Merdeka Belajar, Antara Idealisme dan Angan-angan

- Banyak belenggu pendidikan di Indonesia yang tidak memerdekakan, di antaranya; belenggu pedagogi kekerasan, pembelajaran yang sekedar menuntaskan materi ajar, belenggu sistem kurikulum, juga belenggu industrialisasi dan komersialisasi pendidikan -

7 Februari 2022, 12:51 WIB

Nusantarapedia.net, JURNAL| PENDIDIKAN — Merdeka Belajar, Antara Idealisme dan Angan-angan

MERDEKA belajar adalah jargon Sekolah Cikal yang dipinjam Mas Menteri Nadiem Makarim, untuk program dan kebijakan barunya Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Merdeka Belajar, Guru Penggerak, slogannya. Mengapa harus guru penggerak? Iya, kata Mas Menteri, sebelum memerdekakan pembelajaran, para guru harus memahami kemerdekaan yang dimaksud dalam program tersebut. Guru harus mampu memahami maksud secara kontekstual dari setiap kompetensi dasar dan kurikulum yang ada. Jika tidak, pembelajaran yang merdeka tidak akan pernah terwujud.

Mas Menteri mewacanakan, pembelajaran ke depan akan lebih bersifat membebaskan, yang awalnya bersifat tutorial konvensional, lebih banyak inclass, besok pembelajaran akan disetting sedemikian rupa sehingga lebih memerdekakan dan menyamankan.

Kedepannya, forum diskutif akan lebih dihidupkan daripada pembelajaran klasik tutorial, outing class serta implementasi praktik baik. Diharapkan dengan metode ini karakter peserta didik yang berani, mandiri, cerdik dalam bergaul, beradab, santun, sopan, dan berkompetisi akan terwujud.

Terkait

Terkini