Musrenbang Pemkab Ende Di Atas Kapal PT Dharma Lautan Utama (Prinsip Resiprositas)
- Oleh sebab itu, narasi tema yang diusung berasa menyentuh wacana publik hajat hidup rakyat kecil (warga Ende) secara langsung, benar-benar harus diwujudkan oleh Pemkab Ende dalam praktek tata kelola penyelenggaraan pemerintahan oleh Pemkab Ende -

Nusantarapedia.net, Jurnal | Polhukam — Musrenbang Pemkab Ende Di Atas Kapal PT Dharma Lautan Utama
(Prinsip Resiprositas)
Oleh: Marianus Gaharpung, dosen FH UBAYA dan lawyer di Surabaya
“Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem dan Penurunan Stunting, Angka Kematian Ibu/Bayi Menuju Masyarakat Mandiri dan Berkeadilan”.
MEMOTIVASI dan menstimulus kepada suatu organisasi termasuk organisasi tata kelola administrasi negara Pemkab Ende demi tercapainya suasana semangat serta pencapaian kerja aparatur Pemkab Ende yang positif, maka sah-sah saja dilakukan.
Warga Kota Pancasila ini tidak boleh mem-prejudice (berpikir negatif) terhadap pelaksanaan Musrenbang (Musyawarah Perencanaan Pembangunan) di atas kapal secara gratis, pada Senin (27/3/2023) malam. Ini ibarat dengan prinsip resiprositas (timbal balik). Di satu sisi, pihak managemen PT Dharma Lautan Utama (DLU) merasa rute berlayar Surabaya – Ende, khususnya ke Ende sangat nilai ekonomisnya bagi mereka, dan di sisi lain Pemkab Ende juga merasa sangat terbantu bagi warga Ende bisa mudah menggunakan kapal ini sebagai akses transportasi untuk urusan bisnis, pribadi serta otomatis pemasukkan pajak bagi Pemkab Ende, seiring dibukanya rute tujuan Surabaya-Lembar-Labuan Bajo dan Ende oleh Kapal KM Dharma Rucitra VIII yang dioperasikan PT Dharma Lautan Utama.
Atas dasar permikiran ini, perlu juga dicamkan baik-baik oleh pejabat tata usaha negara Pemkab Ende, bahwa Musrenbang Pemkab Ende selama berlayar ke Labuan Bajo bukan semata-mata untuk berpiknik ria saja, tetapi menghasilkan kertas kerja yang bermanfaat konkrit serta transparan untuk pedoman kerja Pemkab Ende setahun ke depannya.
Profisiat Pemkab Ende, Musrenbang kali ini di atas Kapal milik PT Darma Lautan Utama dengan fasilitas yang dengarnya cukup bagus. Dan, metode baik ini boleh saja diikuti Pemkab dan Kota se-NTT. Terpenting target tercapai demi rakyat dan daerahnya, terlebih dengan mengangkat tema “Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem dan Penurunan Stunting, Angka Kematian Ibu/Bayi Menuju Masyarakat Mandiri dan Berkeadilan”.
Oleh sebab itu, narasi tema yang diusung berasa menyentuh wacana publik hajat hidup rakyat kecil (warga Ende) secara langsung, benar-benar harus diwujudkan oleh Pemkab Ende dalam praktek tata kelola penyelenggaraan pemerintahan oleh Pemkab Ende.
Semoga!

Bupati Ende Perlu Dimintai Pertanggungjawaban Hukum Terkait Dana KONI 2,1 M
Hipotesis: Pengaruh Improvisasi Politik Elektoral PDIP Terhadap Migrasi Dukungan Parpol dan Capres
Inilah Pembagian Dapil dan Alokasi Kursi Pileg 2024 di Provinsi Bali dan Nusa Tenggara
Membaca Kenaikan Tarif TN Komodo, Terdapati Kesamaan Pola dengan Borobudur
Proyeksi Ekonomi NTT 2023 Tumbuh 4,31 hingga 5,11%
Menatap Indonesia Masa Depan Melalui Momentum Pemilu, Belajar dari Jepang: “Revolusi Hidup” dari Filsafat hingga Society 5.0