Nit atau Hanom, Cerutu dari Wamena Papua

Nusantarapedia.net, Jurnal | Sosbud — Nit atau Hanom, Cerutu dari Wamena Papua

“Masihkah ada harapan itu, untuk mengkapitalkan rokok lokal (kearifan lokal) menjadi industri rokok yang merdeka milik masyarakat lokal juga. Padahal, harapan itu hanya sedikit saja, misalnya 30 persen ekosistem rokok diberikan kepada masyarakat lokal, dan biarlah yang 70 persen milik kekuatan besar. Jadi, hanya minta 30 persen saja, jangan terus-terusan 95 persen milik mereka!”

TANAH Papua, adalah mutiara timur Indonesia. Masyarakat internasional menyebutnya Guinea Baru (New Guinea) atau Nugini. Pada era pemerintahan Soekarno-Soeharto tanah Papua secara administratif masuk ke dalam wilayah Indonesia sebagai Daerah Tingkat I Provinsi dengan nama Irian Barat:Irian Jaya. Saat ini bernama Papua dengan 6 Provinsi, yaitu Provinsi Papua, Provinsi Papua Barat, Papua Selatan, Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua Barat Daya. Keempat provinsi terakhir adalah provinsi hasil pemekaran tahun 2022. Situasi saat ini masih terus berkembang ide-ide untuk membentuk Daerah Otonomi Baru (DOB) Papua yang mekar lagi.

Tanah Papua, isi didalamnya adalah bumi emas tanah air. Hutan dan gunungnya yang kaya akan flora dan fauna, vegetasi yang rapat, hutan hujan tropis, dan bahkan terdapat salju abadi (gletser) di puncak Jaya pegunungan Jayawijaya. Selain itu, geografi alamnya yang lengkap dengan danau-danau dan sungai-sungai, menjadikan Papua benar-benar sebagai pulau penjaga ekosistem dunia.

Tipe masyarakatnya yang tersebar di kebudayaan pesisiran dan pegunungan, menambah decak kagum harmoni alam di tanah Papua yang khas dan orisinil sebagai masyarakat (ras) Melanesia.

Di Papua keanekaragaman budayanya tersebar dari wilayah pesisiran dan pegunungan atau pedalaman Papua dengan jumlah suku sedikitnya 255 suku dan 307 bahasa daerah. (Kemdikbud:2013)