Makna Spiritualitas dalam Beragam Kalender Mengacu pada Peredaran Bulan dan Matahari Terhadap Bumi

15 April 2025, 23:29 WIB

Nusantarapedia.net | RELIGI – Makna Spiritualitas dalam Beragam Kalender Mengacu pada Peredaran Bulan dan Matahari Terhadap Bumi

Dalam sejarah umat Islam, penanggalan hijriah dimulai pada jaman pemerintahan Umar bin Khattab. Dan sebagai Khalifah kedua — Umar bin Khattab — sangat berperan dalam menetapkan kalender Hijriah untuk kepentingan pemerintahannya yang semakin besar. Bagi Muslim Syiah dan Muslim Sunni sepakat untuk merayakan tanggal 2 Muharam. Meski pemaknaannya berbeda

ETNIS China di perantauan maupun di tempat asalnya Tiongkok, selalu terkesan serius memperingati hari bersejarah keagamaan maupun kebudayaan mereka, seperti perayaan Imlek yang menandai tahun baru China, termasuk di Indonesia.

Penghormatan terhadap momen bersejarah ini bersanding langsung dengan keteguhan etnis lain, terutama bagi umat beragama seperti dalam perayaan tahun baru hijriah. Agak lain misalnya dengan langgam perayaan tahun saka Jawa yang dipadu dengan penanggalan tahun hijriah. Padahal, tahun baru Hijriah atau tahun baru Islam berbasis pada agama, tidak hanya pada budaya semata. Karena Tahun Baru Hijriah punya menandai peristiwa penting memperingati saat hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah pada tahun 622 Masehi. Peristiwa itu terjadi pada 2 Muharam yang menandai mulainya penanggalan tahun Hijriyah.

Karena itu di berbagai daerah Indonesia peringatan Tahun Baru Hijriah dirayakan dengan beragam corak budaya keagamaan yang khusuk dan penuh makna hingga beragam pujian serta suguhan pertunjukan maupun hidangan makanan yang berasal dari masing-masing warga setempat sebagai wujud rasa syukur atas semua berkah harta benda hingga kesehatan dan kenikmatan lainnya yang diyakini sebagai pemberian dari Allah SWT.

Kalender Hijriah yang dimulai pada jaman Khalifah Ar Rasidin kedua, yaitu Umar Al Faruq. Jadi betapa pentingnya penanggalan hijriah sebagai paradigma sejarah Islam bagi seorang Nabi dan Rasul membentuk pemerintahan serta berdakwah dalam sekala global hingga Agama Islam menyebar ke seluruh pelosok dunia.

Syahdan, dalam bahasa Arab, tahun hijriah juga disebut Qomariyah, karena mengikuti perputarsn bulan. Sedangkan tahun Masehi disebut dengan Syamsiah, karena mengikuti perputaran matahari.

Tahun baru Islam atau Tahun Baru Hijriah diperingati berdasarkan peringatan hijriah, yaitu penanggalan yang berdasarkan peredaran bulan. Sehingga Tahun Baru Hijriah atau Tahun Baru Islam jatuh pada awal bulan Muharram. Hijrah itu sendiri merupakan simbol perpindahan dari masa Jahiliyah ke masa Madani. Dan jumlah hari dalam satu tahun hijriah sebanyak 345 sampai 355 hari. Sedang penanggalan Masehi sebanyak 655 sampai 366 hari dalam satu tahun.

Dalam penanggalan tahun Hijriah terdapat 12 bulan, yaitu Muharram, Safar, Rabiul Awal, Rabiul Akhir, Jumadil Awal, Jumadil Akhir, Rajab, Sya’ban, Ramadhan, Syawal serta bulan Dzulqa’idah dan Dzulhijjah.

Terkait

Terkini