Melingsir, Mengusir dan Terusir di Bhumi Malayu, Prahara di Tanah Rempang-Galang (2)
“Menjunjung Adat Menjulang Daulat” Pulau Penyengat Indera Sakti. Selasa, 27 Shafar 1445 H., 12 September 2023
Nusantarapedia.net | JURNAL – POLHUKAM — Melingsir, Mengusir dan Terusir di Bhumi Malayu, Prahara di Tanah Rempang-Galang (2)
Oleh : B. Ari Koeswanto ASM
“Rempang-Galang telah meniti jejak rentang peradaban, melingsir – membumi budaya negeri, mengusir penjajah meski mati berkalang tanah – dari pada bertekuk lutut terusir di negeri sendiri. Di ambang sore simpang ganda, awak Melayu Rempang-Galang, jaya di lautan seteguh batu karang”
Gambaran Umum Kebudayaan Melayu
Batam, Rempang dan Galang adalah tiga pulau terbesar yang saat ini masuk ke dalam wilayah administrasi Pemerintah Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau.
Integrasi antar pulau dalam satu kesatuan kawasan Kota Batam dihubungkan oleh banyak jembatan yang diberi nama Jembatan Barelang, akronim dari Batam-Rempang-Galang. Jarak dari Batam ke Rempang dan Galang hanya sekitar 3 kilometer (km) dan 7 km.
Wilayah Barelang ini terutama Pulau Batam dengan Singapura hanya berjarak sekira 20 km atau sekitar 12,4 mil laut yang dibatasi oleh Selat Singapura. Sedangkan perjalanan terdekat dari Batam ke Malaysia hanya butuh waktu 2 jam melalui akses laut dengan kapal Fery.
Jembatan Barelang terdiri dari enam buah jembatan, untuk menghubungkan Pulau Batam, Pulau Tonton, Pulau Nipah, Pulau Rempang, Pulau Galang dan Pulau Galang Baru, yaitu : (1) Jembatan Tengku Fisabilillah (Jembatan I/Jembatan Barelang). (2) Jembatan Nara Singa (Jembatan II). (3) Jembatan Raja Ali Haji (Jembatan III). (4) Jembatan Sultan Zainal Abidin (Jembatan IV). (5) Jembatan Tuanku Tambusai (Jembatan V). (6) Jembatan Raja Kecik (Jembatan VI).
Pulau Batam dengan luas daratan 415 km2 (41.500 Ha), disusul di sebelah Tenggara Pulau Batam, yaitu Pulau Rempang dengan luas wilayah 165,83 km2 (16.583 Ha). Sedangkan Pulau Galang seluas 80 km2 (8.000 Ha). Total luasan ketiganya sebagai kawasan terintegrasi, ditambah pulau-pulau kecil di sekitarnya sejumlah 715 km2 (71.500 Ha). (laman BP Batam)
Secara umum, kawasan Kota Batam terdiri dari 329 rangkaian pulau di sekitar tiga pulau utama Barelang. Secara administratif Kota Batam seluas 1.034,73 km² dengan jumlah penduduk keseluruhan 1.307.082 jiwa (2024), tersebar di 12 kecamatan dan 64 kelurahan/kampung.
Secara administratif setingkat Daerah Tingkat I (Dati I), Kota Batam bagian dari wilayah Provinsi Kepulauan Riau, terdiri dari 5 kabupaten dan 2 kota, 52 kecamatan serta 299 kelurahan/desa dengan jumlah 2.408 pulau besar dan kecil, yang mana 30% belum bernama dan berpenduduk. Adapun luas wilayahnya sebesar 8.201,72 km², sekitar 96% merupakan lautan dan hanya sekitar 4% daratan. (kepri.go.id)
Dalam konteks ini, khusus Pulau Rempang dengan dua wilayah administratif kelurahan, yakni Kelurahan Rempang Cate dan Sembulang, termasuk ke dalam wilayah Kecamatan Galang dengan 8 jumlah kelurahan. Dua kelurahan tersebut di atas berada di Pulau Rempang, sedangkan 1 kelurahan berada di Pulau Galang yakni Kelurahan Sijantung, dan 5 kelurahan berada di pulau-pulau kecil, yakni Kelurahan Karas (pulau Karas), Galang Baru (pulau Galang Baru), Air raja (pulau Air Raja), Subang Mas (pulau Subang Mas), dan Kelurahan Pulau Abang.
Dalam konteks konflik di Rempang-Galang ini, sedikitnya terdapat 16 perkampungan pada dua kelurahan di Pulau Rempang yang akan direlokasi untuk pengembangan kawasan Rempang Eco City, salah satunya akan didirikan pabrik kaca terbesar kedua di dunia setelah China, yaitu Xinyi International Investment dengan investor dari China.
Dari 16 kampung tersebut, yang mana termasuk kategori kampung tua adat Melayu Riau dengan jumlah penduduk sekira 7.500 jiwa (BPS). Jumlah tersebut adalah keseluruhan penduduk di Pulau Rempang yang akan direlokasi.