Negara Kecil, Han Fei Zi dan Pemilu 2024
- Pemahaman ini tampaknya tidak menjadi hal menarik karena partai politik seringkali menjadikan pasangan mereka untuk meraih suara dengan promosi-promosi pemikirannya -
Nusantarapedia.net | OPINI, POLHUKAM — Negara Kecil, Han Fei Zi dan Pemilu 2024
Oleh : Tomy Michael
“Pemilu 2024 selain tercipta pelaksanaan yang aman, juga harus menjadikan kontrak sosial segera terpenuhi. Kontrak sosial dalam era Han Fei Zi, sama dengan era kita sekarang, hanya saja semakin banyak kontrak sosial maka semakin terlihat kebijaksanaan pemimpin negara.”
NEGARA kecil apakah mungkin menjadi negara besar? Secara instituitif sangatlah sulit, karena ia harus menjadi besar dulu barulah bisa tercapai. Tetapi mereka yang menjadi negara kecil bisa menyatukan diri dengan federasi negara kecil, sehingga kontrak sosialnya menjadi lebih besar.
Pemikir Cina Han Fei Zi (韓非子) yang hidup abad ke-5 BCE merupakan pemimpin dari negara Han, salah satu negara kuat dari tujuh negara. Sayangnya Han merupakan negara paling lemah. Seluruh orang memberi klaim bahwa semakin aktifnya negara terlibat dengan urusan luar negeri maka seseorang bisa menjadi Raja, dengan demikian keamanan negara menjadi terjamin.
Secara khusus di antara tujuh negara kuat yang bersaing maka ada dua strategi yang diunggulkan. Strategi pertama yaitu, aliansi vertikal, dimana suatu negara membentuk aliansi dengan negara-negara lemah lainnya melawan negara kuat. Strategi kedua yaitu, aliansi horizontal menyatukan diri dengan satu negara kuat untuk melawan negara-negara lemah lainnya.
Apabila dicermati maka Indonesia bukanlah negara kecil melainkan negara besar yang harus tetap dipertahankan dengan cara apapun. Tentu saja mendefinisikan cara apapun haruslah mendukung kemanusiaan karena ada banyak sekali kontrak sosial didalamnya. Ketika seseorang menginginkan negara sesuai kehendaknya maka ia akan melakukan kontrak sosial kepada negara. Tetapi keinginan itu dapat saja berubah ketika terjadi pergumulan dalam kelompoknya. Penolakan akan keinginan bisa saja terjadi dan menyebabkan negara bingung akan kontrak sosial manakah yang dipatuhi.
Tetapi adakalanya juga masyarakat yang tidak memiliki kepedulian akan eksistensinya bangsanya karena harapan akan kehidupan ada pada dirinya sendiri. Jikalau demikian, negara tidak boleh menolaknya tetapi harus merangkulnya dan berusaha menemukan hal yang dipikirkannya.
Jelang Pemilihan Umum 2024 (Pemilu 2024) terjadi adu argumentasi yang menunjukkan keinginan masing-masing pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres). Bentuk pertahanan tidak selalu dimaknai dengan peningkatan kekuatan militer tetapi bisa saja dengan perubahan paradigma dalam masyarakat. Ketertiban sosial merupakan tidak adanya kekacauan dalam bermasyarakat dan terdapat prevalensi lembaga-lembaga mapan yang bertanggung jawab atas keamanan negara.