Menjaga Nyala dalam Kerentaan

"Lumayan mas buat keperluan dapur, upah dari hasil merebus lontong,"

1 Mei 2022, 17:11 WIB

Nusantarapedia.net — Menjaga Nyala dalam Kerentaan

“Mbah Saroh sekarang banyak menghabiskan waktu di rumah saja karena usianya sudah di ujung senja. sesekali kadang membantu tetangganya memasak saat ada keperluan hajatan pernikahan atau pesta lainnya.”

Kulit wajah dan lengannya sudah tidak sekencang dulu, rambutnya menyeluruh putih keperakan, langkah kaki dan cekatan tangannya hanyalah kenangan masa lalu, saat puluhan kilogram beban masih sanggup dia emban.

Adalah Tasaroh atau orang sekampung memanggilnya dengan Mbah Saroh. wanita renta berusia 80 tahun, warga Kelurahan Bojongbata, Pemalang kota, Kabupaten Pemalang.

Saat mudanya, Mbah Saroh seorang petani pemetik sayur kangkung, yang hampir seluruh kampung mengenalnya sebagai “tukang magas kangkung.”

Hampir tiap hari dari pagi hingga petang, masa mudanya dihabiskan di Balongan (tempat menanam sayur kangkung), kini dia sudah tidak mampu lagi melakukan aktifitas di bawah terik matahari dengan merasakan gatalnya kaki dan tangan karena seharian direndam di Balongan yang berisi air bercampur lumpur.

Mbah Saroh sekarang banyak menghabiskan waktu di rumah saja karena usianya sudah di ujung senja. sesekali kadang membantu tetangganya memasak saat ada keperluan hajatan pernikahan atau pesta lainnya.

Pada saat lebaran tiba, dua hari sebelumnya, pekerjaan tahunan Mbah Saroh membuat pesanan lontong. meski anaknya melarang, karena usianya yang sudah uzur dan sering sakit sakitan, tetapi semangat Mbah Saroh untuk membuat lontong terus menyala, yang mana membuat lontong sudah menjadi bagian tradisinya.

“Lumayan mas buat keperluan dapur, upah dari hasil merebus lontong,” kata mbah Saroh.

“Lebaran kali ini, saya menjual lontong sama peyek kacang mas, satu lontong ukuran sedang harganya 2.000, kalau peyek kacangnya 4.000 sudah mateng,” lanjut mbah Saroh, sembari menata tumpukan lontong yang akan direbusnya besuk.

Tangannya nampak tidak secekatan dulu, bahkan nampak sudah gemetar, semangatnya melupakan kondisi fisiknya, yang mana masih sanggup menyelesaikan 200 bungkus lontong nasi, buat para pembeli menyambut datangnya idul fitri. (Ragil74)

Menapaki Sisa-Sisa Tangga Kehidupan
Apakah Mereka Berlebaran?
Anies, Capres Paling Sering Dibicarakan
11 April Potret Sosial Teks Indonesia (1)
Prepegan, Tradisi Penjaga Pasar Tradisional
Membaca Peluang 3 Poros Pasangan Capres 2024 (1)

Terkait

Terkini