Mengenal “Etu” Tinju Adat Bergengsi Nagekeo
"Kalau tidak ada yang berdarah, pertanda kemunduran hasil panen musim berikut,"
Nusantarapedia.net, Jurnal | Olahraga — Mengenal “Etu” Tinju Adat Bergengsi Nagekeo
KABUPATEN Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT) dikenal dengan begitu banyak suku dan adat istiadat-nya. Betapa tidak, dari tujuh kecamatan yang ada di Kabupaten Nagekeo, setiap kecamatan-nya terdapat sekitar 5 bahkan sampai 7 suku yang ada di dalamnya.
Bahkan ada kecamatan yang bisa memiliki lebih dari 50 suku (komunitas adat) besar maupun kecil, dengan nama dan rumah adat serta tuntunan ritualnya sendiri.
Setiap suku di kecamatan, masing-masing memiliki cara untuk menjalankan ritual adat ataupun kegiatan yang berkaitan dengan kebiasaan adat mereka.
Kendatipun berbeda suku, namun ada kesamaan tradisi yang menjadikan suku-suku di Nagekeo antara satu dan lainnya bisa berkumpul untuk melakukan upacara secara bersama-sama. Dari kesamaan tradisi itu maka terjalinlah silaturahmi dan rasa persaudaraan yang kuat di antara mereka dan komunitasnya.
Seperti halnya Etu, di banyak tempat, etu dari Suku Deu di Kampung Boawae juga tidak kalah serunya. Etu merupakan tradisi Tinju Adat di Kecamatan Boawae yang disebut-sebut sebagai satu dari sejumlah tinju adat bergensi yang ada di Nagekeo, bahkan di beberapa tempat di wilayah Kabupaten Ngada seperti So’a, Riung, Ngorabolo, dan lainnya.