Nelayan Tolitoli Mengeluh Kesulitan Dapatkan BBM Jenis Solar
Sebenarnya nelayan tidak banyak meminta, karena salah satu yang mempengaruhi kemajuan ekonomi di Tolitoli itu adalah nelayan, karena salah satu penghasilan setiap hari masuk, nelayan sebenarnya tidak minta hanya normalkanlah hak-hak mereka.

Nusantarapedia.net, Tolitoli, Sulawesi Tengah — Nelayan Tolitoli kesulitan melaut karena kelangkaan solar. Kelompok nelayan Tolitoli mengatakan, nelayan di tempatnya mengeluh kesulitan mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar untuk melaut. Padahal BBM jenis solar paling dibutuhkan untuk melaut. BBM jenis solar merupakan kebutuhan utama mereka untuk melaut.
Saat ditemui langsung awak media NPJ, Senin (13/06/2022), di seputaran pelabuhan Kelurahan Baru, Kecamatan Baolan, tempat di mana kapal-kapal nelayan parkir. Pak Herman yang adalah Ketua Asosiasi Kelompok Nelayan menyampaikan, jika BBM jenis solar di Tolitoli kian susah didapat, maka para nelayan terancam tak bisa melaut lagi.
“Kita, nelayan di sini pakai solar SPBU, kita kesulitan BBM jenis solar mulai kemarin. Kemarin sudah gak ada BBM jenis solar, yang dipakai tinggal sisa-sisa,” ujarnya.
Salah satu pengurus kelompok nelayan Bagang, “AR” mengatakan kepada awak media, Selasa (14/06/2022).
“Untuk BBM jenis solar itu sebenarnya cukup banyak, namun setiap nelayan akan membeli solar SPBU Sandana, kadang pihak SPBU mengatakan habis, dan itu sudah terjadi beberapa tahun sebelumnya. Kemudian nelayan dipindahkan di dua SPBU yakni; SPBU Tambun dan SPBU Kota. Ketika dipindahkan kedua SPBU tersebut bukannya mendapatkan sesuatu yang baik, malahan mendapatkan sesuatu yang lebih buruk, itu kenapa; biasanya di SPBU Sandana mendapatkan tiga kali dalam seminggu, begitu dipindahkan, mendapat satu kali dalam seminggu, dan bahkan tidak mendapatkan BBM jenis solar sama sekali.”
Lanjutnya, sesuai aturan pemerintah, biasanya nelayan dapat BBM jenis solar subsidi. Akan tetapi banyak oknum-oknum dari luar ikut mengambil BBM jenis solar subsidi, akhirnya yang betul-betul mendapatkan BBM jenis solar subsidi, tidak mendapatkannya. Bahkan hasil rapat RDP kemarin dikatakan masih banyak ditemukan lansung oleh penanggungjawab Pertamina ada kapal yang dikeluarkan surat rekomendasinya dari Dinas Perikanan kabupaten Tolitoli, kapal tersebut sudah tidak beroprasi, tetapi BBM jenis solar subsidinya terus masuk. Jadi, sebenarnya BBM ini bisa dikatakan tidak langka, hanya saja oknum-oknum yang bermain sehingga BBM ini menjadi langka.


Sebenarnya nelayan tidak banyak meminta, karena salah satu yang mempengaruhi kemajuan ekonomi di Tolitoli itu adalah nelayan, karena salah satu penghasilan setiap hari masuk, nelayan sebenarnya tidak minta hanya normalkanlah hak-hak mereka.
Langkah yang terbaik untuk saat ini, pemerintah menganjurkan adanya SPBN agar tidak adanya oknum-oknum yang bermain terhadap nelayan, karena kita ketahui juga, selagi tidak ada SPBN akan tetap terjadi hal seperti in. Jalan terbaik biasa dilakukan pemerintah daerah kabupaten Tolitoli kedepannya, terutama mengajukan SPBN untuk nelayan agar tidak terganggu jelasnya.
“SL” salah satu nelayan juga mengatakan sangat berharap, “salah satu solusi supaya untuk didengar pemerintah daerah ini, mungkin dapat didirikan SPBU khusus untuk nelayan, supaya untuk meringankan para nelayan dalam pengambilan BBM,” tegasnya.
Sampai dengan berita ini diturunkan, masyarakat yang tergabung dalam asosiasi nelayan sangat berharap pemerintah daerah kabupaten Tolitoli, dapat menanggapi pengeluhan yang disampaikan oleh kelompok nelayan ini, bahkan kelompok nelayan akan merencanakan aksi terhadap persoalan BBM subsidi jenis solar, apabila keluhan mereka tidak ditanggapi dengan serius. (Andi)
Menuju Porprov Sulawesi Tengah Di Banggai, PBVSI Tolitoli Gelar Kejuaraan Jaring Atlit Bola Voli
Jaga Kebugaran Tubuh, Polres Tolitoli Lakukan Olahraga Tinju
Sat-Pol PP Tolitoli Respon Laporan Masyarakat Penimbunan Tabung Gas LPG
Gempa Mamuju, Analisis Geologi Kejadian Gempa Bumi Merusak
Moda Transportasi Massal Modern Jakarta Integrasi Masa Depan. Perbedaan KRL, MRT, LRT, BRT dan Non BRT Bus Listrik (1)