Nasi Grombyang, Kuliner Khas Pantura

Kini nasi grombyang telah berubah kebentuk warung makan modern, dengan kekuatan sosial media sebagai ajang promosi yang membuat kebanyakan kuliner tradisional berubah ke tampilan modern tanpa meninggalkan ciri orisinilnya (kekhasan)

20 September 2022, 19:39 WIB

Nusantarapedia.net, Jurnal | Puspawarna — Nasi Grombyang, Kuliner Khas Pantura

NASI Grombyang atau Sega Grombyang adalah kuliner khas Pemalang. Menu dan resep ini muncul sekitar tahun 1960-an. Tidak diketahui siapa penemunya, namun sejarahnya nasi grombyang dijajakan dengan berkeliling.

Nasi Grombyang adalah kuliner yang disajikan dengan komposisi berupa nasi dan sayur kuah. Sayur kuah tersebut berupa irisan daging kerbau.

Kenapa dinamakan “grombyang,” karena dari cara penyajiannya, antara isi dan kuah lebih banyak kuahnya sehingga kelihatan “grombyang-grombyang” atau terlihat bergoyang-goyang.

Nasi Grombyang dilengkapi dengan lauk sate tusuk yang juga dari bahan daging kerbau. Kuah dengan irisan daging tersebut ditempatkan dalam wadah kuali besar dari tanah liat, sedangkan nasinya ditutup dengan kain berwarna merah. Penerangan lampunya menggunakan lampu teplok. Disitulah ciri khas nasi grombyang. Asyiknya lagi, menikmati Nasi Grombyang dengan duduk di kursi pendek dan kecil, atau “dingklik.”

Keadaan seperti di atas ketika kuliner belum marak dalam definisi modern saat ini sebagai wisata kuliner, masih dijajakan dalam bentuknya yang tradisional. Kini nasi grombyang telah berubah kebentuk warung makan modern, dengan kekuatan sosial media sebagai ajang promosi yang membuat kebanyakan kuliner tradisional berubah ke tampilan modern tanpa meninggalkan ciri orisinilnya (kekhasan).

Secara garis besar kuliner nasi grombyang bisa diklasifikasikan ke dalam jenis makanan Sup atau Soto, yaitu makanan yang berkuah. Namun demikian, nasi grombyang mau dibilang soto tapi bukan soto, dibilang rawon juga bukan, dibilang asem-asem daging juga bukan.

Nasi grombyang yang khas, saat ini hanya bisa ditemukan di sekitar Pemalang saja, meskipun di daerah lain juga sudah banyak yang menjajakan, tetapi soal rasa dan sensasinya tentu berbeda.

Dari sekian banyak penjual nasi grombyang di Pemalang, ada dua nama besar yang diduga sebagai pewaris pertama dari resep aslinya dari nasi grombyang tahun 1960-an, adalah; H. Warso dan H. Waridin yang mana pada tahun 1978 telah membuka warung nasi grombyang secara permanen, sebelumnya nasi grombyang dijajakan dengan berkeliling.

Konon, mereka berdua mendapatkan resep dari orang tua atau kerabatnya yang lebih dahulu berjualan nasi grombyang secara turun temurun.

Nasi Grombyang pada awalnya dibuat memakai daging kerbau, tapi saat ini lebih banyak memakai daging sapi. Saat makan nasi grombyang ini, kita bisa memilih berbagai toping sate yang disediakan, mulai dari sate daging, sate jeroan, babat, dan iso. Sate-sate tersebut juga unik, karena disajikan memakai kuah khusus yang gurih dengan campuran serundeng kelapa.

Dalam penyajian tata boga, nasi grombyang sebagai makanan inti atau main course. Sekalipun berkuah, namun tidak termasuk dalam jenis makanan appetizer dan dessert (pembuka dan penutup), karena kuah dalam nasi grombyang sudah dicampur dengan nasi dan daging. Dalam ensiklopedi tata boga Jawa, menikmati nasi grombyang dalam klasifikasi “madang” atau makan besar.

Perlu diketahui, kenapa masyarakat di pantura lebih condong menggunakan daging kerbau ketimbang daging sapi pada awalnya. Ya, karena hewan sapi dianggap suci dan penting dalam kebudayaan Hindu, maka tidak diperbolehkan disembelih. Sebagai gantinya, daging kerbau digunakan lazim dalam aneka kuliner di pantura.

Sejarahnya, sebelum kawasan pantura menjadi pusat kebudayaan muslim, merupakan poros kerajaan Hindu Buddha yang ada di utara, sebelum kelahiran kerajaan Medang di Mataram. Yaitu poros Kalingga (Jepara)-Kendal-Pekalongan-Dieng. Dengan demikian, kawasan pantai utara jawa sudah digunakan sebagai bandar dagang dan pelabuhan kuno di jawa, setidaknya sudah dimulai pada abad ke-5.

Sejarah Kolak dan Resep Dasar Kolak Pisang
Nastar Kue Favorit Lebaran 2022
12 Kuliner Nusantara yang Mulai Langka
Warung Makan Ndesa Pinggir Kali Comal
Ikan Kerapu Nusantara

Terkait

Terkini