Pahlawan yang Humanis

- bangsa yang utuh adalah bangsa yang bijaksana dalam berbagai problematik yang terjadi, dengan dibutuhkan oleh seorang atau beberapa figur-figur yang terpanggil, namun sedikit yang terpilih yang penulis sebut dengan pahlawan humanis -

22 November 2023, 10:22 WIB

Nusantarapedia.net | MIMBAR MAHASISWA — Pahlawan yang Humanis

Oleh : Antonius Andreas Mario Fanggidae

– sebagai upaya responsif terhadap kolonialsme-imperalisme itu, para Pahlawan berhasil melahirkan nilai-nilai (value) yang menjadi cikal bakal terbentuk idealisme kemerdekaan untuk menciptakan bangsa yang bebas, merdeka dan mampu berdikari (berdiri di atas kaki sendiri) –

PERNAHKAH kalian mendengar kata Pahlawan? Atau di zaman yang tergolong modern seperti ini masih ada seorang Pahlawan? Pahlawan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mempunyai arti bahwa, berarti orang yang menonjol karena keberanian dan pengorbannya dalam membela kebenaran. Sedangkan menurut penulis, Pahlawan berarti orang yang dengan mengorbankan jiwa dan raganya kepada nusa, bangsa dan negara baik dalam bentuk waktu, tenaga dan intelektual berguna bagi kepentingan orang banyak.

Di zaman dahulu ketika masa kolonialsme-imperalisme bangsa-bangsa Eropa dan Jepang terhadap bumi Indonesia, kita diperlihatkan betapa aksi heroisme tokoh-tokoh, baik nasional maupun daerah yang begitu gigih dan berani melawan penindasan akibat dari kolonialsme-imperalisme yang menyengsarakan rakyat Indonesia. Nah, sebagai upaya responsif terhadap kolonialsme-imperalisme itu, para Pahlawan berhasil melahirkan nilai-nilai (value) yang menjadi cikal bakal terbentuk idealisme kemerdekaan untuk menciptakan bangsa yang bebas, merdeka dan mampu berdikari (berdiri di atas kaki sendiri).

Nilai-nilai perjuangan para Pahlawan harus selalu menjiwai setiap perjuangan anak bangsa, dan harus menerus ditanamkan dalam dada setiap anak bangsa, sehingga dapat mewarisi nilai-nilai luhur tersebut dan mengejawantahkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Adapun nilai-nilai yang terkandung yaitu; beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, artinya keimanan merupakan pondasi mendorong keberanian dan keyakinan akan pertolongan Tuhan. Kemudian nilai lainnya adalah menegakkan kebenaran dan keadilan, artinya kebenaran harus ditegakkan sebagai kunci utama tegaknya keadilan yang menjadi sumber utama tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Pahlawan pun telah juga meninggalkan nilai — menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, artinya setiap manusia hendaknya saling menghormati satu sama lain dan menjauhi bahkan melawan yang namanya eksploitasi, neo-kolonialisme dan penindasan terhadap manusia dan bangsa lain.

Selanjutnya, mencintai rakyat dan membela kaum yang lemah dan papa, artinya keberpihakan pada rakyat dan kaum lemah karena dilandasi kesadaran kesamaan kodrat akan manusia dengan memiliki harkat dan martabat yang luhur sebagai insani ciptaan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Nah, ada satu hal yang kelihatannya kita seringkali lupakan, yaitu meletakkan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi/golongan, artinya kepentingan bangsa menjadi tujuan utama dari makna dan perenungan nilai Pancasila sila ke-3, Persatuan Indonesia. Disitu dimaknai sebagai butir yang mengadung nilai persatuan, kebangsaan, nasionalisme (cinta akan tanah air) dan patriotisme (rela berkorban).

Presiden RI pertama, Bung Karno pernah berkata “Aku tidak mengatakan bahwa aku mencipatakan Pancasila. Apa yang kukerjakan hanyalah menggali jauh ke dalam bumi kami, tradisi-tradisi kami sendiri dan aku menemukan lima butir mutiara yang indah”.

Pancasila yang kita baca selama ini merupakan bentuk konkretisasi perjuangan para tokoh-tokoh nasional maupun daerah yang bersatu untuk menunjukkan pada kita bahwa kita merupakan bangsa yang besar, dimana terdapat begitu banyak suku, agama, adat-istiadat, ras, dan antar golongan, untuk itu perlunya suatu ikatan yang kita kenal dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika dengan berlambang Burung Garuda.

Warisan dari Bung Karno inilah yang menjadikan kita sebagai anak generasi penerus bangsa untuk terus bergerak menjadikan kita pahlawan-pahlawan kecil yang humanis di dalam kehidupan kita sehari-hari. Pahlawan yang humanis di sini perlu dimaknai sebagai pahlawan yang suka menolong atas dasar nilai kemanusiaan. Jangan mengaku seorang pahlawan yang seringkali bertindak atas nama kekerasan yang mengkesampingkan nilai kemanusiaan (humanisme).

Penulis berpandangan bahwa bangsa yang utuh adalah bangsa yang bijaksana. Artinya bahwa bangsa yang utuh adalah bangsa yang bijaksana dalam berbagai problematik yang terjadi, dengan dibutuhkan oleh seorang atau beberapa figur-figur yang terpanggil, namun sedikit yang terpilih yang penulis sebut dengan pahlawan humanis.

Pahlawan humanis akan berdiri tegak di atas nilai kemanusiaan sejati dan hakiki. Pahlawan humanis diibaratkan seperti air yang mengalir dari hulu ke hilir. Mau dibuat seperti bendungan apapun, bahkan disabotase di balik hilir ke hulu tidak bisa menghilangkan sifat hukum alamnya. Sifat hukum alamnya yaitu setiap pahlawan humanis pastilah berbuat sesuatu yang baik karena terdorong oleh suara hati sanubari (kesadaran moral) yang sesuai dengan rasionalisme.

Untuk itu sebagai bentuk pesan moral dan ucapan terima kasih dari penulis bagi Pahlawan humanis, berbuatlah sesuatu bagi temanmu, tetanggamu, dan orang lain. Hidup kita akan bernilai dan bermakna apabila ada beberapa orang yang merasa bersyukur bertemu dengan kita, itu jadikanlah sebagai sumbangan, kalau bisa sumbanglah terhadap kemajuan bangsamu. (*)

Antonius Andreas Mario Fanggidae
| Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Surabaya (UBAYA) Semester 5, Wakil Ketua UKM Catur Periode 2022/2023

Roby Idong Gagal Memimpin Nian Tana Sikka

Kebudayaan Lokal Landasan Membangun Etika Politik

Kurikulum Merdeka, Penggegasan Liberalisasi Menuju Generasi “Ambyar”

Antara Stunting, Kurang Gizi dan Glorifikasi Keberpihakan (Hari Anak Sedunia 2023)

Apa Keuntungan Indonesia dengan Revolusi Industri 1.0 hingga Society 5.0 AI, Jangan Tertipu Kemanfaatannya Saja – Pikirkan Sistem Proteksinya




Terkait

Terkini