Novel Keren “Air Mata Retak”
Nusantarapedia.net | SASTRA — Novel Keren “Air Mata Retak”
Oleh : Alvian Fachrurrozi
“Simak betapa rakusnya ulat itu memakan dedaunan. Sudah buruk rupa, menggelikan, menjijikkan, dibenci, dijauhi, dibasmi karena menjadi hama, rakus pula! Namun betapapun ia bekerja keras dan makan dengan rakus, ia tahu batas kapan harus berhenti. Betapapun buruk rupa, menjijikkan, dibenci, dan dijauhi, ia tahu diri untuk berintrospeksi.
Ketika tiba waktunya berhenti, ia berhenti. Ia mundur dari riuhnya kehidupan, diam, menarik diri, retret, puasa, bermeditasi; diam berpatiraga dalam keheningan relung kepompong. Setelah menempa diri dalam laku diam, puasa, menyendiri, ia menggeliat keluar dari liatnya serat kepompong, muncul sebagai kupu-kupu; makhluk elok pujaan semua insan. Sebagai kupu-kupu, ia terbang bebas dengan sayap keindahan. Ia mengembara memilih saripati bunga bagi benih yang akan ditelurkannya. Untuk bunga yang telah memberikannya madu, ia memberikan jasanya dengan membantu penyerbukan alami melalui kaki-kaki mungilnya hingga bunga betina bisa memberi manisnya buah-buahan kepada kehidupan. Dan setelah ia menitipkan telur-telurnya kepada alam, ia mengepakkan sayap indahnya tinggi-tinggi kemudian mati.” (Air Mata Retak, hal 179-180)