Lirik Lagu “Ojo Dibandingke” dan Social Anxiety Disorder
Bahkan pada level yang sudah parah, seseorang akan mengalami social anxiety disorder yaitu suatu kondisi kesehatan mental kronis ketika interaksi sosial menyebabkan kecemasan irasional.
Nusantarapedia.net, Jurnal | Seni — Lirik Lagu “Ojo Dibandingke” dan Social Anxiety Disorder
“Membandingkan-bandingkan umumnya memiliki tujuan memotivasi. Namun, itu cara yang kurang tepat. Membandingkan seseorang dengan orang lain dapat membuatnya stres dan merupakan kegiatan yang bisa dibilang sia-sia.”
Lagu “Ojo Dibandingke” dibawakan oleh Denny Caknan feat Abah Lala. Lagu ini diciptakan oleh Abah Lala dengan gaya bahasa campuran, bahasa Jawa dan bahasa Indonesian dan menarik perhatian publik.
Lirik lagu “Ojo Dibandingke” Ini menceritakan tentang seseorang pria yang tidak ingin dibanding-bandingkan dengan siapa pun soal ketulusan dalam perjalanan cintanya. Lagu ini di unggah di YouTube DC. Production pada 3 Juni 2022 lalu dan sempat menjadi trending pencarian Youtube. Yuk, simak lirik lengkapnya!
Wong ko ngene kok dibanding-bandingke
Saing-saingke yo mesti kalah
Tak oyako aku yo ora mampu
Mung sak kuatku mencintaimu
Ku berharap engkau mengerti
Di hati ini hanya ada kamu
Jelas bedo yen dibandingke
Ora ono sing tak pamerke
Aku raiso yen kon gawe gawe
Jujur sak onone
Sopo wonge sing ra loro ati
Wes ngancani tekan semene
Nanging kabeh ora ono artine
Raono ajine
Wong ko ngene kok dibanding-bandingke
Saing-saingke yo mesti kalah
Tak oyako aku yo ora mampu
Mung sak kuatku mencintaimu
Ku berharap engkau mengerti
Di hati ini hanya ada kamu
Sopo wonge sing ra loro ati
Wes ngancani tekan semene
Nanging kabeh ora ono artine
Raono ajine
Wong ko ngene kok dibanding-bandingke
Saing-saingke yo mesti kalah
Tak oyako aku yo ora mampu
Mung sak kuatku mencintaimu
Lirik lagu “Ojo Dibandingke” memiliki pesan moral yang sangat dalam. Masyarakat modern sedang mengidap penyakit suka membanding-bandingkan. Baik membandingkan orang lain maupun diri sendiri sementara setiap orang memiliki cara berjuang dan titik pencapaiannya masing-masing.
Membandingkan-bandingkan umumnya memiliki tujuan memotivasi. Namun, itu cara yang kurang tepat. Membandingkan seseorang dengan orang lain dapat membuatnya stres dan merupakan kegiatan yang bisa dibilang sia-sia. Alih-alih seseorang itu termotivasi dan memiliki sifat kompetitif, yang ada justru terluka secara psikologis.
Bahkan pada level yang sudah parah, seseorang akan mengalami social anxiety disorder yaitu suatu kondisi kesehatan mental kronis ketika interaksi sosial menyebabkan kecemasan irasional.
Ini terjadi jika secara terus-menerus direndahkan dengan perbandingan, maka dia akan mulai menghindari interaksi dengan orang lain.
Karena anak sudah percaya bahwa dia lebih rendah dan menjadi orang yang ‘tidak berguna’, ia akan menjadi terlalu malu untuk bersosialisasi dengan orang lain karena mereka berpikir bahwa mereka tak punya apapun untuk bisa dibanggakan.
Penyakit membandingkan juga menjangkiti masyarakat modern yaitu membandingkan diri dengan orang lain.
Sebenarnya, alasan paling sederhana mengapa kita sering membandingkan diri dengan orang lain adalah karena kita mencari kepastian bahwa diri kita lebih baik dibanding orang lain.
Mencari pengakuan atas kemampuan diri sendiri inilah yang membuat Anda terus membandingkan diri dengan orang lain. Selain itu, perasaan yang tidak pernah cukup atas apa yang sudah diraih dan dicapai selama ini membuat banyak orang sering membandingkan dirinya sendiri dengan orang lain.
Dalam istilah psikologi, kondisi ini disebut sebagai social comparison atau perbandingan sosial. Perbandingan sosial adalah kecenderungan seseorang untuk merasakan hal baik dan buruk dalam dirinya berdasarkan perbandingan dirinya sendiri dengan orang lain.
Kalau sikap membandingkan diri diimbangi dengan keinginan memperbaiki diri, sih, tidak masalah. Sayang, kebanyakan orang hanya membandingkan diri sendiri tanpa ada usaha untuk memperbaiki diri. Membandingkan diri dengan orang lain hanya akan membuat iri dan frustasi jika tanpa melakukan tindakan apapun untuk memperbaikinya.
Lagu “Joko Tingkir Ngombe Dawet”, Simbol Semangat Kerja versus Pelecehan Sejarah
Aloha ‘Oe, Maluku Tanah Pusaka hingga Pulanglah Uda menjadi Motif Lagu Budaya
Lirik Lagu Tak Ingin Pisah, Polemik Nada Tinggi
Citra Nusantara
”Tongkrongan Kami, Bukan Tongkrongan Pecundang”