Masyarakat Bersama Mahasiswa Di Aksi BBM Jilid II Mendatang

"Selain itu, kami meminta keterangan dibeberapa pangkalan yang kami datangi, terkait dengan kenaikan harga BBM dan Minyak Goreng. Dan jawaban mereka sangat merasakan dampak dan pengaruh pendapatanya setiap hari,"

15 April 2022, 07:14 WIB

Nusantarapedia.net, Ternate, Maluku UtaraTerkait dengan naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dan bahan pokok (BP) lainya sangat berpengaruh ditambah juga harga barang dan jasa.

Sebab hampir semua aktivitas mulai dari sopir angkot hingga nelayan selalu menggunakan BBM. Bahkan lebih dari itu, kenaikan harga barang lainya hal ini akan membuat daya beli masyarakat sangat menurun.

Situasi tersebut sangat dirasakan oleh masyarakat kecil atau kelas ekonomi bawah disaat mereka membutuhkan, selain naiknya harga BBM belum juga naiknya PPN menjadi 11 persen dan isu penundaan Pemilu 2024. Sehingga membuat publik heboh, baik itu akademisi, politisi, buruh, dan aktivis mahasiswa.

Dari pantauan NPJ Kamis (14/04/2022), sejumlah aktivis mahasiswa yang tergabung dari Komite BBM, mereka bagi-bagi selebaran pamflet yang tertulis “Penolakan kenaikan harga BBM dan Minyak Goreng” di sektor pasar, transportasi dan buruh dibeberapa pelabuhan di Ternate, Maluku Utara (Malut).

“Dade, yang juga buruh kasar di pelabuhan Bastiong itu, mengatakan kami mendukung perjuangan mahasiswa, karena keluarga di rumah, maupun buruh pelabuhan juga merasakan dampak kenaikan harga BBM dan minyak goreng, apalagi sebagian besar kami adalah buruh harian yang bekerja tergantung kapal masuk.”

Sementara itu, Aslan Sarifudin mengatakan bahwa, bagi-bagi selebaran dan bentangkan umbul-umbul bersama masyarakat, buruh dan tukang ojek hari ini, merupakan menggalang solidaritas penolakan kenaikan harga BBM dan Minyak Goreng.

“Ada juga dukungan masyarakat terhadap rencana aksi pada 18 April 2022 oleh Komite Berjuang Bersama Masyarakat (BBM) Maluku Utara, dan masyarakat sangat mendukung terkait dengan aksi yang akan dilaksakan pada 18 April ini, baik itu buruh pelabuhan, tukang ojek Bastiong pasar, tukang ojek Mangga Dua, tukang ojek Takoma Kota Ternate dan sopir angkot lainya,” ungkap Aslan kepada awak media.

Lanjut Aslan, yang juga merupakan salah satu aktivis lingkungan. “Selain itu, kami meminta keterangan dibeberapa pangkalan yang kami datangi, terkait dengan kenaikan harga BBM dan Minyak Goreng. Dan jawaban mereka sangat merasakan dampak dan pengaruh pendapatanya setiap hari,” terangnya.

Dade, yang juga buruh kasar di pelabuhan Bastiong itu, mengatakan kami mendukung perjuangan mahasiswa, karena keluarga di rumah, maupun buruh pelabuhan juga merasakan dampak kenaikan harga BBM dan minyak goreng, apalagi sebagian besar kami adalah buruh harian yang bekerja tergantung kapal masuk.

“Sehingga kami sebagai rakyat biasa ini mau dan tidak harus ikut aksi tersebut, karna ini demi warga Indonesia yang saat ini merasakan dampak dengan naiknya harga BBM dan minyak goreng, maka kita yang rakyat biasa ini harus ikut serta dalam aksi yang akan dilakukan oleh adik-adik mahasiswa,” harap Dade. (MHI)

Demo BBM, Enam Masa Aksi Ditahan Polisi
Naiknya BBM, Pemkot Ternate Akan Menyampaikan Tuntutan FMUM Ke Pusat
Benteng Oranje Ternate
Alarm Berkunjung ke Pulau Sayafi dan Liwo Sudah Dekat
4 Tuntutan Mahasiswa Dalam Demonstrasi 11 April, Serta 6 dan 12 Tuntutan Lain

Terkait

Terkini