Menara Eiffel Tak Lagi Gemerlap, Ancaman Krisis Energi Eropa

Ancaman krisis energi menyebabkan Menara Eiffel tak akan lagi penuh gemerlap. Monumen ikonik itu akan memadamkan lampu lebih awal.

14 September 2022, 13:09 WIB

Nusantarapedia.net, Jakarta — Konflik Rusia – Ukraina berbuntut panjang, dan dampaknya kian signifikan ke berbagai negara. Saat ini Eropa sedang dalam teror krisis energi, inflasi yang melangit, sehingga bank sentral berupaya meredam inflasi dengan menaikkan suku bunga.

Dikutip dari Reuter, sejumlah negara di Eropa kini tengah terancam krisis energi. Hal itu diungkapkan oleh Kepala Badan Energi Internasional (IEA) Fatih Birol kepada Der Spiegel.

Sejumlah negara di Eropa terancam kekurangan stok bahan bakar. Ini terjadi akibat pasar minyak dunia yang semakin ketat. Diperkirakan krisis bahan bakar kali ini jauh lebih besar dan berpotensi lebih lama daripada guncangan krisis yang terjadi pada 1970-an.

Mirisnya, bayang-bayang krisis ini terjadi di tengah langkah seribu yang ditempuh Uni Eropa yang memberi sanksi kepada Rusia berupa embargo minyak. Sebanyak 90% pasokan minyak Negeri Beruang Merah ke Benua Biru akan dihentikan.

Ditambah lagi Rusia yang menutup pipa selama tiga hari karena pemeliharaan yang tidak direncanakan sejak 30 Agustus 2022 lalu.

Ancaman krisis energi menyebabkan Menara Eiffel tak akan lagi penuh gemerlap. Monumen ikonik itu akan memadamkan lampu lebih awal.

Dikutip dari situs CBS News, Wali Kota Paris Anne Hidalgo mengumumkan rencana itu Selasa waktu setempat. Ia mengatakan kota itu bertujuan untuk menghemat 10% konsumsi energi selama musim dingin.

Sebagai bagian dari rencana, semua bangunan kota akan mematikan lampu mulai pukul 10 malam, meskipun penerangan umum akan tetap menyala untuk keselamatan.

“Mulai 21 September, Menara Eiffel, yang biasanya diterangi dengan warna keemasan dalam waktu kurang dari 10 menit saat malam tiba dan memiliki pertunjukan kilauan mempesona setiap jam selama 5 menit hingga pukul 1 pagi, akan dimatikan lampunya mulai pukul 11:45 malam, ketika waktu berkunjung telah berakhir. Penerangan emas pada malam hari membuat sekitar 4% dari pengeluaran energi tahunan monumen,” ucapnya.

Selain itu, kota akan menurunkan suhu di gedung-gedung publik dari 19 derajat Celcius menjadi 18 derajat Celcius, tidak termasuk yang melayani populasi rentan, seperti pembibitan dan panti jompo, serta pemanasan di bangunan pemerintah, tidak termasuk perumahan sosial, akan tertunda sebulan. Kolam renang juga akan menjadi lebih sejuk. (Inh)

Aalsmeer: Tempat Lelang Bunga Terbesar di Dunia
Menakar Kekuatan Rakyat dan Kebijakan Pemerintah dalam Isu Global Krisis Pangan (1)
Ratusan Nelayan Pemalang Nganggur Tak Pergi Melaut
Pengalihan Daya Listrik
Istana Balmoral Skotlandia

Terkait

Terkini