia menilai Menteri ESDM perlu duduk bersama Menteri Perindustrian.
“Saya khawatir karena untuk mencapai harga pokok produksi kendaraan listrik, baik roda dua mupun empat, 80 persennya itu bergantung harga produksinya di baterai. Ini kan jangan kita sebagai pemakai terbesar, impor baterai. Ini sesungguhnya kita pertegas terhadap hilirisasi daripada baterai. Berapa jumlah ekspor pemurnian nikel (bahan baku baterai) setiap tahunnya. Karena menyangkut kepada sejauh mana nanti proses hilirisasi yang akan terbangun,” tandas Nasril.