Mengapa Air Laut Asin – Ketahui Penyebab, Proses dan Fakta Uniknya

Kemudian, terjadilah erosi oleh air hujan yang menghantam batuan-batuan, sehingga garam dan mineral di dalam bantuan tersebut terbawa mengalir ke sungai.

29 Juli 2022, 22:29 WIB

Nusantarapedia.net, Jurnal | Iptek — Mengapa Air Laut Asin – Ketahui Penyebab, Proses dan Fakta Uniknya

“Selain dari darat, sumber kandungan garam lainnya berasal dari dalam dasar laut.”

Menurut para ilmuwan geomarine geologi, garam di laut merupakan hasil dari air hujan yang sebelumnya telah membawa ion mineral dari darat ke laut. Akibat karbondioksida di udara yang kemudian melarut ke dalam air hujan maka akan terasa asin.

Ketika air hujan turun melepas kandungan mineral garam yang terpisah menjadi ion yang dibawa aliran air dari daratan ke lautan. Asinnya air laut masih berkaitan dengan siklus hidrologi, mulai dari turunnya hujan dari awan ke permukaan bumi hingga kemudian mengalir ke laut melalui sungai dan mengalami penguapan kembali.

Ada dua sumber kandungan garam pada air laut yaitu ion mineral dari batuan di darat dan bukaan di dasar laut, dengan catatan sumber kandungan garam terbesar di laut justru berasal dari darat.

Kita bahas sumber pertama ya, yaitu daratan. Dikutip dari zenius.net siklus air berperan besar dalam distribusi garam dari darat ke laut. Awalnya air berevaporasi dan membentuk awan. Zat karbon dioksida yang ikut terbawa ketika membentuk awan membuat air hujan sedikit asam. Air hujan jatuh ke daratan dan mengenai berbagai batuan mineral. Kemudian, terjadilah erosi oleh air hujan yang menghantam batuan-batuan, sehingga garam dan mineral di dalam bantuan tersebut terbawa mengalir ke sungai. Selanjutnya, air sungai mengalir ke laut sambil membawa ion-ion garam mineral tersebut.

Sesampainya di laut, airnya berkumpul dan sudah nggak mengalir lagi, jadi kandungan garam tadi mengendap di laut. Kemudian siklus air kembali berputar, air di laut berevaporasi lagi, tapi kandungan ion mineral garam nggak ikut terangkat. Nah setelah itu, air yang berevaporasi tadi kan membentuk awan dan kembali turun ke tanah melalui hujan. Begitulah siklusnya, kebayang kan gimana tingkat keasinan laut terus bertambah seiring terulangnya siklus ini selama ratusan juta tahun lamanya?

Selain dari darat, sumber kandungan garam lainnya berasal dari dalam dasar laut. Gimana siklusnya? Di dasar laut, ada semacam retakan atau ventilasi hidrotermal sehingga air laut merembes ke dasar laut dan kemudian dipanaskan oleh magma yang berasal dari inti bumi. Nah, dari proses pemanasan vulkanis ini, terjadilah reaksi kimia dimana air melepaskan oksigen, magnesium, sulfat, dan mineral lainnya. Reaksi ini kemudian menambah ion atau kandungan garam pada air laut.

Sekarang sudah terjawab ya, dari mana asal kandungan garam di laut. Sebagai catatan tambahan, keasinan laut ini 90% berasal dari natrium/sodium dan klorida. Sementara 10%-nya lagi berasal dari mineral lainnya seperti magnesium dan sulfat.

Mengenal Status Konservasi Spesies (EX, EW, CR, EN, VU, NT, LC, DD, NE)
Empat Projek Besar Luar Angkasa China, Tianhe-Wentian-Mengtian dan Xuntian
Nuklir Membawa Harapan Baru untuk Kehidupan di Planet Bumi
Harimau Jawa Telah Mati, Hidup Abadi dalam Imajinasi Antroposentris
Menyedihkan, Jelang Peringatan “Global Tiger Day” Harimau Sumatera Citra Kartini Mati
Berlian Merah Muda 170 Karat Ditemukan, Terbesar di Dunia dalam 300 Tahun Terakhir

Terkait

Terkini