Lembaga Adat Desa Sarana Menjaga Tradisi dan Budaya

Sebanyak 1.239 karya budaya telah ditetapkan sebagai "Warisan Budaya Tak Benda Indonesia" pada tahun 2020

12 Juni 2023, 13:34 WIB

Kontroversi yang Timbul
Dari tulisan ini mungkin akan banyak timbul perdebatan, tetapi saya hanya menyampaikan keluhan saya, juga sebagian dari seniman yang mungkin kini sudah beralih profesi menjadi penulis, tetapi untuk mengembalikan semangat kebudayaan perlunya kita mencontoh seperti Jepang lewat Animenya, Korea lewat K-Pop nya, Amerika lewat kartunya, Indonesia lewat apa?

Mungkin ada problem juga yang timbul jika direalisasikan lembaga tersebut, tentang siapakah yang pantas memimpin dan netral untuk menaungi lembaga tersebut di daerah setempat? Atau strategi apa yang kita lakukan untuk menjaga dan mengembangkan hal-hal yang disebutkan tadi?. Tentu, ini adalah masalah bersama yang perlu dipecahkan dengan duduk sambil berdiskusi. Bukan yang diam-diam menghabiskan anggaran lalu memamerkan kemewahan, dan kita tidak tahu programnya apa?

Banyak aspek yang seharusnya turut serta, kita juga tidak selalu mengandalkan pemerintah setempat, tetapi untuk menjaga adat, tradisi, budaya dan kesenian bisa dinarasikan terlebih dahulu, untuk menjaga keorisinilan juga mendukung pembaca untuk tergugah hatinya, turut serta mengetahui dan mempelajari, kemudian mengeksekusi. Terlepas dari perdebatan panjang yang tak usai, kalau bukan kita siapa lagi?.

Jangan sampai anak-anak kita lupa akan local wisdom di daerahnya, atau yang paling parah malah diakui negara lain. Kita masih banyak waktu, mari memperjuangkannya bersama, di sini saya terinspirasi dengan penulis-penulis yang menuliskan local wisdom di daerahnya. Indonesia adalah negara adidaya spiritualitas dan kebudayaan.

Sekian, sampai jumpa lagi.

KRISNA WAHYU YANUAR
| penulis artikel ilmiah dan pengarang buku
Instansi: UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, Jawa Timur

Ketoprak, Kesenian Filosofis Cerminan Demokrasi Dialogis Masyarakat Plural

“Rewang” Sebagai Solidaritas Mekanik hingga Distribusi Kohesi Sosial

Suku Jawa, dari Antropologi, Etimologi, Asumsi sampai Pengaruh Hindia

Sejarah Pesantren dan Kaitannya Dengan Ajaran Siwa-Budha

Jaranan, Usaha Eksistensial Ajaran Budi Luhur Bangsa Nusantara

Menatap Indonesia Masa Depan Melalui Momentum Pemilu, Belajar dari Jepang: “Revolusi Hidup” dari Filsafat hingga Society 5.0


Terkait

Terkini