Mengenal Keterlambatan Bicara Pada Anak dan Cara Mengatasinya
Sebenarnya bayi sudah dapat mengeluarkan suara-suara kecil sejak usia 0 bulan. Namun, baru lah pada usia sekitar 6 bulan seorang bayi mulai bisa mengucapkan sepenggal suara,

Nusantarapedia.net, Jurnal, Kesehatan — Mengenal Keterlambatan Bicara Pada Anak dan Cara Mengatasinya
“Nyanyikan lagu disertai dengan gerakan atau aktifitas fisik, misalnya menyanyikan lagu Topi Saya Bundar atau Kepala Pundak Lutut Kaki, sembari melakukan gerakan yang sesuai. Ini akan membantu mereka mengingat kata-kata.”
Memiliki anak-anak yang sehat dan perkembangannya sesuai dengan alur tumbuh kemabng adalah hal yang membahagiakan bagi orang tua. Namun, tidak begitu adanya jika anak kita mengalami hal yang tidak lazim seperti anak dengan tumbuh kembang normal yang lain. Salah satunya adalah anak terlambat bicara.
Keterlambatan bicara merupakan jenis keterlambatan perkembangan yang paling lazim terjadi. biasanya ini bersifat sementara, hanya tergantung pada besarnya pengaruh stimulasi orang-orang di luar dirinya, terutama orang tua. namun, pada kasus tertentu ini juga merupakan indikasi yang serius. Kondisi ini bisa menjadi tanda adanya gangguan pendengaran atau perkembangan anak.
Gangguan bicara dan bahasa sering dialami anak, mulai dari bicara yang tidak jelas hingga kesulitan mengungkapkan apa yang mereka butuhkan. Kondisi ini kerap membuat para orang tua khawatir dan membandingkan anak mereka dengan anak lain seusianya. Padahal, perkembangan berbicara tiap anak bisa berbeda-beda.

Ada beberapa sebab keterlambatan bicara pada anak. Seperti dikutip dari laman alodokter.com diantaranya adalah;
1) Dibesarkan di lingkungan dengan lebih dari satu bahasa atau bilingual
2) Kesulitan mengerti kata-kata atau mencari kata-kata
3) Gangguan pendengaran
4) Kelainan struktur rongga mulut, misalnya karena bibir sumbing atau kelainan lidah
5) Gagap
6) Pengabaian dari orang sekitar
7) Gangguan spektrum autism
Meskipun perkembangan setiap anak berbeda-beda, setiap fasenya memiliki patokan yang bisa digunakan oleh orang tua untuk memantau perkembangan anak. Patokan tersebut adalah idealnya anak berkembang sesuai umurnya. Berikut ini adalah tahap perkembangan kemampuan bicara pada anak seperti yang dikutip dari laman alodokter.com.
Usia 3 bulan
Bayi usia 3 bulan “berbicara” dengan suara yang tidak memiliki arti atau bisa dibilang bahasa bayi. Pada usia ini, ia mungkin akan lebih banyak berkomunikasi menggunakan ekspresi, misalnya dengan tersenyum ketika melihat atau mendengarkan suara ibunya.
Usia 6 bulan
Memasuki usia 6 bulan, bayi mulai mengeluarkan suara-suara yang terdengar lebih jelas suku katanya, walau tetap tidak memiliki arti, seperti “da-da” atau “ba-ba”. Pada akhir usia 6 bulan, bayi sudah bisa menggunakan suara ini untuk mengekspresikan rasa senang atau tidak suka, bukan hanya dengan menangis. Yang penting untuk diketahui juga, pada usia ini bayi sudah bisa melihat ke arah yang menimbulkan suara, memperhatikan alunan musik, dan menoleh saat namanya dipanggil.
Usia 12 bulan
Bayi umumnya sudah bisa mengucapkan kata “mama” atau “ayah” dan menirukan kata-kata yang ia dengar. Pada usia satu tahun ini, ia juga sudah bisa memahami beberapa perintah seperti, “Ayo, kemari” atau “Ambil botolnya”.
Usia 18 bulan
Di usia ini, bayi biasanya sudah bisa mengucapkan sekitar 10–20 kata dasar. Namun, normal jika ada beberapa kata yang masih belum jelas pengucapannya seperti kata “makan” disebutkan “mam”.
Pada usia 18 bulan, bayi sudah mengenali nama orang, benda, dan beberapa bagian tubuh. Ia juga bisa mengikuti petunjuk sederhana yang disertai dengan gerakan.
Usia 24 bulan
Bayi usia 2 tahun biasanya sudah bisa mengucapkan setidaknya 50 kata dan berkomunikasi memakai 2 kosakata seperti “mau susu”. Ia juga sudah makin lancar berbicara dan mulai memahami pertanyaan sederhana.
Usia 3–5 tahun
Kosakata yang dimiliki anak pada usia 3–5 tahun akan meningkat dengan cepat. Pada usia 3 tahun, sebagian besar anak dapat menangkap sekitar 300 kosakata baru. Mereka juga sudah bisa memahami perintah yang lebih panjang, seperti, “Ayo, cuci kaki dan sikat gigi,” atau, “Buka sepatunya, lalu ganti baju.”
Pada usia 4 tahun, umumnya anak sudah bisa berbicara menggunakan kalimat yang lebih panjang dan menjelaskan sebuah peristiwa. Sementara pada usia 5 tahun, mereka sudah bisa berbincang-bincang dengan orang lain.

Agar anak tumbuh optimal, dengan kemampuan berbicara yang ideal sesuai tumbuh kembangnya, maka orang tua harus rajin menstimulasi kemampuannya berbicara. Hal tersebut bisa dengan beberapa cara seperti dilansir dari kompas.com;
Gendong dan tatap matanya sembari mengajaknya berbicara. Bayi suka melihat wajah orang yang ada di dekatnya dan ketika Anda mengajaknya berbicara, ia akan memberikan respons, tentu dengan bahasanya sendiri.
Ceritakan apa yang sedang Anda lakukan kepadanya, misalnya saat Anda sedang menyusuinya, menggantikan popoknya, atau memandikannya. Bernyanyi lah untuknya, ini akan membantu mereka paham akan pola bahasa. Ulangi suara yang dibuat oleh bayi. Ini melatih mereka konsep mendengarkan dan menjawab dalam sebuah percakapan.
Berbicara namun dengan dilagukan. Ini melibatkan kreatifitas Anda sebagai orangtua. Stimulus yang satu ini akan efektif untuk menarik perhatian seorang bayi.
Sebut nama dan tunjuk benda yang tengah Anda bicarakan, sehingga ia akan melihatnya apa hal yang Anda maksud. Stimulasi ini tak hanya mengajarkan bayi tentang satu nama benda, tapi juga sekaligus memperkenalkannya pada wujud benda tersebut.
Mulai lah ajak dia membaca buku. Sebenarnya orang tua di tahap ini tidak perlu membaca persis apa yang ada di dalam buku. Namun, cukup ceritakan apa yang dapat Anda lihat di dalam buku itu.
Jika anak mengucapkan suatu kata tapi salah, coba Anda ulangi dengan kata yang benar, tanpa mengkritisi apalagi menyalahkan apa yang ia katakan. Perkenalkan lebih banyak kosa kata dengan memberikan pilihan. Misalnya “kamu mau makan apel atau pisang?” Berikan mainan dan buku yang dapat bersuara, tentunya dengan pendampingan Anda sebagai orangtuanya.
Nyanyikan lagu disertai dengan gerakan atau aktifitas fisik, misalnya menyanyikan lagu Topi Saya Bundar atau Kepala Pundak Lutut Kaki, sembari melakukan gerakan yang sesuai. Ini akan membantu mereka mengingat kata-kata.
Kapan waktu ideal anak bisa berbicara? Melansir WebMD, Sebenarnya bayi sudah dapat mengeluarkan suara-suara kecil sejak usia 0 bulan. Namun, baru lah pada usia sekitar 6 bulan seorang bayi mulai bisa mengucapkan sepenggal suara seperti “dada”, “baba”, dan sebagainya. Tapi pada tahap ini, apa yang ia katakan tidak lah merujuk pada satu objek yang pasti. Selanjutnya, ketika usianya sudah memasuki 12 bulan, ia akan mampu mengatakan “mama”, “papa” atau yang lain, sebagai caranya menyebut objek tertentu. Berlanjut pada usia 18 bulan, anak mulai dapat mengatakan suatu kata namun hanya mereka ucapkan bagian depan atau belakangnya saja. Misalkan “mamam” untuk makan, atau “pii” ketika mereka melihat sapi.
Kemudian ketika anak sudah berusia 2 tahun, ia mulai dapat mengatakan kalimat pendek, terdiri dari 2-4 kata. Terakhir, di tahap usia 3 tahun kemampuan berbicara dan perbendaharaan katanya akan mengalami peningkatan dengan cepat. Di usia ini, anak sudah mulai bisa berkomunikasi dengan orang di sekitarnya. Patokan waktu itu tentu tidak saklek, artinya setiap anak memiliki waktunya sendiri-sendiri untuk mencapai tahap kemampuan berbicara. Namun, jika anak tetap belum mencapai suatu tahapan padahal sudah terlalu jauh dari waktu semestinya, Anda mungkin mulai khawatir. Tidak ada salahnya untuk berkonsultasi menemui dokter anak atau ahli.
Ganja dalam Kebudayaan Dunia dan Medis
CTEV, Gejala, dan Penanganannya
Temper Tantrum Pada Anak dan Cara Mengatasinya
6 Langkah Pertolongan Pertama Gangguan Kejang (Epilepsi)
Disabilitas, Jangan Eksploitasi (lagi)! (Refleksi Wheel Chair Day)
Perempuan dan Kerentanan Gangguan Mental
Ajaibnya Daun Sukun, Berantas Berbagai Macam Penyakit
Perempuan dan Kerentanan Gangguan Mental